Part 17

8.4K 736 252
                                    

Renjun masih tertidur di ruang perawatan. Yoongi menungguinya. Sementara Jaehyun yang baru terbangun, dua jam setelah kecelakaan itu berjalan pelan, menuju ruang tunggu, dia sudah mencuci muka dan agak segar, tapi mau tak mau nyeri di kepala dan bahunya membuatnya mengernyit ketika berjalan.

Taeyong sedang duduk membelakanginya di kursi roda. Menatap ke luar, ke arah jendela lebar yang ada di ruang duduk itu, hujan sedang turun deras di luar membuat suasana ruangan itu begitu suram.

"Bagaimana keadaan Injun?" Tanya Taeyong, menyadari kehadiran Jaehyun tetapi tidak menoleh untuk menatapnya.

"Baik, Yoongi sudah mengatur perawatan dan obatnya, sekarang dia masih tertidur." Jaehyun berdiri, bersandar di tembok dekat Taeyong, ikut menatap hujan yang mengalir deras di luar yang gelap, hanya menyisakan tetes air yang berkilauan terkena cahaya lampu.

"Kau pasti tahu kenapa aku ingin berbicara denganmu."

Jaehyun mengangguk meski tahu Taeyong tidak menoleh untuk melihatnya.

Hening sejenak, terasa begitu lama sampai kemudian terdengar Taeyong menghela nafas panjang.

"Apakah kau mencintainya?" tanyanya pelan.

"Sangat." jawab Jaehyun cepat, tulus.

Taeyong memejamkan mata ketika rasa perih menyengat di dadanya mendengar ketulusan Jaehyun kepada Renjun. Mengetahui bahwa ada lelaki lain yang mencintai Renjun dengan intensitas begitu besar kepada Renjun ternyata menyakitinya, membuatnya terasa terpuruk dan di kalahkan. Tapi Taeyong menguatkan hatinya, semua demi Renjun, demi kebahagiaan Renjun-nya.

"Apakah kau akan membahagiakannya?"

"Kebahagiaannya akan menjadi tujuan hidupku." gumam Jaehyun jujur, dia lalu menoleh menatap Taeyong yang sedang menatapnya, dua laki-laki yang mencintai satu orang yang sama saling bertatapan.

"Maafkan aku..." Jaehyun menghela nafas,

"Aku tidak pernah bermaksud mencuri Renjun darimu, aku tidak mengetahui keberadaanmu sampai saat terakhir, kau tahu."

Taeyong mengernyit mendengar informasi yang baru didapatnya itu, Yoongi belum menceritakan semua ini padanya, mungkin Yoongi ingin Taeyong mendengar sendiri dari mulut Jaehyun.

"Renjun tidak menceritakan alasan kenapa dia menjual diri padamu?"

"Tidak, mungkin semua akan berbeda jika dia menceritakan semuanya dari awal," gumam Jaehyun penuh penyesalan,

"Aku memang jahat dan selalu mengambil apa yang kuinginkan tanpa tanggung-tanggung, tapi aku tidak pernah mengambil keuntungan dari penderitaan seseorang. Saat itu dia datang padaku, menjual dirinya padaku... kau tahu apa yang kupikirkan waktu itu?"

Jaehyun menatap Taeyong dengan sedih, "Kupikir dia pelacur penggemar barang-barang mahal yang putus asa membutuhkan uang untuk memenuhi hasratnya akan kemewahan."

"Injun tidak seperti itu." geram Taeyong marah.

"Ya, dia tidak seperti itu," Jaehyun setuju,

"Tapi waktu itu apa yang bisa dipikirkan lelaki seperti aku? Lelaki dengan kekayaan yang selalu mendapatkan apapun dengan uang? Aku memang salah waktu itu, aku menginginkan Renjun dan aku punya uang yang diinginkannya, jadi kuterima tawarannya."

A Romantic Story About Renjun || JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang