Ep.5

1.6K 91 22
                                    










Kicauan burung yang terdengar merdu kini mulai menghiasi suasana pagi yang tenang. Namun sepertinya, kicauan burung burung tadi belum mampu menyadarkan pria dengan entitas bertubuh mungil ini untuk kembali ke dimensi yang sebenarnya.



"Gam~" gumam seorang pria dan mulai mengusap pipi milik Gam.


"euunggghh~" lenguh Gam panjang namun masih menutup kelopak matanya.


"Gam~ kenapa tidur disini? ayo bangun"


Tidak lama kemudian, Gam tersadar.


"Regan?!" pekik Gam saat membuka kelopak matanya. Namun, ekpresinya seketika berubah saat melihat objek yang ternyata objek tersebut bukanlah yang ia harapkan.


"Aldo? lo udah sadar?"


"e-ehh, ma-maaf Gam, terjadi sesuatu sama lo ngga?"


Gam menggeleng lesu.


"gue nyesal Gam, maafin gue. Kemarin gue bener-bener frustasi banget dan ngga sadarkan diri"


"gapapa Aldo, gue baik baik aja" Gam berusaha meyakinkah Aldo dengan sebuah senyuman manis.


Tiba tiba, sebuah kendaraan mengintrupsi kegiatan mereka. Seorang pria yang sangat dikenali Gam itupun mulai berjalan menuju arah dimana Aldo dan Gam sedang berbincang.


"Regan?" gumam Gam pelan dan mulai bangkit dari posisinya.


"Regan? lo dari mana aja? gue udah lama nunggu"


".........................." tidak ada jawaban.


"Regan? lo masih marah ama gue?" tanya Gam namun tetap tidak mendapat respon postif dari objek yang menjadi lawan bicaranya itu. Sementara Aldo lebih memilih untuk diam dan berusah mencerna 'sebenarnya apa yang sedang terjadi?'


"REGAN! APA LO GA NGERTI KALO GUE CEMAS BANGET KARNA LO GA PULANG?" teriak Gam sangat keras yang membuat langkah kaki Regan terhenti.


"gue capek, jangan ganggu gue" gumam Regan dengan nada yang cukup dingin.


"maafin gue, Gan. Gue mohon dengerin penjelasan gue dulu, hiks"


BLAM!ㅡsuara dentuman keras saat Regan menutup pintu kamarnya dengan sangat kasar.


"G-Gam, lo baik baik aja?" tanya Aldo dan mulai memegang pundak Gam.


"hiks hiks, gue bingung Aldo, hiks.. gue bingung"


GREBㅡSeketika, Aldo membawa Gam kedalam pelukannya. Entahlah, dia merasa sangat bersalah melihat keadaan Gam yang seperti ini.


"udah~ berenti nangis Gam, mungkin Regan emang sedikit capek sekarang. Semuanya pasti bakalan kembali seperti biasa. Maafin gue, mungkin ini terjadi karna ulah gue"


Gam menggeleng.


'maafin gue Gam' gumam Aldo dalam hati.


Lama posisi mereka bertahan seperti itu, hingga Gampun mulai menghentikan isakannya.


"gimana? udah baikan?" tanya Aldo dan dibalas anggukan oleh Gam. Kini, Gam mulai berjalan menuju arah kamar miliknya dan Regan.


TOK TOK TOK!ㅡketuk Gam perlahan.


"Regan~ lo mau menu sarapan apa?"


"......................." tidak ada jawaban.


Sorry, I'm HappyWhere stories live. Discover now