Aku duduk di sofa dengan wajah kesal, tak lain dan tak bukan karena Fiony yg saat ini sedang menggangguku. Kemanapun aku pergi, gadis itu mengikutiku terus. Sudah kubilang kalau kita berdua harus menjaga jarak karena aku tak mau di dekati dia, namun ia terus menempelku sejak tadi pagi."Moi..." panggilnya padaku.
"Apa?" Balasku padanya.
"Hihi" ia tertawa kecil saat ku jawab.
Sejak pagi selalu seperti itu, hingga aku malas menjawab panggilannya lagi. Tetapi ternyata aku melakukan kesalahan yg fatal, Fiony semakin mengganggu dengan terus berkata "Moi" "Moi" "Moi" hingga aku semakin membenci nama panggilan itu.
"Apa sih?! Kalo lu gak jawab juga, gw pergi!" Ancamku padanya, ia terkekeh geli karena aku memarahinya.
"Hihi..." iya kembali melakukan hal itu, kesabaranku benar-benar habis dan bangkit dari sofa.
"Moi jangan pergi!!" Fiony menarik tanganku mencegahku untuk pergi.
"Sumpah gw pusing gara-gara lo" balasku berusaha melepaskan tangannya.
"Abis kamu gak sadar-sadar dari pagi..." kata Fiony sambil mengeluarkan wajah cemberutnya.
"Apa? Piyama baru?" Tanyaku padanya.
Fiony menggeleng, ia terus berdiri di depanku sambil menunggu jawabanku.
"Potong rambut?" Tanyaku lagi, Fiony menggeleng.
"Soft lens baru?" Fiony masih menggeleng dengan jawabanku.
"Make up baru?" Fiony semakin tidak sabar dan kembali memanyunkan bibirnya.
"Tunggu... masa..." Aku tak berani mengatakannya, namun wajah Fiony terlihat berharap dengan jawabanku.
"Gini gini... lu serius?" Tanyaku padanya, Fiony mengangguk memastikanku untuk menjawab.
"Gw sih gak masalah ya, tapi ini serius?" Tanyaku sekali lagi, wajah Fiony berubah penasaran karena kata-kataku.
Aku menghela nafas panjang, aku tak siap dengan jawabanku sendiri. Fiony menunggu jawaban dariku dengan wajah tak sabar.
"Yaudah buka aja..." kataku padanya, aku menatap takut-takut ke arahnya.
Jantungku berdegup, aku tak menyangka Fiony sampai sejauh ini.
"Hah?" Fiony begitu terkejut menatapku.
"Loh, buka aja. Kalo gak lu buka gw gak akan tau kan" kataku padanya, meskipun aku benci padanya namun kesempatan seperti ini tidak mungkin aku lewatkan.
"Eeehhh.... Moi...?" Fiony semakin kebingungan dengan wajah bersemu merah.
"Loh kenapa? Kamu malu?" Tanyaku lebih bingung darinya.
"Aku yg buka?" Tanyaku padanya, aku menelan ludah.
"Eeeeh!! Moi!!" Fiony berteriak terkejut saat tanganku menyentuh kancing bajunya.
"MOIIIII!!"
_______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate = Love
Fanfictionhatersmu jadi cintamu?! kisah seorang gadis yg dijodohkan oleh kedua orang tuanya, pertunangan yg dipaksa untuk mengikat keluarga kedua pihak itu memunculkan kisah baru dikehidupan Fiony sebagai seorang gadis idola. Fiony dan Mori terpaksa untuk ber...