Chapter 3

189 35 13
                                    

Author POV

"Apa yang kau lakukan disini?!" Teriak Levi sambil melepas pelukan Eren.

"Bertemu denganmu. Ayo kita main!" Eren bangkit dan langsung menarik tangan Levi membawanya ke halaman belakang. Disana terdapat ayunan dan taman kecil yang berisi berbagai bunga yang ditanam Kuchel. Eren menarik Levi dan mengajaknya duduk di ayunan tersebut.

"Jadi?" Tanya Levi yang kini duduk diayunan.

"Jadi apa?"

"Mau apa kesini?"

"Mau main."

"Buat apa. Aku lagi ga mau."

"Tapi aku mau!"

"Main sama tai aja sana. Aku malas." Levi hanya duduk sambil menatap kedepan. Entah apa yamg ditatapnya Eren pun tak tau.

"Kasar ih. Aku mau main samamu."

"Dari tadi ngoceh mulu. Main aja sendiri." Ucap Levi ketus membuat Eren seketika cemberut.

"Levi..."

"Hmm?"

"Kau marah?"

"Hah?" Levi menoleh pada Eren yang kini menatapnya sambil berkaca kaca.

"Huwaa! Levi ga mau main sama ku!" Pekik Eren sambil menangis membuat Levi gelagapan. Ia ingin memanggil bibi Carla, tapi ia yakin sang bibi tak akan peduli karna tau kalau Eren sering nangis kalau udah menyangkut Levi.

"A-aku ga marah! Diem! Nanti kamu dimarahi bibi!" Levi mengarahkan jari telunjuknya pada bibir Eren yang kini mulai berhenti menangis.

"Be-bener?" Levi menjauhkan tangannya sementara Eren menghapus air matanya.

"I-iya..."

"Kalau gitu kita bisa main?"

"Iya...." Jawab Levi pasrah. Setelahnya Eren menariknya menuju kamarnya yang berada dilantai dua dan langsung masuk kedalamnya. Ia menyuruh Levi duduk di ranjang sementara Eren mengunci pintu.

"Ngapain dikunci?" Eren menoleh pada Levi yang bertanya. Ia tersenyum dan mendekati Levi.

"Ehehehehe...kan kita mau main!"

"Main apa emangnya?"

"Sini deh." Eren yang duduk tak jauh dari Levi menyuruhnya mendekat. Levi melakukan perintah tersebut dan duduk tepat disebelah Eren.

"Jadi kemarin aku dapat permainan baru."

"Kayak apa?"

"Gini." Mengangkat dagu Levi dan mendekatkan wajahnya. Levi yang tak mengerti hanya diam saja sementara Eren menyatukan kedua bibir mereka.

Hanya kecupan biasa, tapi wajah Levi memerah karenanya.

"Apa itu..." Gumam Levi sambil menunup mulutnya dengan kedua tangan. Ia menjauh dari Eren sementara Eren hanya terkekeh.

"Rahasia ya, permainan ini cuman kita berdua aja yang boleh lakuin. Oke?" Levi mengangguk kecil. Ia tak mengerti jenis permainan apa ini. Yang ia tau hanya ia menyukai permainan ini.

"Kenapa aku ga boleh melakukannya pada orang lain?" Tanya Levi polos.

"Pokoknya ga boleh. Dan ingat, jangan kasih tau yang lain. Ngerti?"

"Iya. Tapi kalau misalnya mama yang ngelakuin gimana?"

"Kalau mamamu ga papa. Yang lain ga boleh." Levi mengangguk kecil.

"EREN! LEVI! TURUN! KITA MAKAN!" Teriak Carla dari bawah membuat Levi terkejut.

"Iya ma!" Jawab Eren. Ia bangkit dan membuka kunci pintu kamar.

Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang