Part 6

1.4K 194 6
                                    

Akhir-akhir ini, Jennie jadi suka bolak-balik Seoul - Gangnam. Sebelumnya tidak pernah seperti ini. Tidak juga saat teman-temannya meminta dirinya untuk mengunjungi mereka di Gangnam.

Setelah ia dan keluarga pindah ke Seoul, Jennie selalu punya alasan untuk tidak terlalu sering mengunjungi. Alasannya karena perjalanan yang memakan waktu satu jam, membuat dirinya akan jauh lebih merasa kelelahan saat ia kembali ke rumah. Oleh karena itu, pada beberapa kesempatan, Jennie dan teman-teman lebih sering melakukan video call daripada ia harus pergi ke sana atau teman-temannya yang pergi mengunjungi Jennie.

Namun sepertinya, alasan tersebut sudah tidak lagi berlaku. Semenjak pertemuannya dengan Lisa, semuanya seolah berubah. Jennie jadi lebih semangat dan ingin sering bertemu dengannya. Jika dipikir lagi, ini semua berkat Rosie. Jika saja Rosie tidak memperkenalkan Jennie dengan Lisa, mungkin keadaannya tidak akan seperti ini.

Pertemuan mereka pada hari itu juga membuka kesempatan yang lebih lagi antara Jennie dengan Lisa. Awalnya hanya makan es krim dan berbicara, lalu setelah itu mereka bermain bersama. Membuat Jennie lupa diri dan tidak dapat menahan apa yang ia rasakan—rasa suka bahkan saat pertama kali keduanya bertemu. 

Saat Jennie mengetahui namanya adalah Lisa, ia menjadi teringat seseorang. Seseorang yang ia temui di internet. Jennie bahkan belum pernah bertemu dengan wanita itu—dan saat ia bertemu dengan Lisa, entah mengapa, rasanya seperti dirinya sudah mengenal Lisa jauh sebelum ini.

Pikiran gilanya bahkan berharap kalau Lisa adalah orang yang sama dengan seseorang yang ia temui di Internet. Tapi sepertinya kebetulan seperti itu hanya ada di dalam film.

"Hai," sapa seseorang yang baru datang dari arah samping Jennie.

Jennie menoleh ke arahnya dan tersenyum. Tak lama, dua orang lainnya menyusul dan bergabung dengan mereka.

"Hai. Aku sudah bawa desainnya, kalau seperti ini, untuk hoodie kayaknya oke juga. Bagaimana menurutmu?" Tanya Jennie seraya mengeluarkan tabletnya dari dalam tas dan memberikan tablet itu pada seorang lelaki jangkung berambut hitam pekat.

Lelaki itu kemudian melihat dan mempertimbangkan desain yang dibuat Jennie. Ia lalu mengangguk setuju, "oke. Bisa mulai produksi secepatnya dong? Aku maunya sih saat final nanti, kita sudah pakai hoodie ini," ujarnya.

Jennie tersenyum, "yakin bakal sampai final?"

Lelaki itu terbelalak seolah tidak percaya akan apa yang Jennie katakan, "tentu saja! Kau meragukan kemampuan tim kita, ya?"

"Bukan begitu, Kai. Tapi kau tahu kan, tahun ini saingannya berat-berat"

"Jangan khawatir, Jennie. Kita bisa mengalahkan mereka—dan juga, jangan khawatir, hanya karena kau adalah pemain pengganti untuk kompetisi ini, kau seperti layaknya anggota resmi tim kami dan aku yakin, laga 8 besar nanti, kita akan memenangkan pertandingan dan menuju ke final"

"Benar, Jen. Kau sudah lihat kan permainanku?" Tanya salah seorang laki-laki yang memiliki kuping besar.

Jennie terkekeh, "Iya, kau sangat jago, Chanyeol"

"Bagaimana denganku?"

"Ikut-ikut saja sih!?" seru Chanyeol dan keduanya bertengkar seperti anak kecil.

Jennie tertawa melihat tingkah kedua bersaudara ini. Jika ada orang yang baru pertama kali bertemu dengan Chanyeol dan Sehun, mereka pasti akan menganggap kalau keduanya benar-benar berkelahi.

"Biarkan saja mereka. Sejak kau pindah, aku jadi seperti pengasuh mereka berdua"

"Loh, kenapa gitu?"

The Gamers - [JENLISA Short AU] [GxG] [Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang