13

295 77 49
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Flashback

"Arghhhhhh....mhmmhh...t-tolong..."

Setiap malam jeritan suara itu pasti akan bergemar hingga ke ruangan bilik Junkyu. Lelaki itu cuba menutup matanya namun hatinya terasa begitu sakit.

Setiap malam Junkyu harap suatu hari nanti Doyoung akan berubah. Namun semuanya sudah terlambat, kan?

Doyoung yang Junkyu kenal dahulu bukanlah Doyoung yang sekarang. Mungkin kalian sudah banyak dengar ucapan 'manusia akan berubah' namun perubahan Doyoung ini melebihi jangkaannya.

__________

BRAK!

Junkyu membuka pintu bilik milik sepupunya dengan kasar, netra matanya dijamu dengan pemandangan yang sungguh menggerikan setiap kali kamar remaja itu dibuka.

Sudah bertahun tahun berlalu setelah kematian ayah Doyoung dan remaja itu sekarang sudah berusia 18 tahun. Keadannya sekarang benar benar lebih teruk dari dulu.

"Doyoung, hentikan..."  Lirih Junkyu dengan wajah yang kecewa.

Dia menatap Doyoung yang sedang memotong kaki seorang wanita tua tanpa rasa bersalah. Air mata Junkyu jatuh mengingatkan wanita tua itu adalah guru subjek bahasa korea Junkyu.

'Kenapa semuanya harus terjadi...' Batin Junkyu.

Ingatkan setelah Jangwook mati, semuanya akan berakhir. Namun, Doyoung menjadi ketagih setelah pertama kali membunuh ayahnya. Ketagih untuk menyiksa orang yang tak bersalah.

Itu membuatkan Doyoung benar benar psychopath.

Doyoung yang sedang mencarik carik tulang kaki wanita tua itu terdiam sebentar saat melihat Junkyu yang sedang menangis di muka pintu. Remaja muda itu menghela nafas berat lalu mendekati Junkyu. Dia berdiri di hadapan yang lebih tua dengan senyuman nipis.

"Berhenti menangis..." Jari Doyoung naik mengusap air mata yang mengalir di pipi Junkyu.

"Dan kau pula harus berhenti lakukan kerja gila ni?! Doyoung, sedarlah yang semua ni salah!!!"

Jerit Junkyu histeria sambil menepis jari Doyoung dengan kasar, anak matanya menatap Doyoung dengan reaksi yang cukup kecewa. Junkyu kecewa pada dirinya sendiri.

Dia kecewa pada dirinya sendiri sebab tidak mampu menjadi seorang hyung yang baik.

"Kim Junkyu. Sedarlah, aku sudah jatuh terlalu dalam untuk insaf...sudah berpuluh puluh orang yang menjadi mangsa...Kau fikir hanya dengan semudah itu akan berhenti membunuh? Kau salah, aku tidak boleh berhenti..."

Kata Doyoung sambil menggelengkan kepalanya, dia belum sedia untuk melepaskan semua rasa nikmat saat menyiksa orang. Jeritan kesakitan mangsa membuat Doyoung ingin mendengarnya setiap hari.

[✓] Seven daysWhere stories live. Discover now