"Ayahhhh" seorang gadis kecil yang berusaha membangunkan ayahnya yang masih terlelap dalam tidur.
Mata wisnu perlahan terbuka ketika mendengar panggilan dari gadis kecilnya yang berusaha untuk membangunkan dirinya.
"hoamm anak ayah kok udah bangun? Ini masih jam 3 nak sekarang kanaya tidur lagi ya" ucap wisnu kepada anaknya sambil memeluk kanaya. Tak lama kemudian terdengar nafas teratur kanaya.
Setelah memastikan kanaya nyaman dalam tidurnya wisnu beranjak bangun ke kamar mandi dan melanjutkan tidur dengan memeluk kanaya.
***
Setiap pagi seperti biasanya wisnu selalu menyempatkan untuk sarapan dirumah itu semua dilakukan untuk membuat kanaya merasa bahagia dan tidak merasa diabaikan oleh wisnu karena tidak bisa di pungkiri terkadang jadwal wisnu yang tidak menentu membuat wisnu terkadang harus pulang larut malam dan mendapati kanaya yang sudah tidur. Wisnu sadar kalau kanaya sangat membutuhkan figur seorang ibu yang sampai saat ini belum bisa wisnu wujudkan.
"Ayahhhh" panggil kanaya yang masih berada di gendongan babby sitternya.
Wisnu tersenyum ketika melihat kanaya sudah cantik menggunakan dress warna biru, "pagi sayang cantiknya anak ayah wangi lagi". Ucap wisnu sembari mengangkat kanaya ke atas pangkuan.
"Sini mbak biar saya yang suapi kanaya" ujar wisnu sembari mengambil mangkok yang berisi nasi dan sayur sop. Wisnu menyuapi kanaya yang sudah duduk di kursinya dengan pelan sambil sesekali mengelap mulut kanaya.
Wisnu berdiri dan menggendong kanaya kedepan dengan diikuti lia dibelakang. Wisnu mencium kanaya dan menyerahkan kanaya kepada lia, "Ayah pergi kerja dulu ya kanaya jangan nakal" ucap wisnu sambil menyodorkan tangannya untuk kanaya cium. Wisnu memang selalu mengajarkan kepada kanaya untuk selalu salim setiap kali dia pergi dan pulang kerja.
***
Sesampainya wisnu di rumah sakit dia langsung menuju keruangannya dan berhenti di depan meja suster yang memang di tugaskan sebagai asistennya di rumah sakit
"Pagi sus, jadwal saya hari ini apa saja ya sus? Selain jadwal operasi nanti jam 10?".
"Pagi dok jadwal dokter hari ini mengecek pasien pasca kecelakaan kemarin dan dilanjutkan dengan operasi lagi nanti jam 3 sore dok".
"Baik sus kalau begitu saya masuk dulu ya terima kasih sus".
Hari itu diisi wisnu dengan jadwal operasi yang sudah di tentukan dan mengunjungi para pasiennya yang mayoritasnya adalah anak-anak.
***
Jam sudah menunjukan pukul 8 malam ketika dia sampai di rumah dan melihat kanaya yang lagi minum susu sambil nonton tayangan kartun di televisi. Wisnu menghampiri kanaya dan mencium kening anaknya. Kanaya menoleh dan tersenyum pada wisnu yang di sambut dengan ciuman di kedua pipinya.
"Ayah mandi dulu ya yang diangguki oleh kanaya".
Wisnu masuk kekamarnya dan menyelesaikan mandinya setelah itu wisnu menyusul kanaya yang masih berada diruang keluarga dengan tayangan kartun yang berbeda dari sebelumnya. Wisnu melihat kanaya yang matanya sudah mengantuk wisnu segerah menggendong kanaya dan memberi minum kanaya supaya giginya terhindar dari karies gigi yang diakibatkan oleh susu yang diminumnya. Wisnu membawa kanaya ke kamar dan menidurkan kanaya dengan senandung lagu yang biasa dia nyanyikan untuk kanaya, Tak berselang lama terdengar nafas teratur dari kanaya dan wisnu segera merapikan selimut kanaya.
Wisnu terkadang merasa sedih karena waktunya dan kanaya sangat sedikit namun itu semua wisnu lakukan untuk masa depan kanaya. Seringkali wisnu berpikir apakah dia nantinya bisa menjaga kanaya seorang diri? Wisnu terkadang merasa kasian karena kanaya harus kehilangan kasih sayang dari seorang ibu dengan umur yang masih terbilang kecil.
Wisnu selalu betah memandangi wajah kanaya karena wajah kanaya itu duplikat dari mendiang istrinya tidak ada yang dibuang dari istrinya. Dan itu cukup mengobati rasa kangen dirinya akan mendiang sang istri. Wisnu menghela nafasnya karena setiap kali dia mengingat kejadian itu hatinya terasa sesak dan perasaan bersalah itu masih setia menemani. Wisnu mengecup kening kanaya dengan sayang dan merapatkan selimut kanaya dan membawa kanaya kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ainaya
RomanceKehilangan seseorang yang dicintainya merupakan pukulan terberat didalam hidupnya terlebih lagi dia harus menjadi orang tua tunggal untuk putri yang selama ini dinantikan selama hampir sepuluh tahun pernikahannya bersama sang istri yang amat dia cin...