Banyak tumpukan buku diatas meja belajar yoana, tangan sibuk menulis dan mengetik serta membolak balik lembaran buku dan kertas kertas yang terhambur. Sudah bisa dipastikan apa yang sedang yoana kerjakan, tugasnya menumpuk.
Jeno memasuki kamar yoana dan melihat keadaan sang kekasih yang begitu menyedihkan, kamarnya berantakan dan penampilannya juga. "Yoo bisa bantu aku?" Yoana sampai tidak sadar jeno datang.
Bisa jeno lihat wajah lelah yoana yang sangat sangat kusut, jeno mengelus pipi yoana "tugas mu?" Jeno mengangguk lalu memberikan selembaran kertas pada yoana, jeno meminta yoana menuliskan nama nama latin dari penyakit.
Jeno juga memperlihatkan tugas nya yang berbahasa prancis untung saja jeno bisa menerjemahkannya.
Setelah selesai jeno tersenyum sambil mengelus kepala yoana "terima kasih sayang" jeno mencium kening dan bibir yoana lalu pergi dari kamar yoana. Jeno menutup pintunya dengan pelan dan melihat kedapur "kak yuwan, buatkan yoo susu dan biskuit" yuwan, aka sekertaris jeno mengangguk paham dan memilih meminta bantuan juga pada pelayan untuk menghidangkan apa yang jeno pinta.
Jeno kembali kemamarnya dan menyelesaikan tugasnya, tidak terasa sudah jam tiga subuh, jeno beranjak dari ruang kerjanya menuju kamar yoana lagi memastikan apa yang wanita itu lakukan "yoo" suara jeno pelan tangannya membuka pintu kamar.
Yoana tertidur diatas kasurnya, dengan damai jeno duduk diatas kasur dengan pelan sedikit berbaring agar sejajar wajahnya dengan wajah yoana ditatapnya dalam wajah lelah itu.
'Putuskan wanita itu, apa kamu tidak malu berpacaran dengan wanita yang kasta nya jauh dibawah kita!?' Nenek jeno mengetahui tentang yoana dan membuat jeno takut 'kamu tidak pernah belajar dari kesalahan ayah mu!? Kalian berdua sama saja!' Paman dongwook bahkan hanya diam tidak bisa berbicara banyak membela jeno kemarin, dan ayahnya bahkan sampai diusir dari aula karena membela jeno.
Kata kata kasar dari nenek dan segala kata kata yang jelek tentang yoana dibongkar bahkan sampai menyebut yoana jalang, jeno diam saat itu matanya terus menerus menatap lantai tidak bisa berbicara apapun, jalannya sudah salah sedari awal dan hingga kini mau bagaimana lagi yoana sudah sangat mengikat hati jeno.
Jeno turunkan tubuhnya dikecupnya lembut kening yoana lalu pergi mengangkat telfon yang sedari tadi berdering disaku celananya "ya mama?"
"Jeno lee"
"Iya ma? Belum tidur?"
"Apa semuanya baik baik saja sayang? Kenapa suaramu terdengar lesu? " jeno tersenyum wanita satu ini selalu tau apa yang jeno rasakan. "Oma mengetahui tentang yoana?"
"Emm iya ma, oma mengetahuinya" Jeno menarik nafas "tidak apa apa ma, jeno bisa mengatasinya" irene hanya membuang nafas kasar. "Oh ya, bagaimana keadaan mama dan rea?"
"Kami baik—sayang"
Jeno mendengar suara ayahnya "ayah diswiss?"
"Iya, sedang bersama kami"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL| lee jeno
Fanfiction"Gue menang taruhannya, lo dapatin semua yang lo mau? Sesimpel itu sayang!" ini bukan kontrak antara sugar baby atau sugar daddy ini hanya keinginan silelaki untuk memenangkan sebuah taruhan memenangkan hati sigadis, dan ketika sudah saling mencint...