𝟶𝟽. 𝚂𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚜𝚊𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚊𝚠𝚊𝚕

237 48 9
                                    

"𝓑𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓴𝓪𝓵𝓲𝓶𝓪𝓽 𝓹𝓮𝓷𝔂𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓻𝓪𝓼𝓪 𝓽𝓪𝓷𝓹𝓪 𝓳𝓪𝔀𝓪𝓫𝓪𝓷. 𝓗𝓪𝓱𝓪𝓱 𝓚𝔂𝓾𝓷𝓰𝓼𝓸𝓸, 𝓪𝓴𝓾 𝓶𝓪𝓼𝓲𝓱 𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓳𝓪𝔀𝓪𝓫𝓪𝓷𝓶𝓾"
~𝓒𝓱𝓪𝓷𝔂𝓮𝓸𝓵


"Ini adalah penampilan pertama kita Chanyeol, aku sungguh takut gagal."

"Hey, jangan begitu parno, mari tampilkan yang terbaik. Suara mu indah bukan? Percayalah bukan hanya aku yang menilai demikian."

Belakang panggung adalah tempat keduanya berdiri kini, setelah ini mereka yang akan tampil, entah mengapa Kyungsoo menjadi tidak percaya diri dan gugup.

Tangannya gemetar, ketara sekali bahwa ia tengah diserang gelisah, Chanyeol yang melihat itu pun menggenggam erat tangannya, menatap tajam mata Kyungsoo dan tersenyum.

"Jika kau bersama ku, seharusnya kau baik-baik saja. Bukankah cinta seperti itu, jika bertemu dengan yang di cinta, dunia milik berdua."

"Cinta?" Kyungsoo berpura-pura tak tau apa maksud bicaranya Chanyeol, karna jujur Jantungnya sudah terlalu tak normal dalam berdegup. Gugup yang sejak tadi menguasai entah sudah kemana. Kini pandangan Kyungsoo hanya berfokus pada Chanyeol.

Hingga tibalah penampilan mereka, gemetar tangan Kyungsoo sudah tak ada lagi, namun ia merasa enggan harus melepas tangan Chanyeol. Namun jika tidak dilepas, bagaimana Chanyeol akan memainkan alat musiknya.

Ahh Kyungsoo, ia tersenyum sejenak, menatap Chanyeol yang mulai memainkan nada indah, hingga awal memulai lirik, tatap mata Kyungsoo yang seharusnya tertuju ke depan, pada para penonton malah menatap Chanyeol yang sedang fokus pada piano nya.

Hingga pada lirik berikutnya, Kyungsoo tal melepas tatap dari Chanyeol hingga akhirnya kedua tatap merela bertemu, dan tak terlepas hingga lagu berakhir.

Tepukan meriah diterima oleh keduanya, tak puas dengan satu lagu, mereka membawakan lagu lain lagi, kali ini Chanyeol akan ikut bernyanyi, sebab ia menggunakan alat musik gitar, sama seperti tadi, lagu kali ini berhasil menuai sorak ria para penonton.

Hingga mereka asik dan melewatkan daftar yang seharusnya untuk penampilan lainnya, tiba-tiba lampu padam, hanya ada satu sorot cahaya yang berfokus pada merela berdua.

Kyungsoo kaget, lalu alunan musik romantis entah dari mana munculnya, dan Chanyeol yang...ah berlutut di depan Chanyeol dengan setangkai bunga, sungguh adegan romantis yang mampu mengalahkan kisah romeo dan juliet.

Tanpa berpanjang lebar, Chanyeol yang masih mengenakan cincin yang sama dengan Kyungsoo menggenggam tangan Kyungsoo selayaknya pasangan yang akan melamar pengantin wanitanya.

"Kyungsoo, mungkin cara ini terlihat berlebihan tapi percayalah rasa ini demikian adanya, sudah lama aku menyimpan ini dan kini di depan banyak orang aku akan menyatakan nya padamu bahwa aku mencintaimu Kyungsoo." sebuket bunga yang ada di genggaman Chanyeol ia angkat, sementara kepalanya menunduk, takut tertolak dan tak siap menerima penolakan.

Hingga ketika Kyungsoo akan menjawab, lampu panggung yang sedari tadi sudah menyala tiba-tiba bergoyang, lampu itu tepat berada di atas Chanyeol, Kyungsoo dan penonton lain yang menyadari hal itu berteriak memanggil namanya.

"CHANYEOLL!!!!!!"

dumb plak

"HAHAHAHHA!!!!" tawa seluruh kelas membuatnya Kebingungan, bukankah tadi ia berada di panggung besar dengan Kyungsoo, bukankah tadi ia sedang menyatakan perasannya dengan Kyungsoo dan ya lampu, Chanyeol menatap atasnya yang ternyata hanya asbes putih.

Lalu beralih lagi pada teman sekelasnya yang memandanginya dengan tawa ejekan.

Chanyeol terlihat heran dan kebingungan, hingga air segar tiba-tiba mengenai wajahnya.

"Wahh Chanyeol, sepertinya mimpi mu begitu indah hingga suara saya tidak lagi bisa kau dengar, hah?!!" amuk guru berambut keriting itu.

Hah? Mimpi? Chanyeol masih belum paham situasi ini, hingga teman sebangkunya Baekhyun menepuk bahunya.

"Hey kawan, tidur mu terlihat lelap, apakah mimpimu begitu indah?"

"Baek? Kau tak marah padaku?"

"Apa? Mengapa aku harus marah? Memangnya apa yang telah kau lakukan?"

Chanyeol kembali bingung, jadi tentang apa yang terjadi, itu adalah...mimpi?

Dengan cepat Chanyeol melihat ke samping kanannya tempat Kyungsoo seharusnya duduk, namun nihil, pandangannya menyapu bersih seluruh ruang kelas dan tak ada Kyungsoo.

"Dimana Kyungsoo?" tanya Chanyeol entah pada siapa.

"Kyungsoo siapa sobat? Wahh sepertinya kau masih bermimpi, salahkan Bu Sri yang memaksamu bangun, hingga kau seperti orang gila kini. Yasudah, tidur lagi Chan, aku sungguh kasihan padamu."

Berarti benar, semua adalah mimpi, tapi mengapa bisa senyata itu, mengapa bisa ada mimpi yang begitu detail alurnya.

Dasar Mimpi Sialan!

Menit selanjutnya, Chanyeol tak lagi melanjutkan tidurnya, perasaanya kini begitu buruk, mimpinya masih bertengger di alam pikirnya, bagaimana bisa hal membahagiakan itu hanya mimpi, ini sangat tidak adil.

Ketika guru tengah asik mengajar dan Chanyeol asik dengan gerutunya, tiba-tiba pintu di ketuk menampilkan sosok pemuda dengan tinggi rata-rata, mengenakan tas coklat, mata bulat, dengan rambut hitam.

"Ohh kamu murid baru itu, perkenalkan diri mu nak." perintah Bu Sri dengan senyum ramah

"Baik bu, perkenalkan nama say-"

" KYUNGSOO!" Teriak Chanyeol, hingga semua pandangan mengarah padanya, juga murid baru itu yang benar bernama Kyungsoo.

"Ba-bagaimana kau bisa tau?"

End

Finally, cerita fanfiction Chansoo ini dapat bertemu akhirnya, hahaha.
Kyungsoo dan Chanyeol, kedua pangeran yang selalu mengisi hatiku.

Sekian ff singkat ini, semoga menghibur Chansoo lovers.

Sorry for typo (s)

Happy-happy day always Chansoo Lovers❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy-happy day always Chansoo Lovers

𝐡𝐞𝐲! 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang