Ainaya - 6

15 1 0
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 07.30 dimana para murid sudah mulai berdatangan ke sekolah.
Karena Naya mengajar anak anak Paud yang di mana mengharuskan Naya untuk menunggu para murid di depan pintu masuk ruang kelas mereka.
Dari semua para muridnya mereka di antar oleh supir dan babby sitter mereka walaupun ada sebagian murid tetap di antar oleh orang tua mereka tapi itu hanya bisa di hitung jari karena Naya tau para orang tua muridnya kebanyakan dari kalangan pengusaha yang tak kenal waktu dan mereka lebih mempercayakannya kepada supir dan babby sitter.

"Pagi bunda Naya" sapa salah satu dari wali murid yang kebetulan hari ini mengantar anak mereka.

"Pagi Niken" yang di balas Naya dengan senyuman dan usapan di kepala Niken.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya buk Naya saya harus cepat cepat ke temu klien soalnya ada meeting"

"Oh iya buk mari"

"Yuk Niken kita masuk ke dalam"

"Siap bunda"

Terkadang Naya berfikir kalau hidupnya itu sangat beruntung memiliki kedua orang tua yang sangat menyayanginya yang selalu mempunyai waktu untuk keluarga walaupun terkadang Ayahnya juga sibuk tapi itu tidak mengurangi perhatian yang mereka berikan untuk dirinya dan kedua abang kembarnya.
Naya bebas berkeluh kesah kepada bundanya tentang perasaan yang sering kali hadir entah itu rasa kurang percaya diri rasa takut dan masih banyak lagi yang bisa Naya curahkan kepada sang bunda karena bundanya selalu menempatkan diri sebagai seorang sahabat dan ibu sekaligus.

Kringgggggggg

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 yang dimana pelajaran akan segera dimulai.
Naya melihat semua muridnya yang sudah rapi duduk diatas bangku mereka yang Naya susun secara melingkar yang terdiri dari tiga kelompok dan satu kelompoknya terdiri dari lima murid yang Naya susun secara acak bukan berdasarkan absen.
Kenapa Naya memilih membentuk bangku mereka secara melingkar karena menurut Naya itu adalah cara yang efektif agar semua murid muridnya dapat bersosialisasi dengan teman mereka dan memudahkan Naya untuk menyampaikan pelajaran yang di berikan ya walaupun Naya tau pelajaran yang ia berikan tidak jauh dari bernyanyi dan mengenal huruf ataupun angka tapi bisa juga membentuk karakter mereka.

"Selamat pagi anak anak" Sapa Naya dengan wajah ceria dan gembira

"Selamat pagi bunda"

"Bagaimana hari libur kalian kemarin? Coba bunda mau tanya sama Leo nih?" Tunjuk Naya kepada Leo yang duduk di samping Niken

"Senang bunda Leo kemarin pergi ke taman safari bersama mama dan papa Leo, disana Leo ketemu sama Gajah bunda Gajah nya lagi mandi hihi" Jawab Leo sambil ketawa yang membuat seisi ruangan menjadi ramai karena cerita Leo.

"Wah seru dong kalau begitu, terus siapa lagi nih yang mau cerita tentang hari libur kemarin?" Tanya Naya sambil menunjuk kan tangannya keatas

"Karin bunda" Karin menunjukkan tangannya setinggi mungkin

"Nah sekarang giliran Karin yang cerita bagaimana hari liburnya sayang?"

"Karin sih di rumah aja bunda sama mami dan papi Karin tapi Karin dan papi bantuin mami panen sayur di kebun belakang rumah di kebun Karin di ajarin mami memetik buah tomat dan Karin diajarin papi untuk siram tanaman juga bunda walaupun Karin badan Karin kotor semua gara gara jatuh hahaha tapi karin senang" Cerita Karin kepada Naya dan teman temannya yang lain dan di sambut gelak tawa dari semua murid.

"Wahhh liburan kalian menyenangkan sekali ya rupanya bunda jadi ikut senang mendengarnya, nahh anak anak sekarang bunda mau tanya lagi nih siapa yang sudah hapal lagu yang bunda ajarkan kamis kemarin?" Tanya Naya sambil memperhatikan muridnya

"Aku"

"Aku"

"Saya bunda"

"Leo bunda"

"Niken Niken"

Mereka semua berlomba menunjuk tangan mereka paling tinggi supaya bisa maju kedepan kelas dan mendapatkan bintang.

"Nahh coba Leo maju dan bernyanyi di depan kelas ya" Panggil Naya kepada Leo

"Baik bunda" Leo maju kedepan menarik nafas dan bersiap untuk bernyanyi

Topi saya bundar
Bundar topi saya
Kalau tidak bundar
Bukan topi saya

Yeayyyy semua bersorak dan bertepuk tangan karena Leo berhasil menyanyikan lagu tersebut dengan benar.

Senyum terbit di wajah Leo karena dia berhasil menyanyikan lagu tersebut.

"Ini bintang untuk Leo karena Leo bisa menyanyikan lagu topi saya bundar dengan bagus" Ucap Naya sambil memberikan tempelan bintang kepada Leo.

"Ayok siapa lagi yang mau maju lagi unjuk tangannya" Tanya Naya kepada semua murid yang langsung di sambut antusias semua murid muridnya.

Pelajaran masih terus berlangsung sampai tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 yang dimana para murid sudah bersiap untuk pulang.
Dan tinggal menunggu para orang tua ataupun suster mereka menjemput dan Naya harus tetap di sekolah sampai semua murid di jemput.

*****

Setelah para murid di jemput semua Naya bersiap menuju ke kantornya yang terletak di samping ruangan kepala sekolah.
Karena Naya juga merupakan salah satu pengurus yayasan di sekolah tersebut ya walaupun Naya tau kalo sekolah tersebut milik Ayahnya tapi Naya tidak mau menikmati hasilnya saja karena menurut Naya dia juga berhak untuk mengembangkan sekolah tersebut supaya bisa menjadi lebih bagus lagi.
Gedung di tempat Naya mengajar itu terdiri dari PAUD sampai dengan SMA dan SMK makanya setelah Naya selesai mengajar dia tidak langsung pulang karena harus memantau perkembangan sekolah tersebut.
Lain halnya kedua abang kembarnya yang lebih memilih mengurus universitas dan menjadi dosen di sana.

Naya mengeluarkan kotak makan siangnya yang sudah di siapkan Ayu bundanya tadi pagi.
Naya memakan dengan lahap karena menurut Naya masakan bundanya itu tidak pernah gagal apapun yang dimasak bundanya pasti selalu Naya habisin.

"Hemmm masakan bunda memang udah paling juara deh" ucap Naya sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Naya melihat jam di tangannya yang sudah menunjukan pukul 3 sore Naya melihat para murid murid sekolah berlarian keluar dari kelas karena memang sudah waktunya mereka pulang.
Naya pun ikut berkemas dan bersiap pulang.
Dalam perjalanan pulang Naya mampir ke salah satu minimarket yang tidak jauh dari komplek rumahnya Naya bermaksud membeli snack untuk dirinya karena snack Naya sudah habis dimakan oleh abang kembarnya.
Naya memasuki minimarket tersebut dan langsung mengambil apa saja yang di inginkannya namun langkahnya terhenti ketika ada sebuah tangan kecil yang memeluk kakinya dan menangis menatap dirinya sambil memanggil "Ndaaaaa".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AinayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang