Assalamu'alaikum..
Ketemu lagi sama Senja, Sekar, Putri dan Puspa...
Gimana teman-teman kabarnya??
Semoga sehat selalu ya...
Dan jangan lupa untuk VOTE dan COMMENT..
Makasih 🖤🖤
Selamat membaca
"Terimakasih atas semuanya. Terimakasih atas kisahnya. Saya bersyukur dapat bertemu dan mengenal kalian semua. Kalau nanti kalian sukses, jangan lupa ajak saya ya. Jangan lupa bawa saya juga. "
-SajakSenja
#7#
"Nja, kita kerumah Puspa aja yuk!" Ajak Putri yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Ngapain? Emang udah janjian? " Tanya Senja yang sedang melanjutkan kegiatan mengeditnya.
"Gua coba chat ya. Ntar main disana aja, " Jawab Sekar yang kini sudah mengutak-atik ponselnya.
"Oke, setelah gua selesaiin ini ya, " Pinta Senja dengan pandangan yang masih terfokus kepada gadgetnya.
Mereka bertiga tengah berkumpul dirumah Senja. Sekedar untuk menghilangkan rasa jenuh yang terus melanda.
Sebenarnya ada saja tugas yang harus mereka kerjakan. Namun, katanya butuh waktu untuk sejenak melepas penat dari tugas-tugas sekolah yang tak kunjung usai. Kalau dikerjain bukannya makin sedikit tapi malah tambah banyak karena tambahan tugas baru.
Selama pembelajaran daring, mereka bertiga memang sering berkumpul. Entah ada perlunya atau tidak, yang jelas ngumpul aja. Emang dasar anak-anak gabut. Bilangnya nggak ada kerjaan, padahal tugas numpuk dirumah.
"Kata Puspa bisa main dia. Gua udah jawab otw, " Ujar Sekar seusai bermain dengan gadgetnya.
"Yaudah yok! " Ajak Putri yang sudah berdiri dari duduknya.
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju rumah Puspa.
___________________________
"Itu, dimakan kuenya, " Ujar Puspa
"Iya, makasih Us" Jawab Senja. Mereka berempat sudah duduk manis diruang tamu rumah Puspa.
"Us, lo sendirian? " Tanya Putri
"Iya, soalnya yang lain masih di warung, " Jawab Puspa santai.
"Ohh, lo nggak takut. Bentar lagi magrib lho, " Ujar Putri lagi
"Kadang takut sih, "
"Ehh, gimana kalo nanti kita pesen makanan. Gua pingin banget nih, makan bakso aci, " Ucap Puspa lagi.
"Hmm, oke"
Adzan magrib pun berkumandang. Puspa pamit untuk menunaikan sholat dan teman-teman yang lain masih asik dengan ponsel masing-masing.
"Btw, mau pesen dimana?" Tanya Putri memecah keheningan.
"Pesen di rumah Senja aja," Ujar Puspa setelah selesai mengerjakan kewajibannya.
"Oke, yuk! Gua nanti magrib dulu ya," Jawab Senja sambil sesekali melirik Sekar.
"Kar, jangan nglamun!!" Tegas Senja. Pasalnya sedari tadi Sekar terus saja melamun sambil terus memandang ke arah pohon-pohon besar.
"Kar, jangan buat gua takut lagi. Udah jangan liat sana," Timpal Putri
"Yaudah yuk langsung ke rumah Senja aja. Daripada makin merinding disini," Ujar Puspa
Disamping rumah Puspa memang ada beberapa pohon-pohon besar yang bisa membuat sekujur tubuh merinding jika malam.
Pohon-pohon besar yang cukup menakutkan dikala diterangi oleh cahaya rembulan ditambah suara jangkrik yang juga ikut meramaikan suasana malam.
Namun, bagi Senja, Sekar yang paling berbahaya jika disuguhkan dengan pemandangan malam yang cukup mencekam. Bagaimana tidak? Masih ingat kalian, bahwa Sekar pernah melihat sosok tak kasat mata..
Itulah yang membuat Senja, Putri, dan Puspa benar-benar takut apabila ada hal yang tidak diinginkan.
___________________________
"Akhirnya sampe rumah lo, Nja" Ujar Putri masih dengan nafas tersenggal
"Hah..hah..huhh...iya," Jawab Senja yang masih mengatur nafasnya.
"Ngapain sihh lari, capek kan gua" Ujar Puspa
"Lo liat apa sih, Kar?" Tanya Senja yang sudah duduk disebelah Puspa.
"Gua ceritain nanti, sebentar hah..huh.. gua masih capek, " Ujar Sekar tersenggal-senggal.
"Gua ambilin minum dulu ya, tunggu!" Ujar Senja bergegas masuk kedalam rumah.
Selang beberapa menit kemudian, Senja keluar sambil membawa nampan berisi gelas dan minuman dingin dikedua tangannya.
"Nih minuman nya. Silahkan, kalo gitu, gua tinggal sholat dulu ya, " Ujar nya seusai meletakkan nampan tersebut.
"Oke, Nja. Makasih ya," Jawab Putri diangguki yang lain.
__________________________
"Eh Kar, lo tadi liat apaan sih?" Tanya Putri penasaran
Mereka kali ini tengah duduk lesehan di teras rumah Senja.
"Iya, lo liat apa sih? Sampe kita lari-lari," Imbuh Senja
"Jadi, tadi gua liat ada jari-jari tangan gitu dibawah mobil. Lha gimana gua kagak merinding coba," jelas Sekar dengan raut cemas nya.
"Parah lo, Kar. Gua nanti pulang sendiri lagi dan lo malah nakut-nakutin kayak gitu," Ujar Putri menahan rasa takutnya.
"Gua merinding ehh, beneran, Kar?" Tanya Puspa yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan.
"Apa gunanya gua bohong?" Jawab Sekar yang kali ini sudah pindah duduknya menjadi di antara Puspa dan Senja.
"Ngapain sih?!" Protes Senja yang diusik kenyamanan nya.
"Nggapapa, udah dehh. Mending sekarang jangan bahas itu lagi," Pinta Sekar yang masih pura-pura sibuk untuk mengusir pikiran buruknya.
"Iya, gua pulang sendiri ini. Gua takut lagi, mana ini udah malam, " Imbuh Putri sedikit ketakutan.
"Yaudah mending kita makan aja," Ujar Puspa mengalihkan topik pembicaraan.
"Bakso aci?" Tanya Putri yang berusaha menghilangkan ketakutan.
"Iya, gimana?" Ujar Puspa meminta persetujuan.
"Iya, bentar gua ambil hp dulu, " Jawab Senja beranjak masuk ke dalam rumah.
__________________________
Jangan lupa VOTE dan COMMENT ya...
Tunggu terus kelanjutan kisah mereka...
Sebelumnya aku mau jujur nih. Aku aja yang nulis cerita ini, di bagian ini merinding banget. Apalagi aku nulisnya udah malam banget.
Jadi, kalau pendapat kalian gimana tentang Sincerity Of Friendship..??
Salam semanis Gula
-Sincerity Of FriendshipSalam hangat
-SajakSenja
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity Of Friendship
General FictionSemua itu butuh ketulusan bukan hanya ambisi untuk saling menjatuhkan, termasuk dalam hal pertemanan. ___________________________ Badai besar itu pernah hadir dalam hubungan pertemanan mereka. Hingga satu persatu dari mereka sempat menghilang bahka...