Kehilangan adalah salah satu pelajaran yang sangat berhara dalam hidup, namun jangan terlalu kau sesali.
~Aulia Putri Melati~
🌺🌺🌺🌺🌺
Assalamualaikum semuanya.. selamat siang, semoga selalu baik dan terus baca BH yaa...
Maaf kalau masih banyak typonya, happy reading zheyeng...
☆☆☆☆☆
Maret 2016....
Tahun 2016 adalah tahun yang paling menyakitkan dalam hidupku, dimana aku harus kehilangan sosok ayah yang selama ini menjadi pengganti ayah kandungku. Dia adalah kakek ku, beliau tidak sakit apapun. Bahkan sehari sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, aku masih bisa melihat tawanya. Beliau orang yang sangat baik, satu kampung mengenal baik sosoknya. Disaat ujian sekolah aku harus kehilangan sosoknya, fokusku hilang saat itu juga.
Saat malam dirumah kakek dan nenek....Malam itu lampu padam cukup lama, aku, Angga dan bunda tengah berbincang dengan kakek di ruang tengah. Sementara nenek sedang di dapur, untuk mengambilkan kakek makan. Sebelumnya kakek menolong cucu tetangga yang kerasukan, setelah itu baru kakek kembali ke rumah.
"Dek, itu jagain si teteh ya. Jangan diberantemin terus, nanti siapa yang jagain. Kakek gak bisa jagain kalian terus ya," Pinta kakek pada Angga.
"Kaya mau kemana aja pak," ucap bunda.
"Ya gak kemana-kemana, ini lama banget mamamu ngambilkan makan. Lapar sekali bapak ini," Ucap kakek.
Malam itu tidak biasanya juga kakek makan sampai tiga kali nambah, bahkan kata-katanya pun tidak membuat ku curiga akan hal apapun.
"Lama banget lampu mati, gak bisa nonton film india favorit ini mah." Ucap kakek kesal,
"Besok kan masih bisa pak nonton mah." Jawab bunda,
Karena malam sudah semakin larut, aku, bunda dan Angga membutuskan untuk pulang. Kami di rumah nenek hanya numpang menonton televisi, jadi jika sudah malam kami pulang ke rumah eh bukan rumah tapi kamar.
"Cuci kaki, cuci tangan. Baru tidur!" Perintah bunda,
****
Bunda POV
Tok.. Tok.. Tok...
"May! Maya!"
Aku langsung terbangun saat mendengar ketukan jendela kamar dan suara memanggil namaku, aku pikir itu hanya halusinsiku. Nyatanya benar, bukan hanya sekali tapi berkali-kali membuat ku berlari keluar dan melihat siapa yang memanggilku di waktu dini hari seperti ini.
Ceklek...
"Mah, kenapa?" Tanyaku,
"Hiksss... Bapak May!" Ucap mamah menggantung.
"Bapak kenapa Mah?" Tanyaku mulai cemas,
"Bapak mu sepertu orang kerasukan May, mamah takut di rumah sendirian. Temani mama May!"
"Ya, sudah ayo kita temenin bapak ya mah."
Sesampainya di rumah mamah, aku melihat bapak yang sudah tertidur pulas dengan posisi miring ke kanan. Sebelumnya bapak meminta mamah untuk memberitahu anak-anaknya untuk membacakan surah yasin, aku pun menelpon Intan yang saat ini sedang berkuliah di kota. Aku langsung berlari lagi ke rumah untuk memberitahu Eti mengenai kondisi bapak, sementara suami Eti sedang bertugas malam di tempat kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME (SUDAH TERBIT)
Ficção Adolescente🌼[HARGAI KARYA ORANG DENGAN MEMBUDAYAKAN VOTE AND COMMENT SAAT MEMBACA]🌼 Saat semua orang menceritakan betapa hebatnya orang tua mereka, menceritakan tentang liburan bersama kedua orang tuanya dan keluarganya, menceritakan hal-hal konyol saat mere...