8.

1.2K 232 39
                                    

   (Name) kini sedang berendam, hari ini melelahkan tapi juga menyenangkan. (Name) sangat beruntung  karena Nahoya tidak seperti orang yang dulu ia sukai, (Name) menutup matanya dan menikmati air hangat.

    TING TONG


     “Eeh?”




   TING TONG


     “Ga-gawat aku sedang mandi”, (Name) bergegas menyudahhi air hangatnya lalu memakai baju dengan cepat, saat membuka pintu (Name) kaget karena yang datang itu.

     “Hoho, lihat siapa yang berkencan”, Via menyeringai.

     “Bagaimana kencan mu, menyenangkan?”, Kazuki.

     “Kami bawa cemilan lhoo”, Acchan.

     “Ternyata kalian”, (Name) menyengir.

  (Name) menyuruh mereka masuk, Via dan Kazuki langsung berlari menuju kamar (Name) karena disanalah terdapat wifi gratis dan AC. (Name) dan Acchan menyajikan cemilan yang tadi Acchan beli, mereka berempat duduk diatas.

     “Jadi, bagaimana Kawata – kun?”, tanya Acchan menompang dagunya ditangan kanannya.

     “Ba-bagaimana apanya”, (Name) merona.

      “Ayolah, malu malu segala”, goda Via.

     “Aku menciumnya”, (Name).

     “Uhhuk air, to-tolong air”, Kazuki tersedak cemilan, Via langsung bergerak mengambil air dan memberinya kepada Kazuki.

     “Kau agresif ternyata”, Acchan menyeringai.

     “Bu-bukan seperti itu, aku ingin menciumnya dan hanya itu”, (Name).

     “(Name), ternyata kau mempunyai sisi lain”, ucap Kazuki.

     “Sisi lain mata mu”, (Name) melemparkan bantal ke pada Kazuki.

     “Haha, permainan dimulai”, Via melemparkan dua bantal sekaligus dan mengenai wajah Acchan lalu (Name).

     “Viaaa!!”, Acchan mengarahkan lemparan ke arah Via, namun Via mengelak dan mengenai wajah (Name).

     “Kuso, aku kena terus”

   Malam mereka dihabiiskan dengan perang banatl, makan tengah malam lalu tidur bersama. Paginya, (Name) terbangun dengan kaki Via yang berada diantara dada nya, (Name) meletakan kaki Via dengan perlahan lalu turun ke bawah. (Name) menguap, ia terkadang menggaruk perut lalu rambutnya, (Name) membuka jendela dan menyapu rumah.

      “(Name) sudah bangun yaa”, Acchan turun dari tangga dan duduk diatas sofa.

     “Apa aku membangunkan mu?”, tanya Accahn.

     “Tidak kok, kebetulan kaki Via berada dikepala ku, aku heran kenapa orang cantik seperti dia tidur berantakan”, Acchan terkekeh.

     “Iyaa, itulah Via”, (Name) tertawa.

     “Uwohayou”, ucap Kazuki dan Via bebarengan sembari menguap.

     “Ohayou”, Acchan.

     “Akhirnya kalian bangun”, (Name).

   Mereka memasak terlebih dahulu lalu makan, setelah makan mereka bergantian untuk mandi. (Name) dan Acchan sudah siap, tinggal menunggu Via dan Kazuki.

     “Kalian lama”, (Name) mempoutkan bibirnya.

     “Tentu, aku takut pacar ku akan mengomentari penampilan ku?”, Via.

     “Apa maksud mu?”, tanya (Name), mereka bertiga menyeringai.

     “Hari ini, hari berjalan bersama pacar masing masing”, ucap mereka serentak.

     “Kalian, sunggu keterlaluaaan”, (Name).

----

     “Gomen Nahoya”, (Name) merona.

     “Tidak kok, kita juga bisa bersenang senang bukan?”, Nahoya mengusap pipi (Name) lembut.

     “Nahoyaaaa”, (Name) merengek, pasalnya teman teman (Name) tidak pernah bersikap seperti Nahoya.

     “Yosh yosh”, Nahoya mengusap surai (Name).

     “Kazuki, aku juga maauuuu”, ucap Via dengan nada agak tinggi.

     “Yosh yosh”, Kazuki mengusap rambut Via sama seperti yang Nahoya lakukan.

     “Kaliaaannn!!!”

     “Aku menyebutnya, tampan dan berani”, Acchan mengacungkan jempolnya.

   Mereka pergi ke taman bermain, bersama pacar mereka masing masing. Kazuki dan pacarnya pergi menuju roller coster, sedangkan Via dan cowonya pergi ke rumah hantu, kalau Acchan dan pacarnya pergi membeli jajanan  kecil.

     “(Name) – chan mau kemana?”, tanya Nahoya.

     “Entahlah, bagaimana kalau itu”, (Name) menarik tangan Nahoya dan pergi menuju penyihir peramal masa depan.

     “Tolong ramal aku dan Nahoya”, ucap (Name) dengan nada serius, sedangkan Nahoya hanya diam dan memperhatikan.

     “Waah tidak terduga, masa depan kalian sangatlah bahagia”, ucap penyihir itu.

     “Bahagia?”, Nahoya.

     “Kau dan wanita ini akan menjadi sebuah keluarka, dua orang anak laki laki dan satu anjing. Kalian menikah saat umur 24 tahun, ara ara romantis sekali”, ucap penyihir itu.

     “A-apa itu sungguhan?”, tanya (Name).

     “Tentu, ramalam ku tak pernah salah”, ucap penyihir itu dengan nada bangga.

     “Be-begitu yaa”, (Name) dan Nahoya sama sama merona.

     “Kalian akan bahagia”, ucap penyihir itu sambil tersenyum.

   Setelah penyihir itu meramal, (Name) dan Nahoya pergi duduk di kursi pinggiran taman. Mereka berdua tak habis pikir, bagaimana bisa?

     “Oi kalian”, panggil Via.

     “Mau naik komidi putar?”, tanya Via.

     “Sepertinya menyenangkan, ayo (Name)”, Nahoya langsung menarik tangan (Name) dan berjalan masuk ke dalam komidi putar, (Name) dan Nahoya duduk berdua.

      “(Name)”, panggil Nahoya, itu cukup untuk menyudahi kecanggungan ini.

     “Ada apa Nahoya?”, tanya (Name).

     “Mari bahagia, bersama”, ucap Nahoya sambil tersenyum lebar.




tbc





gua yang ngetik gua yang baper

ɴᴀʜᴏʏᴀ ᴋᴀᴡᴀᴛᴀ ' ʏᴏᴜʀ sᴍɪʟᴇ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang