•••
"Jadi cuma bisa dua orang satu sampan, pak?"-tanya sunghoon"Iya nak, marena ini sudah sore juga, jadi cuma 30 menit, ya."
"Ya udah, gue sama jungwon lo sama Jake."-jay menarik tangan jungwon
"Yok lah"-jake juga menarik sunghoon.
Jake sudah berdiri di atas sampan,
"Bisa?"-tanya Jake
"Jake kok goyang-goyang sih? diem ga lo!"-sunghoon
"Namanya juga di air sat, gimana ga goyang?"-jake menuntun sunghoon.
"Jadi mau dikendarain atau kendaraan sendiri?"
"Lo bisa Jake?"-tanya sunghoon
"Bisa, biar kita kendarain sendiri aja, pak."-jake menerima dayungnya.
"Noh, Lo kanan gue kiri."-jake memberi satu dayungnya kepada sunghoon.
"Kok gue juga? ga bisa gue"- sunghoon, tapi tetap menerima dayungnya.
"Ntar gue ajarin."-jake mulai mendayung sampan.
"Gini aja, tinggal lo tarik dari depan ke belakang."-jake
Mereka berpisah dengan Jay dan juga jungwon,
"Dah, berhenti sini dulu."-jake, memberhentikan sampan.
Sunghoon mengangguk,Mengambil Snack dan memakannya, Jake terkekeh lalu tiduran di pahanya sunghoon.
"Gila lo Jake, ntar kalo kita jatoh gimana?"-sunghoon
"Ga bakal, kalo pun iya santai aja ada gue."-jake memejamkan matanya.
Sunghoon tersenyum melihat wajah tenang Jake.
"Hoon, lo mau tau sesuatu ga?"-jake
"Eung?"
"Gue punya kakak."-jake
"Haha, halu lo"-sunghoon
"Serius gue."-jake membuka matanya,
"Linyi, Shim Linyi, bukan kandung."-jake
"Bagus dong, jadi lo punya temen cerita, bisa main bareng juga."-sunghoon
"Dia juga yang udah bunuh mamah gue...."-lirih Jake
Sunghoon terkejut, mengedipkan mata nya berkali-kali.
"J-jake? You okey?"-sunghoon
"Hmm, papah bilang bukan dia, tapi gue ga percaya."-jake mendudukkan dirinya
"Ada bukti?"-sunghoon
Jake mengangguk,
"Pisau yang di dada mamah,"-jake