Yoana memasukkan semua buku buku yang ringan kedalam tas tote bag nya dan yang berat berat seperti kamus ia peluk, setelahnya keluar dari kelas pemandangan yang pertama kali yoana lihat adalah jaemin dan renjun yang bersandar pada tiang didepan kelas yoana."Kiww! Cantik" itu jaemin yang langsung merangkul bahu yoana yang masih terlihat datar cuek "makan direstoran gue gimana?" Ajak jaemin menatap yoana yang masih diam
"Gue lagi!" Renjun ambil alih rangkulan jaemin "ngemall ayo, gue belanjain lo sepuasnya" ujar renjun menaikkan sebelah alisnya lalu menyentuh pipi yoana "cantik banget sih..hei.." yoana diam memejamkan matanya
Saat yoana membuka matanya disitu jeno sedang berjalan menuju gedung fakultas farmasi "kak jeno!" Jaemin dan renjun langsung mengikuti arah pandang yoana, dan saat itu juga jeno berbalik mencari sumber suara dan ternyata yoana dan dua kawannya.
Jeno tidak jadi menyusuri koridor ia memilih menunggu yoana yang berjalan kearahnya "hmm?" Jeno mengangkat dagunya beserta alisnya
"Yuk pulang" kata yoana saat sampai didepan jeno yang masih menatapnya bingung "plis pulang" ujar yoana menyentuh dada jeno sambil mengelusnya kebawah dan keatas "gue maksa lo buat ngelindungin gue dari anak buah lo" yoana mengucapkannya secara berbisik ditelinga jeno
Panas lah sudah renjun dan jaemin, yoana tau jeno adalah titik poros mereka berenam jadi yoana putuskan menggandeng jeno karena ia tahu kelemahan jeno tidak dengan anak buahnya. Jeno ditakuti semua mahasiswa termasuk keenam sahabatnya maka dari itu yoana bersembunyi dibalik jeno ya walau ia tahu nyawanya mungkin saja terancam akibat berdekatan dengan jeno.
Jeno menatap yoana yang masih mengelus dadanya "is this a decision? Or just need protection? Hmm?" Jeno sematkan anak rambut yoana kebelakang telinganya menatap gadis itu dengan tatapan yang cukup dalam
"both possible?" Ujar yoana membalas tatapan tajam jeno yang sepertinya semakin hari semakin mampu membuat yoana terobek "pulang? Gue cape.."
Jeno mengsmirk mengambil alih pinggang yoana untuk dirangkul "Come on, look, she's my girl!" Jeno terlihat bangga persetan yang penting anak buahnya jeno tidak mengganggunya lagi "bagaimana jika kita makan dulu"
"Tidak"
"Ayo—"
"Gue bilang gak!"
"Ok baby.. If that's what you want, how about we just eat each other?"
"not! if i say no yes no jeno" yoana lelah ia hanya ingin pulang, jeno masih sabar menghadapi yoana yang tidak mau patuh padanya. Ini hanya awal
Sesampainya di gedung aparterment jeno, hhh yoana sudah tau tidak akan mudah baginya pulang kerumah karena kini ia sudah berada didalam Circle jeno maka ia harus mengikuti permainan lelaki itu.
Yoana menatap lift bahkan berjalan mendahului jeno yang masih sibuk mengambil tasnya "Tumben gak ngelawan?" Tanya jeno heran ia lantas menarik tangan yoana agar berjalan menuju lift khusus untuk penthouse nya "udah cape?"
"Heem..pengen tidur" jeno hanya melengkungkan sedikit bibirnya kebawah sambil mengangkat sebelah alisnya pandangannya pun ia buang kearah langit langit lift "sekali kali tidur di penthouse mewah" jeno hanya tersenyum kecil
Baru saja masuk yoana sudah disuguhkan dengan kemewahan penthouse milik jeno, tidak salah bukan jika yoana memanfaatkan kekayaan 'pacar pura puranya' ini.
"Tuh jen—" omongan haechan terpotong kala melihat yoana ada dihadapan mereka dan jeno dibelakang tubuh yoana, bukan bukan itu fokus mereka tapi crop top yang yoana pakai itu yang jadi fokus mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL| lee jeno
Fanfiction"Gue menang taruhannya, lo dapatin semua yang lo mau? Sesimpel itu sayang!" ini bukan kontrak antara sugar baby atau sugar daddy ini hanya keinginan silelaki untuk memenangkan sebuah taruhan memenangkan hati sigadis, dan ketika sudah saling mencint...