Sinar purnama menggantikan mentari yang telah tenggelam, angin menyisir rambut sang gadis kecil yang baru pulang sekolah. (Fullname) baru pulang sekolah setelah selesai mengerjakan tugas osis, sekarang gadis itu berjalan menyusuri jalan besar. Saat sudah melewati taman bermain, (Name) memasuki gang kecil.
Terdengar siulan menggoda yang sering dilakukan pira untuk wanita, (Name) mengabaikannya dan meneruskan langkahnya. Namun tangan (Name) ditarik sampai betabrakan dengan dada pria yang bersiul dari, pria itu mengangkat dagu (Name) sampai mata (Name) menatapnya. Pria itu menyeringai dan memegang pinggang (Name), (Name) mencoba memberontak sekuat tenaga namun ditahan.
“Tolong!!”, teriak (Name).
“Percuma, tidak ada yang akan mendegar mu”, ucap pria itu, tangannya sudah berada di dada (Name).
“Lepaskan!!”, (Name) kaget saat lelaki itu mulai membuka kancing baju (Name).
“Beruntungnya aku, badan mu bagus”, pria itu mulai meremas dada (Name), (Name) sangat takut.
“Tolong hiks”, (Name).
BUAGH
Pria itu terkapar, (Name) menjauh dengan cepat. Seseorang dengan rambut kribo bewarna peach menyelamatkannya, (Name) terisak karena masih takut. Lelaki itu mendekat dan memasang kancing baju (Name) dan mengusap rambut (Name) lembut. Saat (Name) menatap wajahnya, hati (Name) menghangat saat melihat senyuman manisnya.
“Kau tidak apa apa?”, tanya nya.
“Terima kasih”, (Name) merengek dan memeluk lelaki itu, (Name) merasakan tubuh lelaki itu sedikit tersentak. Tangan lelaki itu kembali mengusap rambut (Name), saat menatap wajahnya kembali, senyuman itu masih setia ia pasang.
“Untuk anak perempuan seperti mu, tidak baik pulang larut seperti ini lhoo”, ucapnya.
“Maafkan aku, aku ada pekerjaan”, (Name) melepaskan pelukannya.
“Dimana rumah mu?”, tanya nya.
“Setelah gang didepan belok kanan lau berjalan sedikit, rumah bewarna (Favcolor)”, (Name).
“Agar aman, mau kuantar?”, tanya nya.
“Benarkah?! Aku akan sangat berterima kasih”, (Name) tersenyum.
“Bisa berdiri?”, tanya nya.
“Aku rasa bisa”, (Name).
“Baiklah ayo”
(Name) dan lelaki itu berjalan bersama, senyumannya tak pernah luntur sedetik pun. (Name) merasa canggung, setelah sampai didepan rumah (Name).
“Nama mu (Name)?”
“I-iyaa”, jawab (Name) sedikit canggung.
“Aku Nahoya Kawata”
“Kawata – kun terima kasih banyak telah membantu ku”, (Name) membungkuk kan badannya.
“Tidak apa, aku hanya membantu”, ucapnya sambil tersenyum.
“Kalau begitu aku masuk dulu”, (Name) melambaikan tangannya.
“Baik, sampai jumpa lagi”, ucapnya sambil melangkah pergi.
‘eeh lagi?’“Aku pulang”, (Name) melepas sepatunya dan menghela nafas. (Name) tinggal sendiri, orang tuanya meninggalkannya saat (Name) berumur 10 tahun sendiri.
“Mandi dulu, baru makan”, (Name) meletakan tas nya, ia membuka bajunya dan memakai handuk. Selagi menunggu air di bak penuh, ia memanaskan makanan cepat saji dengan oven. Cuma menunggu 10 menit makanannya sudah hangat, setelah hangat barulah (Name) berendam air hangat.
“Aahh, enaknyaa”, (Name) menutup matanya, tiba tiba senyuman orang yang menolongnnya tadi terbayang, sunguh manis.
“Dia selalu tersenyum”, (Name) tanpa sadar senyuman terukir diwajahnya.
Sesudah berendam, (Name) memakai baju dan pergi ke dapur. Ia memakan makanannya sambil duduk dijendela, ia masih saja memikirkan orang yang bernama ‘Nahoya Kawata’.
“Ngomong ngomong apa maksudnya ‘lagi’?”, (Name) berbicara pada dirinya sendiri.
“Dia tinggal dimana yaa”, (Name) selalu tersenyum.
“Terserahlah, lagi pula aku baru bertemu dengannya”, (Name) membersihkan bekas makannya dan pergi ke kamar, ia membanting badannya dikasur. Masih saja senyuman itu terngiang ngiang dikepala (Name).
“Nahoya yaa”, (Name) memainkan rambutnya.
“Oyasumi, Nahoya”.
PAGINYA.
“Ohayou”, (Name).
“(Name) – chan ohayou”, sapa Via sambil melambaikan tangannya.
“Ooh (Name), ohayou”, Kazuri tidak menatap (Name), ia sibuk mewarnai kukunya.
“Ohayou”, Acchan.
“Nee, (Name) – chan, nanti kita ke toko buku XXX yuk”, ajak Via.
“Ngapain?”, tanya (Name) sambil melipat lengan bajunya.
“Via mau cari buku BL”, ucap Kazuri.
“Kazurii”, Via mencubit pipi Kazuri.
“Via – chan”, (Name) dan Acchan saling berdekatan sambil menatap Via sambil menutup mulut mereka.
“Via sudah tidak polos”, ucap Acchan.
“Kasian Via”, (Name).
“Mohh, kalian juga suka minjam”, Via mempoutkan bibirnya.
“Aahahahaha”, mereka semua tertawa, saat tertawa wajah ‘Kawata’ langsung muncul dipikirannya.
‘sampai jumpa lagi’tbc
15-06/21
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴀʜᴏʏᴀ ᴋᴀᴡᴀᴛᴀ ' ʏᴏᴜʀ sᴍɪʟᴇ '
Fanfiction' Senyumannya sangat tulus ' ' Sampai jumpa lagi?? ' Nahoya, aku suka senyuman mu,, ༶•┈┈⛧┈♛ 𝓔𝓷𝓭 ♛┈⛧┈┈•༶ 🥇#draken 🥇#nahoyakawata 15+ mungkin ooc 15-06/21