📍incheon.Jeno berjalan menuju bar yang mereka kemarin kunjungi, kejadian dimana mereka berdelapan tengah minum minum sambil bergurau dengan jiwon yang mulai mencoba menarik perhatian jeno.
Semua menjadi seperti rekaadegan dipikiran jeno kala melihat tempat duduk itu, hingga jam 23.33 setelah renjun, haechan, dan mark diantar oleh jisung ke kamar hotel mereka, dan chenle, jaemin dan jiwon jeno yang mengantar mereka.
Jeno dan mark berjalan lagi menuju hotel tempat mereka menginap dan menginjakkan kaki dilantai 10 dimana kamar kamar mereka tersebar, chenle masuk kekamar nya, dan jaemin bersama chenle. "Cctv?" Jeno mendongak keatas disana ada cctv
"Haruskah kita cek?" Tanya mark juga ikut melihat cctv, karena ingatan jeno yang tidak terlalu kuat saat diambang sadar, juga sebagai bukti bahwa jeno tidak melakukan apapun pada jiwon
Presedir dari hotel tersebut menghampiri jeno "tuan muda lee, tuan muda kim! ada yang bisa saya bantu?"
"Aku mau lihat cctv ini" jari telunjuk jeno mengarah pada cctv yang jeno dan mark yakini bisa memberikan petunjuk pada keduannya "bisa?" Mereka terlihat berfikir atas permintaan jeno.
Presedir hotel sedikit membungkuk "b-bi-bisa tuan muda lee!" Jeno mengangguk "sekertaris hong tunjukkan!" Jeno dan mark mengikuti langkah presedir dan sekertarisnya ini "jalan yang cepat! Jangan buat tuan muda lee kewalahan!" Dorongnya.
Mark jadi curiga akan satu hal "hei! Hei! Santai saja! Dia wanita jangan kasar!" Tegur mark melihat bagaimana sekertaris dari presedir hotel itu tertekan.
"Aa, maaf kan aku tuan muda kim! Aku tidak bermaksud membuat anda tidak nyaman" ini hanya alibi, jeno paham situasi saat ini, jeno menahan tangan mark yang hendak emosi.
Mereka sampai diruangan cctv dan mulai mencari dokumen dimana tanggal dan hari itu dimuat, berulang ulang kali mencari tetapi tidak ada! Iya! File dari cctv hari itu tidak ada.
"Ma-maaf tuan muda lee, sepertinya rekaman cctv hari itu tidak ada lagi" jeno mengepal kan tangannya
"Lalu!? Kenapa semua rekaman tanggal sebelum tanggal itu masih ada!? Kamu mencoba membodohi aku!?" Jeno terbawa emosi ia mengangkat kerah kemeja itu dengan entengnya hingga sang presedir sedikit tercekik "aku akan membunuh mu jika kamu berani melawanku!" Jeno menurunkan tubuh presedir lalu berkacak pinggang "apa yang sebenarnya kalian lakukan! HAH!?" Teriak jeno murka.
Presedir menunduk pada jeno membuat kecurigaan yang mark rasa benar adanya "ma-maafkan kami tuan muda, tiga minggu yang lalu nyonya muda choi membayar kami untuk menghapuskan arsipan rekaman cctv dua bulan yang lalu saat tuan muda dan teman teman tuan kemari" jelasnya membuat jeno tidak segan segan menampar sang presedir.
"Sial! Bodoh!" Jeno sangat sangat kesal kali ini, emosinya meluap tidak terhingga.
Jeno mengambil ponselnya "cari jiwon sekarang juga!" Teriak jeno pada ponselnya, setelah itu pergi diikuti oleh mark.
Mereka berdua kembali keseoul.
...
Jeno merindukan yoana
Sore tadi setelah jeno sampai ke seoul yoana memberi tahunya akan pergi ke busan untuk mengunjungi neneknya yang sedang sakit, jeno ingin ikut tapi yoana melarang karena ini terlalu cepat untuk keluarga besarnya mengetahui tentang jeno.
Jeno menelfon yoana
"Kenapa? Apa rindu?"
"Benar! Aku benar benar rindu padamu!"
Kekehan yoana terdengar "kamu sudah makan?"
"Sudah, aku makan ramyeon kesukaan mu, dikedai pinggir jalan depan rumahmu" ujar jeno tersenyum saat mengingat bahkan sang pemilik kedai sampai menghapal pesanan jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL| lee jeno
Fanfiction"Gue menang taruhannya, lo dapatin semua yang lo mau? Sesimpel itu sayang!" ini bukan kontrak antara sugar baby atau sugar daddy ini hanya keinginan silelaki untuk memenangkan sebuah taruhan memenangkan hati sigadis, dan ketika sudah saling mencint...