Absen dulu yu!Makai emot, wkwk.
Pecahin kolom komentar lagi ya!!
Happy Reading ❤️
***
Setelah Arini dan Kayla selesai dengan tangis haru mereka, kini Kayla sedang bersiap-siap. Arini mengatakan jika mereka akan pergi ke rumah sakit.
Arini bilang ia akan mengenalkan Kayla pada seseorang, Kayla sempat bingung namun akhirnya ia menurut.
Kayla tampak elegant dengan casual yang ia gunakan.
"Ma," panggil Kayla menuruni anak tangga.
"Cantiknya anak Mama," ujar Kayla mencolek dagu Kayla.
"Apa sih Ma."
"Kita mau jenguk siapa sih Ma?" tanya Kayla.
"Kirana, temen Mama," jawab Arini.
"Tante Kirana sakit apa emang Ma?"
Arini sebenarnya tidak menyangka jika penyakit Kirana seserius ini.
"Kanker nak," ucap Arini. Ia sangat sedih apalagi saat mendengar kabar Arini koma selama tiga bulan.
"Tapi hebatnya Arini, dia tidak pernah menunjukkan penyakitnya di depan anaknya."
"Hebat ya Ma Tante Kirana," ujar Kayla kagum.
"Iya. Kirana itu wanita kuat, bahkan sejak dulu."
"Semoga tante Kirana bisa sembuh," ujar Kayla. Arini mengangguk. Dalam hati ia berdoa semoga Arini masih bisa melihat kebahagiaan Putranya.
Setelah tiba di rumah sakit, Arini dan Kayla langsung menanyakan ruang rawat Kirana.
"Permisi," ujar Arini membuka pintu. Tidak ada siapa-siapa disini selain Kirana yang sedang tertidur di bankar.
Arini dan Kayla masuk. Tidak lama mata Kirana terbuka.
"A–ri–ni," ujar Kirana pelan.
Arini tersenyum. "Gimana keadaan kamu?" tanya Arini duduk di kursi samping bankar.
"Alhamdulillah, udah lebih baik."
"Syukurlah, aku seneng dengar kabar kamu udah sadar dari koma," ujar Arini.
Kirana tersenyum. Bibirnya masih sangat pucat.
"Ini anak kamu?" tanya Kirana melihat keberadaan Kayla. Kayla tersenyum kikuk pada Kirana.
"Iya. Ini anak aku namanya Kayla," ujar Arini meraih tangan Kayla.
"Kayla Tante," sapa Kayla mencium punggung tangan Kirana.
"Cantik." Kayla tersenyum ramah.
"Kayla udah semester berapa?" tanya Arini. Ia sudah mendengar semua tentang Kayla dari Arini.
"Baru semester tiga, Tante," ujar Kayla sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is With You
General FictionJudul awal: My Husband "Kenapa?" "Bapak jangan lancang pegang-pegang rambut saya!" "Bahkan saya bisa memegang anggota tubuhmu yang lain." Ia memukul lengan pria itu cukup keras "Dasar mesum!" Pria itu tertawa kecil. "Makanya kamu jangan mancing-manc...