Chapter 1

564 49 46
                                    

Author POV

"Eren, jangan bendel. Nurut sama guru. Jangan lupa cari teman." Ingat wanita bersurai coklat yang tak lain adalah mami Carla. Mami Carla takut Eren malah buat masalah karena tingkahnya yang sulit diatur. Kali ini ia hanya akan menasehati Eren dan menyerahkan semuanya pada yang maha kuasa:v

"Iya ma..." Dan Eren memasuki sekolah. Eren memasuki kelasnya dan mengedarkan pandangannya kedalam kelas hingga tatapannya terhenti pada bocah bersurai gagak dibangku paling belakang yang sedang membaca buku. Segera Eren melangkahkan kakinya kesana dan duduk disampingnya.

"Hei, boleh duduk disini?"

"Kau sudah duduk disitu."

"Begitu. Kenalkan, namaku Eren."

"Levi." Balas Levi acuh tak acuk pada orang disampingnya. Ia kembali membaca bukunya tak menghiraukan Eren yang menatapnya.

"Kenapa ga duduk didepan?" Tanya Eren.

"Ga suka."

"Oh...jadi ga mau pindah?"

"Kalau mau pindah, pindah aja sendiri."

"Huumm...oke deh... Aku pindah. Bye!" Eren membaea tasnya dan duduk dibarisan depan. Tak lama kemudian beberapa murid mulai datang dan akhirnya mereka memilih kursi dan teman sebangku. Eren kini sebangku dengan anak bernama Armin sedangkan Levi sendiri sebangku dengan anak perempuan yang tak dikenalnya.

"Hai, namamu siapa?" Tanya perempuan berambut cokelat disebelah Levi.

"Levi."

"Oh. Aku Tara. Salam kenal."

"Hmm..."

"Kau mau berteman denganku?"

"Boleh." Ucap Levi sambil menutup bukunya.

"Mau permen ga?" Tanya Tara.

"Tergantung."

"Maunya rasa apa?"

"Coklat."

"Nih." Sang gadis memberikan permen coklat yang langsung diterima Levi dengan senang hati.

"Makasih."

"Sama sama... Tapi jangan makan sekarang. Gurunya mau masuk." Levi mengangguk dan sesuai dugaan, seorang guru masuk beberapa menit setelahnya.

********

Tiga bulan sejak kejadian itu hubungan Tara dan Levi semakin dekat. Levi yang introvet mulai membuka diri pada temannya tersebut karena ia merasa bisa mempercayainya.

"Baiklah anak anak, sekarang kita belajar membaca." Ucap sang guru dan mulai menulis di papan tulis dan menyuruh muridnya membaca.

"Eren, coba baca."

"Ayah makan babi."

"Bagus, selanjutnya Armin."

"Mikasa pacaran dengan Jean."

"Selanjutnya Tara."

"Aku suka yaoi."

"Aduh pinter. Coba Levi."

"Eren tersungkur masuk sumur."

"Aduh, pintarnya murid murid favoritku!" Pekik sang guru terduga (Y/N)

"Nah, karena kelas hari ini sudah selesai, kalian boleh pulang." Ucap sang guru membuat para murid langsung mengemasi tasnya.

"Yosh! PULANG!" Teriak heboh sang guru sambil berlari keluar kelas bersama salah satu muridnya yang tak lain adalah Tara. Murid murid lain yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat mereka.

Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang