Assalamualaikum wr.wb
Halo kawan.
Ini cerita aku yang baru dan gak ada kaitannya sama ceritaku ARLEYA ya guys!
Jadi aku buat cerita ini murni dari hasil pikiranku sendiri . Karena scroll tik tok kan trus gak sengaja liat video pernikahan muda gitu, jadi aku kepikiran deh buat cerita ini. Wkwk😅
Gak gimana-gimana sih, pengen aja gitu buat cerita yang berbau pernikahan.
Semoga banyak yang suka, aamiin🤲
Pecahin kolom komentar ya! Sebanyak-banyaknya👏
Eits, jangan lupa follow akun wp aku Sama Instagram juga boleh, username nya ada di cover ceritanya.
**Apresiasi buat pembacaku yang selalu vote👏**
Happy reading 🖤
***
Farel Gibran Adelard seorang pria yang memiliki wajah tampan, badan ideal, kulit putih, tinggi, dan satu lagi ia seorang pengusaha muda yang sukses di bidang properti. Bisa dikatakan ia nyaris sempurna. Namun sejatinya di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna.
Sampai detik ini Farel hanya memiliki seorang ibu, satu-satunya keluarga yang ia punya bahkan ia sudah mengklaim bahwa dirinya tidak mempunyai seorang ayah. Inilah salah satu kecacatan dalam dirinya.
Saat ini ia sedang berada di rumah sakit, tepatnya di ruang ICU dimana Bundanya sedang terbaring lemas. Sejak kejadian itu ia semakin membenci pria yang di panggil 'mas oleh Bundanya. Dan yang membuatnya kecewa saat ini adalah Bundanya tidak memberi tahu mengenai penyakitnya yang sangat serius itu.
Ia menatap lurus ke depan. Kejadian itu selalu berputar di memorinya.
"Fa-rel," sontak ia langsung menoleh ke arah wanita yang baru saja membuka matanya setelah tiga bulan ia terbaring koma.
"Bunda," lirihnya. Ia terus menatap wajah pucat wanita paruh baya itu. Bahkan ia dapat melihat jika Bundanya sedang melawan rasa sakit yang terus menyerangnya.
Ia langsung memencet tombol di atas bankar. Tidak lama dokter datang memeriksa keadaan Bundanya.
"Alhamdulillah pasien sudah melewati masa komanya, kami akan terus memantau keadaan pasien jika semakin membaik maka akan kami pindahkan ke ruang rawat," ujar sang Dokter.
"Terima kasih Dok."
"Baiklah saya permisi," Farel mengangguk mengiyakan.
"Bunda, ada yang sakit?" tanya Farel seraya menggenggam jemari Bundanya seakan melepas kerinduannya selama tiga bulan terakhir ini.
"Bunda udah merasa baikan sayang," lihatlah di balik penyakitnya ia masih bisa tersenyum. Betapa kuatnya wanita ini. Farel semakin takut jika suatu saat akan dihadapkan pada kehilangan.
Farel tersenyum tipis, hanya Bundanya yang bisa melihat senyum itu. "Bunda jangan banyak pikiran dulu, harus banyak istirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is With You
General FictionJudul awal: My Husband "Kenapa?" "Bapak jangan lancang pegang-pegang rambut saya!" "Bahkan saya bisa memegang anggota tubuhmu yang lain." Ia memukul lengan pria itu cukup keras "Dasar mesum!" Pria itu tertawa kecil. "Makanya kamu jangan mancing-manc...