Assalamu'alaikum semuanya..
Gimana kabarnya??
Semoga kalian sehat selalu ya..
Dan sebelum masuk ceritanya, Author mau ingetin untuk jangan lupa VOTE dan COMMENT ya...
Selamat membaca
"Saya pernah merasakan patah yang begitu dahsyatnya. Namun, ketika semua teman-teman saya menggenggam erat tangan saya. Entah mengapa, rasa sakit itu seketika sirna"
—Sekar
#4#
"Bab ke-4 cerita ini, ditulis dengan sedikit malas. Karena sakit kepala yang sedang gua alami. Entah karena apa, yang jelas rasanya pusing banget, " Tulis Senja dilayar laptopnya.
Hari ini memang sudah seharusnya, Senja melanjutkan ceritanya. Namun, sedari kemarin ia sedang tidak enak badan.
Sebenarnya Senja telah meminta kedua temannya itu, untuk melanjutkan menulis bab berikutnya. Namun mereka belum memberikan jawaban apa-apa.
Dan karena itulah yang membuat Senja tetap menulis walaupun sedang sakit.
Drttt..
Drttt...
Drttt....Dering ponsel terdengar sangat nyaring, saat itu Senja yang sedang memikirkan ide harus mengangkat telepon dahulu.
Tertulis nama Sekar dalam panggilan tersebut. Entah ada apa, kenapa Sekar menelpon Senja sepagi ini.
"Assalamu'alaikum, ada apa? " Tanya Senja dengan suara parau.
"Waalaikumsalam, Njaaa. Lo sakit apa? " Tanya Sekar terdengar gaduh.
"Cuma flu sama pusing aja. Ntar juga sembuh, eh iya btw lo tolong lanjutin ceritanya dong, " Pinta Senja.
"Minum obat jangan lupa, kalo untuk cerita gua ngga bisa. Gua ngga bisa buat cerita, hmm gimana kalo gua sama Putri kerumah lo aja ya? Nanti kita pikir bareng-bareng, " Ujar Sekar panjang lebar.
"Hmm, sini aja" Jawab Senja yang langsung menutup telponnya secara sepihak.
________________________
Kali ini Sekar dan Putri sudah berada dirumah Senja. Terlihat Senja sedang mengetik di laptopnya sembari menyumpal salah satu lubang hidungnya dengan tisu.
"Njaa, lo udah minum obat belum sih? " Tanya Putri yang tiba-tiba masuk ke ruang tamu.
Ya, saat ini Senja memang sedang menulis diruang tamu. Sambil menyalakan televisi yang entah acara apa yang sedang ia tonton.
"Udah" Jawab Senja yang masih memperhatikan layar laptopnya.
"Lo udah makan belum? Jangan-jangan lo pusing cuma karna belum makan, kan nggak lucu kalo beneran, " Ujar Sekar terkekeh
"Gua dah makan, " Jawab Senja yang masih fokus pada layar laptopnya.
"Udah dulu nulisnya, Njaaa!! " Pinta Sekar kesal. Pasalnya sedari tadi Senja mengabaikan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity Of Friendship
General FictionSemua itu butuh ketulusan bukan hanya ambisi untuk saling menjatuhkan, termasuk dalam hal pertemanan. ___________________________ Badai besar itu pernah hadir dalam hubungan pertemanan mereka. Hingga satu persatu dari mereka sempat menghilang bahka...