Kedua netra indah milik Taehyung perlahan mulai terbuka. Ia mengerjap beberapa kali menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya ruangan, tangan yang terbalut dengan infus terangkat untuk menyentuh kepalanya kala rasa pening menghampiri saat kedua matanya sudah terbuka dengan sempurna.
Lalu tak lama dari itu datanglah seseorang yang mengenakan jas putih menghampiri Taehyung.
Sebentar, apa ini rumah sakit? Pikirnya saat ia mengedarkan pandangannya menatap sekeliling.
"Hey, sudah bangun? Kamu ada di ruang kesehatan kampus," ujar seseorang berjas putih itu.
"Eh?" dengan perlahan Taehyung merubah posisi tidurnya menjadi duduk.
"Bukan rumah sakit ya? Eung, dokter.." Taehyung tak melanjutkan ucapannya menunggu penjelasan seseorang itu.
"Saya Arkan dokter jaga di kampus ini," ucap seseorang itu yang ternyata dokter Arkan, dokter yang ditugaskan berjaga di unit kesehatan kampus.
Taehyung mengangguk paham.
"Diabetes type 1?" tanya sang dokter yang diangguki oleh Taehyung sebagai jawabannya.
"Lupa suntik unsulin atau gimana hm?" lanjut sang dokter lagi, nada bicaranya terdengar sangat lembut membuat Taehyung nyaman.
"Iya kelupaan dok hehe, abisan tadi rusuh banget, telat bangun jadi ya gitu deh buru buru sampai lupa suntik," jelas Taehyung tak lupa ia menunjukan senyum lebarnya pada sang dokter.
"Lain kali tidak boleh seperti itu lagi ya, bahaya Taehyung. Kamu harus suntik insulin tepat waktu, kalau tidak ya seperti ini, kamu bisa collapse. Untung saya masih berjaga belum pergi ke rumah sakit, coba kalau saya sudah pergi? Mungkin kamu sudah berada di UGD sekarang," ucap dokter Arkan, dan Taehyung hanya tersenyum lebar menanggapinya.
"Iya lain kali ga akan lupa lagi dok. Ohiya, sepupu-sepupu saya kemana?" tanya Taehyung saat ia baru tersadar tak melihat presensi Jimin maupun Jungkook di ruangan ini.
"Oh sepupu kamu yang 2 itu ya? Mereka lagi keluar sebentar, katanya–"
"Taehyung!"
Ucapan dokter Arkan harus terhenti oleh pekikan keras dari Jimin yang baru saja memasuki ruang kesehatan dengan Jungkook yang mengekor di belakangnya.
"Nah karena sudah ada sepupu kamu, saya permisi ya. Ohiya setelah cairan infus nya habis, kamu boleh pulang. Jangan lupa suntik insulinnya ya, kalau perlu setelah dari sini kamu check up ke rumah sakit takutnya ada apa-apa. Kalau begitu saya permisi dulu ya," ucap dokter Arkan.
"Terimaksih dok," sahut Jimin.
Dokter Arkan mengangguk seraya menunjukan senyumnya.
"Sekali lagi hatur tengkyu ya dok," timpal Jungkook.
Dokter Arkan kembali mengangguk, lalu menepuk pundak Jimin dan Jungkook bergantian dengan pelan.
"Saya pamit ya, jaga sepupu kalian dengan baik,"
"Siap dok!"
Dokter Arkan pun berjalan menuju meja kerjanya untuk mengambil tas, setelah itu ia pun berlalu dari ruang kesehatan meninggalkan Taehyung, Jimin dan Jungkook.
"Tae, lo gapapa 'kan? Sekarang apa yang lo rasain? Pusing? Sakit kepala? Atau apa?" cecar Jimin.
"Ish gue gapapa kok Jim, cuma masih lemes aja," jawab Taehyung dengan senyum lebarnya.
"Makanya Tae, kalau apapa itu jangan keras kepala! Kan kita udah bilang jangan lari ya jangan, biar kita aja yang gantiin! Ini ngeyel banget pengen ikut lari juga, liat sekarang? Tumbang kan?!" ucap Jungkook dengan nada bicaranya yang terdengar kesal membuat Taehyung yang mendengar pun mengernyitkan kedua alisnya heran dan Jimin mencubit pelan lengan Jungkook dalam diam.