Beda

249 23 4
                                    

Please vote before or after reading and thankyou for support this story💚
.
Enjoy 🦦

"Mah Nalen jemput Calantha"
"Mah Nalen jemput Hala"
"Mah Nalen jemput Naya"

Gitu aja setiap hari beda cewenya.

Hari ini Nalen turun dari kamarnya udah rapih dengan almet jurusannya.

"ada lab?" Tanya Mas Abi

Nalen ngangguk ngambil kunci motornya yang digantung."Jemput siapa hari ini?" Ledek Mamah yang lagi masak didapur.

"Hari ini jok kosong, Mamah mau ikut?" Balas Nalen menghampiri mamah yang direspon kekehan.

"Mahen radio pagi ya?" Tanya Mamah kepada Nalen.

"Iya, nanti Nalen balik bareng paling sama Mahen" Ucap Nalen sambil menyalimi Mamah.

Nalen dan Mahen itu udah satu paket, kalo ada Nalen pasti ada Mahen. Alesan kalo mereka ngga bareng disatu acara atau rumah itu cuma kalo ngga Mahen lagi ada radio ya Nalen yang lagi jalan.

Sampai di kampus Nalen langsung ke Lab tanpa pergi kemana kemana dulu.

"Len lo ditanyain Lala"

"Len Naya nyariin lo"

'Apalagi dah' keluh Nalen dalam Hati

Nalen tidak menjawab panggilan teman temannya. Dia hanya fokus mengerjakan tugasnya sampai selesai lalu segera pergi dari Lab.

"Anjir ada aje panggilan" Gumam Nalen melepaskan Jas Labnya.

"Ya lo bawa cewe beda mulu tiap hari" Ucap Naka, teman dekatnya Nalen.

Nalen menendang betis Naka dengan pandangan kesal,"Lo kalo dateng tuh pake Assalamualaikum apa Na" Omel Nalen.

Naka mengelus betisnya yang terasa nyeri.

Nalen meninggalkan Naka yang masih kesakian karena ulahnya. Nalen masuk ke gedung brodcast untuk menghampiri kembarannya yang sedang siaran.

"Cal!" Panggil Nalen ke salah satu penyiar radio di kampusnya juga.

"Ape? Mahen belum selesai" Jawab Calantha, teman Nalen dan Mahen dari Kelas 9.

Nalen menghampirinya,"Lo udah?" Tanya Nalen duduk disamping Cala.

Cala menoyor kepala Nalen,"Kalo gue beluman, lo nggak akan ngobrol sama gue sekarang Nalendra" Ucap Cala menahan suaranya.

Tidak lama dari itu Mahen menutup siarannya dan keluar dari studio.

"Ngapain lo len?" Tanya Mahen membereskan barang barangnya ke dalam tas.

"Balik sama gue ya Hen, please" Ucap Nalen dengan manja ke kembarannya.

"Nggak, gue bawa motor. Mau anter Cala dulu" Tolak Mahen tanpa melihat Nalen.

"Gue deh yang anter Cala" Ucap Nalen menatap Cala.

"Nggak mau, nanti gue diserbu sama cewe cewe lo. Ogah!" Tolak Cala membuat Nalen pasrah.

Nalen menatap Mahen malas, ngambek ceritanya.

"Lo mau ngambek hari ini silahkan, gue males dijadiin alesan biar lo nggak nganter cewe cewe lo" Ucap Mahen menatap Nalen yang sudah lemas.

Nalen memopotkan bibirnya, berjalan guntai keluar studio diiringi tawa puas Mahen dan Cala.

"Sialan lo emang berdua" Ucap Nalen menatap Cala dan Mahen bergantian.

Di parkiran Cala sudah naik ke motor Mahen, sedangkan Nalen masih memohon ke Mahen agar dirinya bisa pulang bareng sama mereka.

"Lo mau tuti? gue sih ogah" Ucap Mahen dengan tawa.

Tiba tiba seorang cewe menghampiri Nalen,"Len lo kemana aja si?! Nggak ada kabar dari kemaren!" Omel cewe itu membuat tawa Mahen dan Cala membesar.

"Nggak megang Hp gue" Lagi lagi alasan ampuh Nalen keluar.

"Yaudah anterin gue pulang, sebagai gantinya" Ucap Cewe itu sudah ingin naik ke motor Nalen.

"Stop! gue mau anter Mamah ke mall. Mahen anter Cala jadi Mamah minta gue yang temenin, sorry ya"

'Nambah lagi dosa gue'

Nalen langsung pergi tanpa basa basi sebelum cewe itu membalasnya.

"Duluan neng" Ucap Mahen menahan Tawanya bersama Cala.

.

"Jangan deh sama Buaya macem Nalen"-☀️

"Jangan deh sama Buaya macem Nalen"-☀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
tbc

Rumah Jakarta 20 | Lee In NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang