"Makasih yah bang udah anterin naya ketaman, naya keluar dulu bang assalamualaikum" ucap naya setelah mencium tangan andra.
"waalaikumsalam hati-hati yah dek" ucap andra sambil mengacak rambut naya dan tersenyum.
"iya bang, abang juga hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut dah bang" naya melambaikan tangan pada abangnya.
Suasana ditaman jika akhir pekan seperti saat ini sangatlah ramai apalagi untuk para orangtua yang mengajak anak-anaknya untuk bermain ditaman. Naya selalu senang jika sudah menyangkut masalah anak-anak dan tujuan awalnya sempat ingin dia rubah dari ingin membaca novel dengan suasana yang berbeda kini digantikan dengan memandangi tingkah para balita yang sedang bermain dengan anak sebayanya.
Naya memilih duduk dibangku taman yang tidak jauh dari anak-anak yang sedang bermain. Naya mengambil novel miliknya dari dalam tas dan mulai memusatkan perhatiannya pada novel yang kini tengah dia baca sambil sesekali matanya melirik kearah anak-anak yang masih bermain tanpa kenal lelah.
Ketika naya sedang melirik sekumpulan anak yang sudah berubah bermain bola kaki naya melihat seorang anak kecil sedang belajar berjalan dengan dibantu babby sitternya. Bisa naya tebak umur anak itu baru menginjak usia satu tahun. Anak itu sangat cantik dengan mata bulat hidung mancung bibir tipis dan rambut ikalnya yang berwarna hitam. Entah kenapa naya langsung jatuh cinta kepada anak itu setiap kali naya melihat anak itu terjatuh naya tidak berhenti untuk tersenyum melihat bagaimana usahanya anak tersebut untuk bisa berjalan.
Naya melirik jam yang melingkar ditangannya "aduhhh gara-gara keasikan baca jadi lupa waktu kan kalo sekarang udah jam tiga" Ucap naya sambil menepuk jidatnya. Naya segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju rumahnya. Sebenarnya rumah naya dekat dengan taman dasar nayanya aja yang males jalan ketika pergi tadi yahh itung-itung hemat tenaga toh dirumah juga ada dua abang kembarnya yang selalu siap sedia mengantar naya ketaman.
******
"Assalamualaikum, bund naya pulang" ucap naya sambil berjalan mencari keberadaan bundanya.
"waalaikumsalam" jawab bundanya dari arah dapur. Naya segera melangkahkan kakinya menuju dapur tempat dimana bundanya berada. Sesampainya naya didapur dia langsung menghampiri bundanya yang sedang sibuk membuat adonan kue. Sudah jadi kebiasaan bundanya yang setiap hari pasti membuat kue untuk suami dan anak-anaknya disore hari.
"Bunda lagi bikin kue apa sekarang bund?"
"Bunda lagi bikin bakpao kesukaan kalian" ucap bundanya yang langsung membuat naya tersenyum senang.
"Naya bantu yah bun" Naya langsung mencuci tangannya dan mulai bergabung dengan sang bunda untuk membuat bakpao kesukaan dirinya dan kedua abang kembarnya.
Naya sudah terbiasa membantu bundanya untuk memasak ataupun membuat kue karena bundanya hampir setiap hari mengajari dan mengajak naya untuk memasak didapur. Walaupun mereka memiliki asisten rumah tangga tetapi untuk urusan masakan bundanya selalu melakukan pekerjaan itu sendiri. Karena bundanya selalu bilang "jadi perempuan itu harus bisa masak untuk keluarganya" Itulah yang selalu dikatakan oleh bundanya setiap kali naya menolak ajakan bundanya untuk membantu memasak didapur.
"Ayah sama bang andri kemana bun? Kok didepan tumben sepi?" Tanya naya.
"Ayah tadi keluar sebentar ada kerjaan katanya kalo abang kamu ada dikamarnya palingan lagi tidur" jawab bunda sambil memasukan bakpao buatannya kedalam kukusan.
"Yaudah naya kekamar dulu yah bun mau mandi udah gerah nih soalnya" Ucap naya sambil mencium pipi bundanya.
"iyah" jawab bundanya sambil tersenyum melihat tingkah anaknya itu.
******
Maaf pendek gays pikiran lagi buntu jadi susah buat mikir vote dan comentnya ditunggu loh:) :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ainaya
RomanceKehilangan seseorang yang dicintainya merupakan pukulan terberat didalam hidupnya terlebih lagi dia harus menjadi orang tua tunggal untuk putri yang selama ini dinantikan selama hampir sepuluh tahun pernikahannya bersama sang istri yang amat dia cin...