5

1.2K 177 8
                                    

"Jangan lupa oleh-olehnya ya!" Celetuk Bambam. Jaehyun hampir saja membogem temannya itu jika tidak ditahan Lisa.

"Tolol! Temen mau berobat ke dokter malah minta oleh-oleh, noh ke bunda Rita sugiarto.... Kalau ada makanan dimeja?"

"Mangga lebok ku sia HAHAHAH.." Lanjut Jungkook, keduanya malah terbahak-bahak tertawa. Eunwoo yang melihat tingkah Jungkook dan Mingyu hanya menggelengkan kepalanya.

Selaku orang terwaras, ia membantu Lisa memapah Jaehyun masuk kedalam mobil. "Lagian lo sakit apa sih? Ampe jalan aja harus dibantu."

"Sakit ini!" Tunjuk Jaehyun pada dadanya. Lisa yang tak mengerti mencubit pipi Jaehyun agar dia berbicara dengan jelas.

"Aku tuh sakit hati sayang. Apa lagi kalau kamu deket Minhyun atau Younghoon tiba-tiba hati aku tuh kek tergores sakitttt banget." Jelas Jaehyun sejelas-jelasnya.

Semua langsung terdiam.

"Gila sih kenapa gw bisa punya pacar kayak dia."

"Gak jelas kayak epep."

"Setolol-tololnya Bambam gw semakin yakin tololan Jaehyun."

"Yarabb sembuhkan lah penyakit lebay teman ku ini, ehk keknya kita sampe sini aja Jae."

Plakk!!

Saking kesalnya, Eunwoo tak segan-segan memukul kepala Jaehyun. Sumpah, ia tak mengerti jalan pikirannya.

"Jae GAK LUCU ASLI!!!" Teriak Lisa emosi, mana tadi dia pergi tiba-tiba saat sedang rapat untuk pensi nanti karena panik Jaehyun menelponnya sambil meringis kesakitan.

"Siapa yang ngelucu sa? Aku kan cuman jujur kalau aku tuh ngerasain sakit disini. Emang salah? Aku kan berusaha jujur."

"Gak salah sih, tapi salah!" Kata Jungkook ia juga ikut emosi mendengar perkataan Jaehyun.

"Kok pada ngamuk?" Heran Jaehyun.

"Lo pikir aja sendiri, kita itu punya kesibukan masing-masing jamal! Nanti mah kalau sakit hati mending pendem sendiri aja yaa kita cabut!" Ucap Mingyu lalu diikuti yang lain.

Menyisakan Lisa dan Jaehyun didalam mobil. "Coba aja tadi kalau Eunwoo gak nanya mungkin aku udah malu dirumah sakit nanti."

"Yakan aku jujur sa, gak bohong."

Lisa menghela napasnya lelah, jika nada bicara Jaehyun sudah seperti itu tandanya ia juga harus meredamkan emosinya.

"Iya tau, tapi kan kamu sendiri juga pasti bisa dong bedain mana penyakit sama cemburu?"

"Yodah jangan jadi panitia! lagian ngapain ikut begituan bikin kamu kecapean terus ketemu Minhyun terus." Titah Jaehyun.

"Kok jadi kesitu? Yodah kamu keluar basket juga, ngapain ikut begituan bikin kaki kamu cedera terus ketemu jiho mulu."

"Ya gak bisa lah!"

"Ya berarti aku juga gak bisa! Ayo lah mau sampe kapan begini? Kita belajar dewasa bareng-bareng."

"Tapi sa..."

"Kamu gak percaya aku?"

Jaehyun terdiam, bukannya tak percaya tapi dirinya hanya takut Lisa berpaling darinya.

"Jae udah berapa kali aku bilang,
Aku gak bakal mencintai seseorang selain kamu. Ngapain harus takut hm?"

"Janji?"

Lisa tersenyum lalu mengaitkan jari kelingkingnya. "Iya dong! Kan harus nurut ama ayang."

Lisa tertawa mendengar ucapannya sendiri, alay dikit mungkin tak apa.

Tbc!

Ini masih ada yang nungguin cerita ini gak? Sumpah sih aku ngilang mulu.

BUCIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang