Chapter 4

1.2K 24 2
                                    

Mohon maaf atas keterlambatan update🌬️🍃

°
°
°

“Bajingan terkutuk!”

Osbert yang duduk di sofa dan sedang menikmati cerutunya langsung mengerutkan kening. Putrinya mengeluarkan makian begitu dia ikut duduk sofa di depannya sehingga mereka duduk berhadapan. Osbert melihat wajah putrinya yang terlihat sangat jelas jika ia sedang marah.

“Ada apa denganmu?”

“Bajingan itu meragukan kemampuanku, mengatakan aku amatir, dia juga mengataimu, mengatai perusahaan kita!” Seirian memberitahu ayahnya apa yang terjadi.

Alcott mengangguk mengerti pada dirinya sendiri. Jadi begitu rupanya. Ia tahu kenapa nonanya sangat kesal sepanjang perjalanan pulang tadi. Jelas saja, ego dan harga diri nonanya terluka. Nonanya sangat menjunjung kedua itu dalam hidupnya.

“Tidak perlu kesal.”

“Dia sangat tidak masuk akal!”

“Ya.”

“Dan kau melemparku padanya?”

“Itu tugasmu, Eiri.”

“Jangan pernah menyuruhku untuk melakukan pertemuan dengan orang sepertinya lagi. Jika kau melakukannya, aku berhenti.” Seirian mengeluarkan ultimatum pada ayahnya sendiri.

“Baiklah, tenangkan dirimu. Jangan berlebihan.”

Seirian menghempaskan punggungnya pada sofa. “Aku ingin ke Milan.”

“Pergilah.”

“Kau tau jika perusahaan itu hanya mempermainkan kita ‘kan?” Seirian kembali menanyai ayahnya perihal masalah tadi.

“Ya, aku menebaknya.”

“Ayah, kau benar-benar! Untuk apa meladeni mereka?”

“Siapa tau keberuntungan berada di pihak kita.”

“Hah, aku tak percaya kau mengatakan itu.” Seirian berujar sinis.

“Sudahlah, berhenti membahasnya. Pergi tidur dan bersiap pergi ke Milan besok.” Osbert mengatakan itu setelah mengembuskan asap dari rokok cerutu.

Seirian berdiri. Ia baru saja melangkah sebanyak dua langkah saat Osbert mengatakan hal memuakkan. “Aku memberimu waktu enam bulan untuk meliburkan diri. Setelah itu,  kau akan menikah.”

Seirian berbalik. “Kenapa aku harus melakukannya?” Senyum sinis tersungging di bibirnya.

“Karena aku yang memerintahkanmu.”

“Perintahmu kutolak. Tidak perlu repot-repot memaksaku menikah.” Seirian kembali menegaskan penolakan akan perintah konyol ayahnya.

Osbert tahu putrinya akan menolak. “Kalau begitu, segeralah hamil dan berikan aku cucu. Aku tidak akan menuntutmu menikah.” Ya, yang dirinya butuhkan adalah seorang yang akan menjalankan perusahaan ke depannya.

“Terdengar sangat indah. Akan kulakukan sesuai permintaanmu.” Seirian baru saja akan melangkahkan kaki saat ayahnya mengoreksi ucapannya barusan.

“Bukan permintaan, tapi perintah.”

🥀🗝️🌹

Osbert bersedekap dada berhadapan dengan putrinya di luar pintu utama mansion. “Cepatlah pulang dengan membawa kabar baik.”

“Tidak perlu mencemaskanku.”

“Jangan mengecewakanku. Cari pria yang berkualitas.”

“Seperti kau mencari wanita berkualitas. Tenang saja, pria yang akan menyumbang benihnya tentu akan lebih berkualitas darimu.” Senyum mengejek Seirian berikan pada sang ayah.

Inflammable With The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang