Chapter Eight

2.9K 468 16
                                    

Escape the ordinary


POV Author

Dan pada akhirnya, Anathasya ke Pengadilan Bangunan bersama dengan Dietrich tak lupa mengenakan jubah untuk menutupi rambutnya.

Diperjalanan mereka sama-sama diam, karena tidak tahu topik apa yang akan mereka omongkan.

20 menit kemudian

Mereka telah sampai di Pengadilan Bangunan, dan mereka segera masuk.

Disana mereka diarahkan oleh petugas yang bekerja disana menuju ruangan Sir Kenzie.

Tok, tok, tok

"Silahkan masuk" ucap Sir Kenzie.

Anathasya dan Dietrich pun segera memasuki ruangannnya. Anathasya sedikit terkejut karena ia melihat Nathan.

"Ah nona Anathasya, anda telah tiba silahkan duduk" ucap Sir Kenzie ramah.

"Baik, terima kasih Sir"

Mereka pun segera duduk ditempat yang telah disediakan, tak lupa Sir Kenzie memanggil pelayan untuk menyediakan teh beserta kudapan.

"Silahkan dinikmati Nona Anathasya beserta eum-" ucapnya.

"Dietrich" ucap Dietrich dengan nada datar.

"Ah tuan Dietrich" ucap Sir Kenzie dengan senyuman.

Disana Nathan menatap dengan intens Anathasya, Dietrich yang melihatnya pun segera mengenggam tangan Anathasya.

Anathasya yang melihat hanya diam, dan sedetik kemudian ia melihat tatapan Nathan mengarahnya dengan ekspresi tajam dan dingin.

Anathasya bergidik ngeri ketika melihatnya, kemudian ia pun segera kembali mengarahkan pandangannya kepada Sir Kenzie.

"Maaf sebelumnya Panger- ah maksud saya Tuan Muda Lucius" ucap Sir Kenzie kepada Nathan.

Nathan yang mendengarnya hanya mendelikan matanya karena Sir Kenzie hampir menyebutkan kastanya, ia tidak ingin jika Anathasya mengetahui asal-usulnya.

Dan kemudian Nathan segera berdeham, yang menyatakan ia tidak apa-apa.

Lalu Sir Kenzie segera kembali menatap Anathasya.

"Ah Nona apakah anda ingin mengambil Dokumen tanahnya?" ucap Sir Kenzie.

"Ah iya Sir, bagaimana dengan surat-surat bangunan milik saya apakah ada kendala?" ucap Anathasya sambil menatap Sir Kenzie.

"Tidak Nona semuanya sudah saya selesaikan, dan hanya ada satu prosedur lagi yaitu silahkan untuk menandatangani dokumen ini Nona" ucap Sir Kenzie.

Anathasya yang mendengarnya pun segera membaca surat-surat tersebut dan kemudian menandatangani dokumen tersebut.

"Baiklah, bangunan tersebut sudah resmi menjadi milik Nona" ucap Sir Kenzie.

"Heum, terima kasih Sir Kenzie senang bekerja sama denganmu" ucap Anathasya sambil berjabat tangan dengan Sir Kenzie.

Lalu mereka pun segera keluar dari ruangan tersebut.

Nathan yang melihat Anathasya yang akan segera keluar ruangan pun segera menarik tangan Anathasya.

"Kau bersama siapa?" ucap Nathan dengan dingin dengan menatap Dietrich tajam.

"E-eum Nathan ini temanku di panti asuhan dia Dietrich" ucap Anathasya memperkenalkan Dietrich.

Dietrich yang melihatnya pun hanya menatap datar, lalu Nathan melihat jika tangan Dietrich masih menggenggam tangan Anathasya segera berbicara.

"Lalu apakah kau akan menyebrang sehingga harus saling berpegang tangan?" ucap Nathan dengan sinis.

Anathasya yang mendengar pun baru menyadari jika ia masih berada digenggaman Dietrich segera akan melepaskan tangannya, namun Dietrich tetap mengenggam tangannya dengan erat.

"Lalu mengapa? Apa masalahmu?" ucap Dietrich dengan dingin dan sedikit senyuman smirk.

Nathan yang melihatnya pun segera menggeram pelan, dengan tangan yang mengepalkan.

Anathasya yang melihat kondisi tersebut segera berbicara.

"A-ah Nathan aku akan pergi sekarang, sampai jumpa lagi" ucap Anathasya dengan menarik tangan Dietrich lalu pergi dari ruangan tersebut.

Dietrich yang ditarik pun segera melihat ke arah Nathan lalu ia bersenyum dengan seringai. Seperti mengatakan 'Aku menang'

Lalu setelah sampai diluar Pengadilan bangunan, Anathasya yang menyadari tangannya masih menggenggam tangan Dietrich segera melepaskannya.

Lalu ketika suasana menjadi canggung, Anathasya segera mencari topik untuk dibicarakan kepada Dietrich.

"E-eum Dietrich apakah kau tahu dimana letak Pasar Budak?" ucap Anathasya pelan sambil menunduk.

"Hm, ikuti aku" ucap Dietrich lalu kemudian menggenggam tangan Anathasya.

"Eh apa yang kau lakukan?" ucap Anathasya kebingungan karena tangannya tiba-tiba digenggam.

"Diamlah, aku hanya tak ingin kau tersesat itu merepotkan" ucapnya datar.

*Cast Dietrich ada diatas*

TBC.

Yeahh akhirnya aku update setelah sekian lama ga update hiks
jangan lupa untuk vote dan comment nya❤

Another World: ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang