Chapter 8

197 15 0
                                    

Author POV

Hari berlalu, kini mereka semua berada dikelas yang sama, kelas 3-A IPA. Gimana caranya? Loncat kelas lagi lah! Yakali nyuap guru make daun!

Mereka semua sudah sangat akrab. Mereka menghabiskan waktu bersama entah untuk belajar atau bermain. Tak hanya itu, Erwin pun sering menempel pada Levi, Tara pun menyadari itu. Tapi mau gimana lagi? Dari pada nanti Levi jomblo ya kan?

"Tar?" Tanya pria dihadapan Tara yang tak lain adalah Vincent. Saat ini mereka sedang nongkrong di cafe. Kenapa? Lagi ngedate? Kagaklah! Tara minta traktir ama nih cowok!

"Hmm?" Dehem Tara sambil makan cakenya.

"Lu ngerasa ga sih, Erwin deket banget ama Levi?"

"Mhmm... Lalu?"

"Uhh...gapapa sih... Cuman gue agak ga srek aja gitu."

"Bilang aja lu ga ikhlas kalau mereka jadian, terus lu nanti jadi jomblo. Ya kan? Ngaku aja deh lo!"

"Aish! Nih anak mengadi! Udahlah!"

"Serah..." Tara kembali memakan kuenya sambil menatap jendela toko.

"Secara pribadi sih, gue ga setuju, ah, maksudnya kurang suka aja gitu. Gue ga mau ada yang sakit hati."

"Huh?"

"Kan gue dah pernah cerita kalau Levi ngejar seseorang kan? Nah, gue ga mau perasaan mereka itu terlalu dalam. Nanti sakit."

"Ga ngerti gue."

"Dasar bego."

"Maap kanjeng."

"Serah."

"Kalau ga salah orang yang lu bilang itu Eren kan ya?"

"Hooh. Gue ga mau perasaan Erwin sama Levi itu terlalu dalam. Nanti yang ada dia sakit hati."

"Oh, begono."

"Hooh, tapi ga sampe disitu keleus."

"Jadi sampe mana mbak? Ujung kutup?"

"Sampai gue punya pacar."

"Kalau gitu hayuk atuh!"

"Auah, gaje anjing!"

"Yaelah. Jadi, jadi? Maksud lu gimana?"

"Kan... Mereka itu udah lama ga ketemu... Takutnya...."

"Takutnya??"

"Iiihhh! Bego banget sih!" Pekik Tara sambil menendang tulang kering Vincent.

"Aww! Shh... Astaga, nih anak!"

"Apa?!"

"Gaada!" Untung tuh cafe sepi, kalau enggak udah diusir mereka.

"Jadi? Lu takut apa?"

"Ya takut lah! Gimana kalau si kampret Eren punya pacar selama ini? Gimana kalau dia ga nganggep serius janjinya sama Levi? Gimana-"

"Stop!!! STOPP TOP TOP TOP TOOOOPPP!"

"UDAH KAMPRET! ELU YANG STOP!"

"Udah. Itu urusan mereka, bukan elu."

"Tap-" ucapan Tara dihentikan oleh Vincent yang membekap mulutnya.

"Lebih baik lu mikirin siapa jodoh lu nanti." Kata Vincent sambil melepas tangannya.

"Ya Tuhan, moga jodohku ganteng, baik, perhatian, kaya, pekerjaan keras, pinter and mandiri. Yang paling penting moga dia sayang dan cinta sama hamba. Amin." Doa Tara sambil mendongak. Vincent yang dihadapannya geleng-geleng.

Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang