! Rasa apa? !

168 37 73
                                    

Happy reading

•Gou Mingrui•

"Ke kelas gue dulu." ucapnya lalu masuk ke ruangan yang ia sebut 'kelas gue'.

Cleara mendengus,

"Nada nya datar, mukanya datar. Serius banget jadi cowok!" monolog gadis itu.

"Biarin, gue emang serius sama lo!" ucap pria itu tiba-tiba memperlihatkan kepalanya di ambang pintu.

Cleara tersentak kaget,

"H-hah?! " ucapnya spontan.

"Gue serius nyuruh lo masuk! " ucapnya.

Cleara menetralkan dirinya yang kaget atas kemunculan kepala pria tampan itu, yang tak lain adalah kepala seorang Mingrui si kulkas hidup itu.

Tak banyak orang yang ada di dalam kelas itu, hanya ada tiga orang disana. Yang tak lain, adalah Cleara, Mingrui, dan em Zeline.

"Mingrui? Loh, ada Cleara juga " ujar Zeline.
Mingrui hanya berdehem menanggapinya, dan Cleara tersenyum sembari menunduk kecil.

"Yang lain mana? " tanya Mingrui.

"Eum,," Zeline nampak mengitari pandangannya ke penjuru kelas.

"Aku nggak tau deh. " sambungnya mendapatkan helaan nafas panjang dari pria yang bertanya.

Mingrui menuju sebuah kursi, yang tak lain adalah kursi tempat duduknya.
Cleara tampak bingung dan kesal,

"Trus, gue disini jadi babu lo atau bodyguard lo sih? " ucapnya.

"Bodyguard? " tanya balik Mingrui.

"Badan lo kecil aja sok-sok an jadi bodyguard. " sambungnya dengan nada dan wajah yang senantiasa datar.

Mingrui tak menoleh ke arah Cleara, ia juga tetap mengarahkan pandangan matanya ke depan dengan tatapan kosong.

Cleara hendak membantah namun tergagalkan akibat tatapan yang entah tak bisa diartikan oleh siapapun, mungkin hanya Mingrui dan tuhan yang tau.

Mingrui menunjuk kursi didepannya dengan dagunya, Cleara pun duduk namun ia duduk menghadap papan tulis.
Terdengar helaan nafas berat dikeluarkan oleh Mingrui, lantas ia sedikit berdiri dan memegang kedua bahu gadis didepannya berusaha agar bisa memutar badan sang gadis.

Cleara yang tak paham akan tujuan pria itu lantas membelalakan matanya lebar.

"Emang gue nyuruh lo duduk buat madep situ? " tanya Mingrui dengan nada rendah.

Membuat Cleara semakin tak mengerti.

Seperdetik kemudian Mingrui berdehem, menyadarkan lamunan Cleara. Cleara lantas menyadarkan dirinya.

"Emangnya lo juga-"

"Gausa bawel. " potong Mingrui.

" Gausa potong pot-"

"Gausa bawel, kan gue bilang. " potongnya lagi.

"ck! " Cleara berdecak sebal.

Pria itu mengeluarkan benda pipih berbentuk persegi panjang dengan alat kecil tanpa kabel dari tasnya.

Tanpa ada yang menyadari, Cleara kembali menatap Mingrui lekat. Namun tak lama, karena ia ke pergok oleh Mingrui.

Mingrui menggeleng pelan, tangannya bergerak mendekat menuju telinga Cleara.

Level Up! || ft.gmrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang