Dimohon bersikap bijak karena cerita ini mengandung kata dan adegan kasar yang tidak patut ditiru.
Visualisasi tokoh
Leo's note
selamat hari istimewa semua
○○○
Rayan usapin air mata yang ngalir di pipi tembamnya dengan sedikit kasar. Berusaha nahan biar gak jatuh lagi. Kemudian mempercepat langkah buat keluar dari gedung fakultas.
Disana sudah ada Arya yang sedang berdiri sebelahan sama motor matic hitam miliknya.
Nungguin dengan ekspresi yang gak kalah cemas dibanding Rayan. Kelihatan kalau situasi mereka memang gak baik-baik saja.
"Ra, jangan nangis" kata Arya coba menenangkan.
"Ayo cepetan!" ucapnya gak sabar.
"Iya, kamu tenang dulu"
"Gimana bisa tenang kalau Satria diserang," panik Rayan.
Gak bisa mengendalikan diri.
Markas Mavi diserang sama gerombolan berandal Streetwolf. Rayan dapat informasi kalau Satria sedang disana sendirian. Gak ada anggota Mavi yang menemani. Karena memang banyak yang masih sibuk sama pendidikannya. Bengkel yang mereka buka pun kebetulan sedang tidak beroperasi.
Rayan takut Satrianya luka.
Meskipun tentu saja si ketua Mavi kan kemampuan adu jotosnya gak bisa dikalahkan dengan mudah. Tapi tetap saja Rayan merasa khawatir. Gak mau kalau Satria jadi korban kebrutalan para berandal bangsat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
taruhan
Fanfiction| sudah selesai "rayan, daripada ngumpat mending panggil sayang aja" -satria 2021. #chanbaeklokal