𝟶𝟸. 𝙱𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚊𝚠𝚊𝚕

200 61 3
                                    

"𝓣𝓪𝓽𝓪𝓹 𝓽𝓪𝓳𝓪𝓶 𝓶𝓪𝓽𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓼𝓮𝓸𝓵𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓱𝓲𝓹𝓷𝓸𝓽𝓲𝓼 𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓴𝓮𝓻𝓪𝓼 𝓴𝓮𝓹𝓪𝓵𝓪 𝓼𝓮𝓹𝓮𝓻𝓽𝓲𝓴𝓾, 𝓹𝓮𝓻𝓽𝓪𝓷𝓭𝓪 𝓪𝓹𝓪 𝓲𝓷𝓲"
~𝓒𝓱𝓪𝓷𝔂𝓮𝓸𝓵

"Mengapa harus desa kecil ini, sungguh kau dapat ide darimana melakukan tugas itu di tempat seperti ini."

Sedari tadi Chanyeol mengomel ria, entah tempat seperti apa yang menjadi tugas mereka kini.

Seharusnya Chanyeol tidak perlu repot-repot mengerjakan tugasnya, karna memang biasanya seperti itu, namun kali ini, ketika tatapan Kyungsoo menatapnya begitu dalam dan kalimat permohonan, Chanyeol sedikit luluh dan mengiyakan tanpa sadar.

"Chanyeol, ini adalah Desa paling indah yang belum tersentuh oleh tangan kotor, kealamian nya masih terjaga dengan baik. Kita dapat mewawancarai kepala desanya, karna sangat jarang bukan kita mendengar dan merasakan suatu tempat yang belum terjamah teknologi."

"Hentikan itu, berapa jauh lagi perjalanannya." Penjelasan panjang Kyungsoo membuat Chanyeol merasa semakin lelah. Berjalan mendaki, sungguh desa ini sangat terpencil, tak ada kendaraan untuk memudahkan akses perjalanan. Lagi-lagi Chanyeol merutukkesal.

"Itu sudah terlihat, kita sudah sampai."

Akhirnya, perjalanan mereka sampai pada tujuan, sebenarnya ini bukan kali pertama Kyungsoo ke tempat ini, Kyungsoo suka fotografi dan melukis, jadi pemandangan alam ini adalah objek yang sangat ia minati.

Salah satu alasan kenapa Kyungsoo melakukan tugas wawancara di desa ini, karna memang dia akan melakukan hobbynya, menggambar pemandangan indah Desa yang sangat-sangat alami dan asri.

Untuk bertemu kepala desanya, ternyata cukup sulit, karna kata warga setempat, kepala desa nya akan selalu melakukan ritual Doa setiap sekali seminggu dan akan pulang cukup lama. Terpaksa Chanyeol dan Kyungsoo menunggu karna kebetulan jadwal ritual minggunya adalah hari ini.

Namun tidak mungkin hanya duduk saja, ketika melihat warga yang sedang melakukan pembangunan, sepertinya mereka kekurangan tenaga kerja, Kyungsoo menyuruh Chanyeol membantunya, sama seperti tadi, ia akan mendapat penolakan namun tidak setelah ia membujuk dengan wajah yang ia buat se-imut mungkin.

Melihat Chanyeol sudah sibuk membantu warga desa, Kyungsoo akan mengambil beberapa pemandangan indah, kamera yang memang selalu siapkan di tasnya ia keluarkan.

Ketika akan pergi, Kyungsoo melihat pemandangan gotong royong ini terlihat menarik juga jika di dokumentasikan.

Ia pun mengambil beberapa gambar mereka yang tengah sibuk bekerja sama membangun, entahlah, Kyungsoo juga tak tau mereka membangun apa. Lalu tiba-tiba, Chanyeol dengan keringat yang sudah menghiasi wajahnya, membuatnya terlihat bersinar di bawah terik matahari.

Kyungsoo mengambil beberapa foto Chanyeol, ahh mengapa jantung Kyungsoo serasa berdetak tak normal lagi. Mengapa setiap menatapnya dan bersamanya Jantung Kyungsoo selalu tidak aman.

Nyaris seharian penuh mereka menghabiskan waktu di desa ini, untungnya kepala desa sudah pulang.

Setelah mewawancarai beberapa jam disertai canda tawa ria, para penduduk desa juga ikut berkumpul. Sekaligus mengucap terimakasih atas bantuan mereka.

Para penduduk desa memberi hadiah kepada mereka berdua, Kyungsoo dan Chanyeol cukup terkejut, itu memang cincin rajutan biasa, namun entah kenapa terlihat sangat berharga.

"Terimakasih kalian sudah mau berkunjung ke desa kami, lain kali jika kalian sudah libur sekolah, bermainlah ke tempat ini."

Dengan semangat Chanyeol juga Kyungsoo mengangguk.

"Tentu saja, tempat ini sungguh sangat indah. Kami akan datang lagi ke sini," seru Chanyeol bersemangat.

"Benar, aku juga sudah mengambil beberapa gambar di desa ini sebagai kenangan. Terimakasih sudah menyambut kami dengan hangat, juga... Cincin ini." Kyungsoo menunjuk Cincin yang tersemat di jari manisnya, ukurannya bisa sangat pas di jarinya, begitupun dengan Chanyeol.

Lagi, jantung Kyungsoo berdegup tak normal, melihat tangan Chanyeol yang mengenakan Cincin yang sama dengannya, serasa mereka sedang bertunangan, memakai cincin couple.

Sorry for typo

𝐡𝐞𝐲! 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang