Ep.3

4.4K 210 54
                                    




Tidak perlu mengayun sepeda terlalu lama untuk menuju tempat tujuan mereka. Taman bermain yang terkesan sederhana yang dipenuhi oleh beberapa bunga musim semi yang bermekaran bagai menjadi daya tarik tersendiri agar tempat tersebut dipenuhi oleh para pengunjung, termasuk Regan dan Gam.


Kini, Regan mulai melangkahkan kakinya sembari menggandeng tangan milik Gam. Baru beberapa langkah memasuki taman tersebut, merekapun sudah menjadi pusat perhatian.


"hey lihat! couple yang satu itu, serasi banget masa"


"astaga, yang satunya ganteng bgt dan yang satu lagi supercute, huaaa gue iri ngeliat mereka"


"gue ampe ngga bisa ngebayangin kalo gue punya pacar seganteng itu"


Seperti itulah kira kira, bisikan demi bisikan yang menyapa gendang telinga milik Regan dan Gam. Namun, mereka berusaha untuk tidak merespon dan lebih memilih untuk mengabaikannya.


"tunggu gue ditempat itu, dan lo jangan kemana mana sebelum gue kembali, gue mau beli Ice Cream buat lo dulu" pintah Regan yang mengitrupsikan Gam agar menunggunya di salah satu bangku taman. Gampun mulai berjalan menuju arah yang dimaksud oleh Regan tadi.


Ketika Gam sudah duduk disalah satu bangku taman, ia menoleh kearah Regan yang mulai berlari menuju Ice Cream store yang terdapat ditaman bermain ini. Bahkan ia sempat terkikik saat melihat Regan yang harus antri diantara anak anak kecil yang juga ingin membeli Ice Cream. Gam juga sempat mengingat, bagaimana ketika Regan menyatakan perasaannya pada Gam sewaktu masih sekolah dulu.


FLASHBACK ON | GAM POV


Aku berjalan menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi. Vin tidak datang kesekolah hari ini, karna ada urusan mendadak dengan ibunya. Padahal saat saat seperti ini sangat menyenangkan jika harus bercanda gurau dengannya.


TAP TAP TAP~


Satu persatu kelas mulai aku lalui. Hingga aku merasa bahwa ada yang sedang berjalan di bagian belakangku. Mungkin dia juga siswa yang mendapat kelas tambahan? kucoba untuk menghiraukannya. Namun, secara tiba tiba aku mendengarㅡ


"he-hey~" apakah kata tadi ditujukan untukku? kucoba berbalik.


"kau memanggilku?" ucapku dengan nada senormal dan seformal mungkin.


"ahh iya, ini punya lo?" tanyanya dan memperlihatkan sebuah gantungan kunci berbentuk lonceng kecil.


"ha? i-iya itu punyaku, bagaimana bisa benda ini ada denganmu?"


"gue nemuin pas rmain basket dengan teman teman, dan sebelum itu...gue ngeliat lo dari arah sana"


"ohh... kalau begitu terima kasihㅡ" ucapku menggantung seolah olah mengisyaratkan 'siapa namamu?'


"Regan, nama gue Regan Siregar. Btw, ngga usah make kata kamu aku dong, hehehe.. jadi brasa formal bgt"


"ahh i-iya. Terima kasih Regan" akupun sedikit membungkuk dan hendak melanjutkan langkahku, namunㅡ


"tu-tunggu! nama lo siapa?"


"ohh maaf aku ehh gue lupa, kenalin nama gue Gam" Ia terlihat menggaruk tengkupnya.


"G-Gam? baiklah, nice to meet u Gam. Sekarang, lo mau kemana?"


"pulang kerumah"


"eumm .. itu, ma-mau gue antar pulang?"


"ahh sebelumnya makasih bgt, tapi jarak rumah gue dari sekolah ini ngga terlalu jauh ko, cukup jalan kaki gue udah bisa tiba dengan selamat sampai rumah, ahaha"


Sorry, I'm HappyWhere stories live. Discover now