Begini, kayak apa yang gue bilang, saat itu gue ke kolam renang. Ini penting banget karena disini, dimana gue bisa ketemu sama Jake dan setelah gue ketemu dia, semuanya mulai berubah.
Gue bisa sadar akan hadirnya Jake karena dia beda, dia asing. Maksud gue—saat pertama gue liat dia karena dia gak terlihat kayak siapapun yang gue lihat seumur hidup gue. Kebanyakan dari orang-orang yang berkunjung ke kolam renang komplek itu tetangga dan warga disini, tapi gue gak pernah liat dia sebelumnya.
Dia lebih pendek dari gue, kecil, enggak kurus dan enggak gendut dengan bentuk wajah oval—yang kalau gue liat liat, mirip anak anjing—serius, gak bohong. Bibirnya tebal di bawah dan punya sudut bibir yang bisa gue bilang unik karena kalau dia senyum, jadi melengkung. Dia bukan seseorang yang ganteng banget tapi lebih ke manis, dan ganteng dan gue pikir kalian gak akan bisa temuin siapapun yang kayak dia di TV ataupun film.
Tapi lo tau kan, ada sebagian orang—yang terlihat berbeda dari siapapun—dan tiba-tiba ketika lo menatap mereka, mata lo seolah gak bisa lepas dari pandangan, lo ketauan, dan tetap aja lo gak bisa lepasin pandangan lo, dan pada saat itu lo sepuluh kali lipat lebih merasa 'hidup' daripada diri lo di sepuluh menit yang lalu.
Buat gue, Jake adalah orang itu.
Dan ada hal yang lain juga, yang bisa gue bilang lebih dari apa yang udah gue sebut.Peraturan nomor 1 untuk situasi seperti ini, time loop, terjebak di dalam waktu yang terus berulang, adalah orang-orang bertingkah sama persis setiap harinya kecuali gue berinteraksi dengan mereka dan itu akan berdampak pada sikap mereka.
Semua orang membuat pilihan, perkataan, dan melakukan hal yang sama setiap harinya. Hal ini berlaku pada benda juga kalau lo mau tau: setiap bola yang melambung, setiap tetesan air yang menetes, setiap koin yang memutar dan jatuh, semuanya sama persis.Jadi, setiap gue sampai di kolam renang pada pukul 3.59, gue selalu menyaksikan apa yang orang-orang lakukan di tempat yang sama persis seperti sebelumnya, setiap hari. Dan gue jadi merasa kalau gue memang benar-benar bisa lihat masa depan.
Gue, Park Sunghoon, si penguasa kerajaan tanggal 14 Maret, tahu apa yang akan orang-orang lakuin sebelum mereka melakukannya!
Yang mana, itu cukup menjelaskan kenapa gue bisa sadar akan hadirnya Jake. Dia gak pernah hadir disini sebelumnya. Sebenarnya, saat pertama kali gue lihat dia, gue agak susah buat percaya itu. Gue pikir gue cuma telah lakuin sesuatu di awal hari yang mana bisa membuat kejadian setelahnya agak sedikit berubah.
Lo tau 'butterfly-effects'? Ya, kayak gitu! Tapi setelah itu, gue jadi gak yakin. Gue tiba-tiba kesulitan untuk sapa dia atau enggak saat itu, dan saat gue baru aja mau say hi, dia udah pergi. Besoknya, dia gak muncul. Sampai besoknya lagi, nihil.
Gue pasrah—maksud gue, gue punya kehidupan yang harus tetap dijalani, kan? Gue mampir dan main di rumah Jongseong, minum banyak cola.
Dan juga, gue punya ide yang cukup memanfaatkan keadaan yang lagi gue alami ini, dengan waktu yang gak ada batasnya, mungkin gue bisa temuin penyembuh untuk pasien pengidap kanker, walaupun setelah beberapa hari ide itu muncul di kepala gue, gue mulai berpikir kalau gue enggak punya bahan yang cukup untuk nyembuhin kanker, walaupun dengan waktu yang terus berulang ini. Juga, gue gak sepintar itu untuk jadi ilmuwan dadakan.
Tapi ketika Jake hadir lagi di depan gue untuk yang kedua kalinya, gue gak akan biarin dia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
map of tiny perfect things | sungjake
RomanceSunghoon dan Jake, bertualang untuk menemukan semua hal kecil yang membuat satu hari menjadi sempurna.