"Sasa ayo bangun, nak!" Angkasa menutup wajahnya dengan bantal ketika teriakan sang mama terdengar dari luar kamarnya. Ia masih sangat mengantuk. Ia memilih untuk kembali tidur. Ia tidak sadar seseorang masuk kedalam kamarnya dan tersenyum melihat tingkahnya.
"Sa, bangun,"
"Nanti, ma... 5 jam lagi..."
"Anjing. Bangun, Aksa!" Reynald membuka selimut yang menutupi tubuh mungil Angkasa.
"Arghhh!" Angkasa berteriak sembari menendang udara kesal. Reynald tertawa kencang hingga membuat lelaki mungil tadi tersadar.
"REYNALD LU NGAPAIN DI KAMAR GUA, SAT?!"
"Bangunin bocah." Ucap Reynald sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"Bentar elah, ngantuk..." Angkasa mengucek kedua matanya.
"REYNALD ASU BANGSAT KONTOL TURUNIN GUA ANJING!"
"Heh. Masih pagi ga usah kontol-kontol. Lu mau kontol gua?"
"BANGSAT SIALAN MAMA TOLONGIN ANGKASA! REYNALD CABUL!"
"Bangsat. Gua cipok diem lu anjing."
$$$
"Nah akhirnya dua pengantin datang juga." Ujar Jepri ketika melihat kehadiran Angkasa dan Reynald yang baru saja sampai di rumah Jepri untuk berkumpul.
"Martin Jero siapa yang jemput?" Tanya Reynald.
"Gua aj sama Jepin. Ayo dah, mumpung masih jam 6."
Angkasa dan Reynald masuk kedalam mobil Reynald, begitu Jepri dan Jepin yang masuk kedalam mobil Jepri. Mobil Jepri memimpin di depan.
"Ngantuk lu?" Tanya Reynald ketika melihat Angkasa memelui bonekanya dengan wajah cemberut. Angkasa hanya mengangguk. Reynald terkekeh lalu mengusap puncak kepala lelaki cantik itu.
"Tuh jajannya di makan, kan udah beli biar ga ngantuk." Ucap Reynald.
"Oiya ehehe." Angkasa dengan wajah sumringah mengambil plastik besar yang ada di kursi penumpang belakang dan mengambil cemilannya. Dua potong sandwich dan dua kotak susu coklat kesukaannya.
"Hmmm..." Angkasa memakan sandwich nya dengan senang. Bahkan kakinya bergerak ricuh saking senangnya. Matanya menatap jalanan yang masih cukup sepi karena belum jam nya orang-orang untuk berangkat bekerja dan sekolah.
"Suapin gua, Sa!" Angkasa menatap Reynald sebelum menyuapi sandwich tadi ke mulut Reynald.
"Enak gak?" Tanya Angkasa. Reynald mengangguk dan kembali fokus dengan jalanan.
Angkasa dan Reynald berbagi sandwich berdua.
"Nih, minum dulu ntar lu keselek." Angkasa memberikan kotak susunya pada Reynald.
"Ambilin kopi gua aja di tas, Sa. Di buatin papa tadi pagi."
"Dih masih pagi jangan ngopi anjir."
"Udah di buatin papa ntar dingin, Aksa."
"Ga mau, ga boleh. Minum susu sama mam nasi dulu baru gua ijinin minum kopi."
"Angkasa Dirgantara."
"Apa Reynald Prakas Gajendra?"
"Ck, serah lu. Ambilin rokok gua aja di tas."
"Ngopi sama nyebat pagi-pagi?! Mau bunuh diri lu?!"
"Berisik, cil."
"Gua buang rokok lu."
"Apaan sih, Sa."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestie (TAMAT)
RomanceSahabat jadi suami? Ga kaget sih udah biasa terjadi. Tapi ga buat Angkasa dan Reynald. Menjadi sepasang sahabat sejak mereka masih SD membuat keduanya tak canggung dalam melakukan segala hal. Tak pernah ketinggalan pertengkaran yang selalu menyertai...