Assalamu'alaikum temen-temen👋
Gimana kabarnya??
Semoga sehat selalu ya..
Oke, sebelum masuk ke ceritanya aku mau ingetin ke kalian untuk jangan lupa VOTE dan COMMENT..
Dan jangan lupa untuk tandain yang typo..
Makasih🖤
Selamat membaca
"Setiap perjalanan pasti memiliki kisah. Begitupun setiap alur kehidupan yang pasti memiliki banyak makna"
—Senja
#6#
"Lo beneran bisa liat setan, Kar?" Tanya Putri setelah mendengar penjelasan Senja
"Nggak juga. Cuma... diwaktu tertentu aja, " Jawab Sekar sambil memainkan ujung jilbab yang dikenakan Senja.
"Ceritain dong, gua kan belum tau" Pinta Putri memohon
Flashback
Gadis dengan rambut sebahu itu sedang suka-sukanya menggambar. Sudah berbagai macam bentuk ia buat. Mulai dari bulat, kotak, dan berbagai macam bentuk lainnya.
Usianya memasuki angka 6 tahun. Ia masih belajar membaca saat ini. Belajar untuk lebih mengenal isi dunia dengan pemikirannya.
Ya, dialah Sekar. Seorang anak perempuan yang memasuki kategori lucu sewaktu kecil.
Sekar kecil memang terkadang suka menangis padahal tak ada apa-apa. Itu sering terjadi semenjak umur 3 tahun dulu.
Saat ini, Sekar kecil sedang bermain diruang tamu rumahnya. Gadis kecil itu senang sekali bermain puzzle. Dan jangan lupakan tentang mainan gadis kecil pada umumnya, masak-masakan.
Saat ini, gadis dengan rambut sebahu itu sedang asik bermain sendirian, ia bahkan tidak tahu bahwa Ibunya sedang tidur bersama sang adik di kamar.
Ditengah-tengah kegiatan menyusun puzzle nya, ia melihat sosok perempuan berambut panjang dengan baju putihnya.
Saat itu, Sekar kecil berpikir bahwa ia adalah sang ibu. Dan karena itulah, ia mengikuti kemana sosok itu pergi.
Sosok itu pergi menuju dapur rumahnya dan Sekar mulai mengikutinya. Tak ada rasa takut dan tak ada rasa merinding sekalipun karena, Sekar kecil berpikir bahwa itu adalah Sang Ibu.
Sekar kecil mengikuti sosok itu. Namun, saat sudah sampai didapur tiba-tiba sosok perempuan berambut panjang itu menghilang.
Perempuan dengan daster putih dan rambut panjang yang sedikit berantakan itu menghilang dibalik tembok dapur.
Sekar kecil mulai bingung. Rasa bingungnya berubah menjadi rasa takut setelah ia melihat sang ibu sedang tidur dikamar tengah bersama adiknya. Ia berlari menuju kamar yang sedang ibu dan adiknya gunakan.
Sekar panik, ia takut benar-benar takut. Jika di usia 3 tahun dulu, ia belum mengerti masalah hantu. Sedangkan, di usia 6 tahun ini. Wawasan Sekar semakin berkembang, ia mulai mengenal tentang mahluk tak kasat mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity Of Friendship
General FictionSemua itu butuh ketulusan bukan hanya ambisi untuk saling menjatuhkan, termasuk dalam hal pertemanan. ___________________________ Badai besar itu pernah hadir dalam hubungan pertemanan mereka. Hingga satu persatu dari mereka sempat menghilang bahka...