5

10 2 0
                                    

Tok tok tok....

"Yang." Namun tidak ada sahutan dari dalam kamar.

"ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUR."

"JANGAN TERIAK! MASUK AJA." Teriak sang pemilik kamar dari dalam.

"Udah selesai?" Langsung duduk di tepi ranjang.

"Udah. Kenapa? Kalo mau rebahan sini gapapa." Sahut Villa sembari menonton drakor. Awan merebahkan dirinya disebelah Villa, ia ingin ikut menonton tapi tidak tahu alurnya.

"Nonton apaan sih, bikin pusing."

"Lu kaga lihat? Kaga punya mata?" sewotnya.

"Yang... tadi gue tanya sama Bunda kaga biasanya makan malam dijadwalin gini." Curhatnya sembari menatap langit langit kamar Villa.

"Paling mau biacara apa gitu kek ngga tau Bunda aja lu."

"Tapi ini beda Yang, tadi Bunda bilang lihat aja nanti gitu."

"Jangan nethink dulu, dah daripada mikirin ngga jelas sini ikut."

"Iya iya. Judulnya ape nih?" Awan kepo dengan adegan yang di tontonya pasalnya eps tersebut menayangkan seorang cewek yang memakai kacamata sedang ada di toko komik dan bertepatan dengan itu juga ada cowok disana.

"True Beauty."

"Hah? Ape True Beauty?"

"Udah deh lu nonton aja sini, rebahan diem," suruh Villa.

-------

Malam pun tiba kini mereka sudah siap dengan pakaiannya yang rapi tinggal berangkat.

"Ayo berangkat," ajak Villa yang sedari tadi menunggu digarasi.

"Iya, pake motor ya biar bunda sama yang lain ngga nunggu lama," Villa hanya menganggukan kepalanya pertanda setuju. Setelah beberapa saat mereka sampai di Cafe yang dituju.

"Assalamualaikum Yah, Ma, Bund." Ucap Villa dan Awan, mereka menyalimi tangannya satu satu.

"Sini duduk, ada yang mau Bunda bicarain tapi orangnya belum dateng."

"Sapa sih bund bikin kepo aja dari tadi?" Sewotnya karena pertanyaan yang tadi di rumah selalu digantungin.

"Yang sopan sama mertua." Ayah Awan menggeplak bahu.

"Iya Pak Haji." Awan cengengesan sembari memakan cemilan didepannya.

"Assalamualaikum maaf saya telat," ucap seorang laki laki yang sudah berumur.

Villa dan Awan mendongak melihat siapa pria tersebut. Dikepala Villa dipenuhi pernyataan pertanyaan yang ingin dikeluarkan namun ditahan sebelum Bundanya memperkenalkan. Namun bagi Awan dia tidak suka dengan kehadiran orang ini.

"Waalaikumsalam gapapa mas duduk aja," ucap Bunda Villa.

"Villa, Awan. Ini kenalin Om Anrei, dia temen Bunda,Ayah dan mamah kami waktu kuliah dulu."

"Villa om," dengan manyalimi Anrei.

"Loh Awan? Apa kabar? Udah lama ngga ketemu," menyodorkan tangannya namun tidak di raih oleh Awan.

"Salim dulu itu, gak enak sama orangnya," menyenggol Awan.

"Baik Om." Ucapnya datar sambil meraih tangan Anrei.

"Loh kalian udah saling kenal?" Tanya Bunda

"Udah lama, sebelum dijodohin sama Villa dia sempet pacaran sama Serin." Balas Anrei menjelaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AvillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang