Sebenarnya, apa mau mu?

512 61 28
                                    

Pagi sudah menjelang, Mika lantas terbangun ketika kicauan burung mulai memadati seluruh indera pendengaranya. Merasa ada yang kurang, Mika akhirnya memutuskan untuk turun ke dapur ... Dan benar saja, orang tuanya sudah tidak di rumah lagi. Kabarnya mereka akan berlibur untuk waktu yang cukup lama, dan itu sangat menyiksa kesehatan mental Mika. Terlebih dirinya harus tinggal berdua-lagi-dengan Sunghoon.

Setelah cukup lama berdiam diri di ruangan tengah, Mika memutuskan untuk menyiapkan makanan untuk sarapan mereka. Sebenarnya Mika tidak cukup pandai memasak, tapi jika hanya memasik menu simpel seperti nasi goreng atau telor ceplok sih ia bisa.

Setelah dirasa cukup matang, Mika lantas menyajikan Nasi goreng plus telor ceplok itu di atas meja makan. Terhitung ada dua porsi, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Sunghoon. Selang beberapa menit, setelah Mika selesai menyajikan makanan, Sunghoon datang dengan wajah khas bangun tidurnya.

"Eoh!? Ayok kak makan dulu." Titah Mika. Namun yang di ajak bicara hanya diam. Sunghoon lebih fokus pada kegiatannya yang sedang memilih minuman di dalam kulkas.

Mika yang merasa dirinya di acuhkan hanya bisa berpasrah diri. Ia segera melahap makanannya kemudian bergegas ke kamarnya sendiri. Tidak ada sepatah katapun yang terlontar dari bibir Sunghoon meskipun Mika tidak lagi ada disana. Entahlah ... Sunghoon malah fokus pada satu porsi nasi goreng dan telur ceplok yang ada di atas meja makan, kemudian melahapnya.

***

"Oke, jemput gue, ya. Bentar lagi gue siap." Ucap Mika pada orang di sebrang sana.

Rencananya hari ini Ia akan berangkat sekolah bareng sama Jake. Dikarenakan hari ini adalah hari pertama ujian sekolah, dan kebetulan Sunghoon udah wisuda. Jadi, Mika meminta Jake untuk menjemputnya saja, daripada harus dempet-dempetan di bus, mending nebeng cogan aja ye kan-,-

Setelah selesai dengan kegiatannya, Mika langsung berlari menghampiri Jake yang sudah standby di depan pagar rumah. Pria tampan penuh kharisma itu terlihat sedang bercengkrama dengan Sunghoon yang sedang membersihkan motor kesayangannya.

"Ayok! Ntar telat." ujarnya seraya mendudukkan diri pada motor matic milik Jake.

"Hng! Oke bos. Hoon, cabut dulu ya. Tenang aja semuanya aman kalo sama gue." setelah berkata demikian, Jake lantas pergi bersama Mika meninggalkan Sunghoon yang kini masih terdiam di tempatnya.

Setibanya di kelas, Mika langsung menarik Jake untuk duduk di kursinya masing-masing, Meminta Jake untuk diam bersama dengan dirinya.

"Lo inget kan, Jake?" Tanya Mika setelah sebelumnya mereka saling berdiam diri. Jake yang merasa terpanggil pun akhirnya memfokuskan dirinya ke arah Mika.

"Apaan?" Tanya Jake heran.

"Soal masalah kemaren di caffe. Siapa sih? Si yoonjo apa jaeyeon, J-j ... Siapa sih namanya?"

"Yeonjun?"

"Nah itu!"

"Lo mau tau tentang apa?"

"Hubungan antara lo, dia sama kakak gue itu apa?"

Mika melihat ada ekspresi jengah pada air muka Jake, namun walaupun begitu, Jake tetap menceritakan hubungan yeonjun, dirinya dan juga Sunghoon di masa itu. Mika tidak banyak berkomentar, ia masih tetap mendengarkan apa yg Jake ucapkan dengan air wajah yang serius. Hingga pada saat seorang guru masuk, saat itu pula pembicaraan mereka harus di hentikan.

***

"Gue toilet dulu. Lo duluan aja." Setelah bel istirahat berbunyi, seluruh siswa berhamburan dari dalam kelas, tidak terkecuali Mika dan Jake. Namun sebelum sampai ke tempat tujuan yang tak lain adalah kantin, Mika berbelok arah untuk menuntaskan keinginan berhajatnya.

FIRST IMPRESSION | Park Sunghoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang