Party: pesta.
Happy reading all....
***
"Sh*t!" umpat Saki. Kemarin, dia mendapatkan kesialan yang membuatnya harus berpura-pura menjadi M-Robot yang ramah dan baik hati. Apalagi kalau bukan mengobrol santai dengan para leluhur keluarga Randra, yang gerak tubuhnya saja sudah lambat sama sekali.
Dan sekarang, dirinya mengetahui, bahwa ayahnya belum menambahkan daftar baju¹ di penyimpanan memori card-nya.
Saki dengan tergesa menuruni tangga rumahnya yang panjang. Dirinya ingin menghampiri sang ayah yang pasti sedang di taman belakang pagi ini.
"Dad, why don't you buy me more clothes?" tanya Saki bernada tinggi ketika dirinya sudah berada di hadapan sang ayah.
"Hmm?" ayah Saki hanya mengangkat sebelah alisnya.
"Calm son, pakaian kamu sudah banyak, mengapa kamu menginginkan lebih banyak lagi?" lanjut ayah Saki dengan memberikan pertanyaan.
Saki mendengus, dirinya tak habis pikir kenapa ayahnya bertanya seperti itu. Apa ayahnya itu tidak pernah melewati masa muda? Pikir Saki.
"Of course for fashion, dad." merotasikan matanya, Saki benar-benar berpikir jika ayahnya memang tidak pernah bergaul semasa muda.
"Hh, Saki, kamu tahu nak, tahun ini ayah sedang menghemat. Pekerjaan ayah sebagai pen-desain kulit semakin tidak berguna." balas ayah Saki dengan lesu.
Saki yang mendengar tentu saja merasa kaget. Hey, dirinya belum siap menjadi rakyat kelas rendah, tch.
"Ayah serius? Kita akan menjadi kelas rendah?" tanya Saki, melangkah menuju tempat di sebelah ayahnya.
Ayah Saki hanya mengangguk. Lalu setelahnya, hening diantara mereka berdua.
"Siap tidak siap, mungkin beberapa bulan kedepan, kita sudah harus menjadi kelas rendah, Saki." Ayah Saki memberitahu, terlihat menghela napas dengan kasar.
"Ayah terlihat lemas, sudah mengisi baterai lagi 'kan?" Saki khawatir melihat keadaan ayahnya yang terlihat sama sekali tidak sedang baik-baik saja.
"Hmm, ayah belum."
Saki mengerutkan sedikit keningnya, merasa kalau dirinya terlalu berlebihan dengan uang.
"Lusa, ayah akan bawa kamu ke tempat seseorang."
"Seseorang? Tempat apa itu? Saki baru pertama kali dengar nama tempat yang seperti itu." Saki bertanya, berpikir kalau sepertinya tidak ada tempat yang bernama 'seseorang'.
Saki melihat sang ayah sedikit terkejut.
"Ah, maksud ayah, ke tempat pembaruan." balas ayahnya sedikit gugup."Oh, oke, kalau begitu Saki ke atas dulu." ucap Saki dibalas anggukan oleh sang ayah.
***
Sekarang Saki berada di kamarnya. Dirinya sedang memilah baju di clothes² yang ditampilkan dalam layar hologram berbentuk persegi di depan wajahnya.
Saki menekan pilihan kaos di clothes, lalu dipilihnya kaos hitam polos dengan ukuran yang sedikit besar dari ukuran tubuhnya. Beralih ke pilihan celana, Saki memilih celana pendek selutut berbahan tebal berwarna cokelat muda kotak-kotak. Setelah merasa beres dengan pilihannya, Saki menekan tombol USE yang berada di pojok kiri layar.
Tubuh robotnya merespon, terlihat sedikit demi sedikit kaos dan celana yang dipilihnya tadi terpasang ditubuhnya yang tinggi.
"Selesai." kebiasaan Saki setelah melakukan sesuatu yang berhasil ia selesaikan, pasti Saki akan selalu mengatakan 'selesai'.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Robot Country
Ciencia Ficción20 Juni, 4506. Terjadi kebakaran di perumahan no.180 di bagian selatan, para robot langsung saja menggunakan alat pemadam kebakaran yang sudah terpasang di lengan kanan mereka masing-masing. Terlihat sebuah buku terlempar dari atas gedung, para robo...