🦋14 - pasar malam

45 9 0
                                    

met pagi, met siang, met sore, met malem.

gimana? ku up cepat tdk?? :v

hayo hayo hayoo

emang Menurut kalian cerita ini gimana si?
Emm btw ini baru awal. Blm sampe inti isi, koment disini👉

****
























Tok tok tok..

Suara ketukan pintu terdengar, membuat twins tergerak untuk membukanya.

ceklek

Pintu terbuka, menampilkan sosok pria 17 tahun berparas tampan, ganteng, dan handsome yang memakai celana jins warna hitam, kaos Deus warna putih juga jaket Levis bergambar pedang di bagian punggungnya. Dia, Devan.

Arul mengrenyitkan dahi bingung, "Ngapain Lo kesini?" Tanyanya.

"Mau jalan lah" jawab Devan dengan nada mengejek, membuat Arul melotot dan Aril yang menatap tajam.

"Cih! Sombong bener" cibir Arul.

Aril bertanya, "kemana?"

"Adalah, kepo amat. Makanya cari pacar, gitu kan jones!" Devan terkekeh.

"Eh devANJING! Cuma sebatas friendzone aja bangga. Oh! Juga ralat, Gue nggka jomblo ya maap"ucap Arul membuat Devan tertohok. Tapi tak apa, karna secepat mungkin ia tak akan di posisi friendzone lagi.

"Sialan!" Umpat Devan ngegas. Arul tertawa mengejek langsung masuk ke dalam mansion.

"Eh ril! Nggak disuruh masuk nih? Cogan kaya gini" tanya Devan.

Aril mendecak, kenapa teman yang satu ini over sekali pede-nya?
"Nggeh, melbet ndoro.." ucap Aril terpaksa. Devan tertawa berlalu memasuki mansion.

Di ruang tengah, Devan sedang menunggu Tere yang bersiap-siap.

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara sepatu yang berlawanan dengan lantai kaca.
Terlihat seorang gadis cantik menuruni tangga menuju ruang tengah, dia Tere.

"Yuk berangkat" ucap Tere lalu menggandeng tangan Devan. Devan mengangguk. Kemudian Tere berteriak pamitan,

"BERANGKAT DULU ASSALAMUALAIKUM!!"Devan hanya bisa meringis sambil menutup telinganya yang mendengar suara super toa milik Tere.

***

Saat ini dua sejoli yang terjebak dalam posisi friendzone pun sudah sampai di lokasi. Bisa aja ganti jadi bukan 'friendzone' lagi. Tapi mereka sama-sama sadar. Belum saatnya.

Ingat

Belum saatnya berarti tidak bisa.

Kini, Tere sedang bersorak ria karena Devan mengajaknya ke tempat yang paling ia gemari.

TERESSIA | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang