Chapter 2

233 40 7
                                    

Author POV

Sudah tiga tahun berlalu dan Ereri jadi susah dipisahkan. Mereka bahkan jadi sering menginap dirumah satu sama lain dan kemana mana berdua. Walau Eren punya teman lain, anehnya dia sangat lengket dengan Levi. Begitupun dengan Levi, walau ia punya teman lain, ia kurang bergaul dengan mereka dikarenakan Eren yang ga ikhlas Levi deket sama yang lain. Walau begitu, Levi terkadang diam diam bertemu salah satu temannya tanpa sepengetahuan Eren disekolah. Contohnya seperti sekarang. Eren sedang bermain bola bersama temannya jadi Levi punya kesempatan bertemu dengan temannya.

"Dia protektif sekali ya..." Gumam seorang gadis yang duduk disebelah Levi. Gadis tersebut memberi Levi es krim yang sama dengan yang kini gadis itu makan.

"Hmm...aku jadi tak bisa bermain dengan yang lain...."

"Kira kira kenapa dia begitu ya?"

"Ga tau Tar... Padahal beberapa bulan pertama pas sekolah dia cuman sekali nyapa aku."

"Oh, masih ingat toh." Levi mengangguk dan memakan es krimnya.

"Kau...tak dapat masalah kan?"

"Huh? Maksudmu?" Tanya Levi heran sambil menoleh ke arah gadis yang kini memandang langit biru.

"Hanya bertanya. Aku takut..."

"Apa yang perlu kau takutkan?"

"Hanya khawatir yang dirundung..."

"H-hah? Ngaco ah!"

"Terserah. Kalau ada apa-apa bilang aja samaku. Oh ya, aku balik ke kelas dulu."

"Eh? Cepet banget."

"Eren udah mau balik. Bye!"

"Bye..." Dan seperti perkataan gadis tersebut, tak beberapa lama kemudian Eren datang menghampiri Levi.

"Levi!"

"Hmm?"

"Tadi kau main dengan seseorang?"

"Emang kenapa? Cuman sama Tara kok."

"Lain kali ga usah."

"Kok gitu?! Dia kan temenku! Apalagi sebangku!"

"Mulai besok ga usah main sama dia. Aku ga suka."

"Memang kau siapaku?!" Eren tertegun mendengar bentakan Levi.
'Benar juga, aku siapanya?' Batin Eren.

"Aku temanmu." Dalih Eren

"Aku ga suka diatur gitu!" Teriak Levi meninggalkan Eren sendiri disana.

********

Setelah kejadian itu Levi menghindari Eren dan lebih sering bermain dengan Tara.

"Mau es krim?" Tanya Tara disampingnya. Kini mereka sedang berada di halaman belakang sekolah.

"Kau ada uang?" Tanya Levi.

"Ada."

"Dapat dari mana?"

"Minta ama buk (Y/N) lah." Levi menatapnya datar.

"Itu termasuk pemerasan ya?"

"Wak, pinter kau tau yang begituan. Tapi jawabannya enggak. Aku ga meras tuh guru. Dia yang ikhlas ngasih aku duitnya. Katanya buat jaga jaga kalau Levi mau sesuatu. Percaya ga?"

"Iya, iya cerewet."

"Dasar galak."

"Terserah. Beli es krim sana." Levi mengusir Tara dan Tara langsung berlari pergi membeli es krim. Tak lama kemudian terdengar langkah kaki mendekatinya membuat Levi menoleh ke arah suara tersebut berasal.

Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang