"subin!"
"devario subin maverick!"
subin terkesiap, seketika bangun dari lamunannya. seisi kelas ternyata menatapnya, termasuk guru yang sudah memanggil dirinya sejak tadi.
pemuda itu sontak berdiri, "m-maaf pak, maaf. saya kurang fokus."
"sekali lagi kamu mengabaikan saya, saya coret nama kamu."
"maaf." subin menunduk sedikit, kemudian kembali duduk setelah gurunya memberi izin.
sial, ini pertama kalinya subin dibuat malu seperti ini.
pemuda manis itu akhirnya menghela napas pelan, lantas mendengarkan penjelasan guru dengan teliti. sesekali mencatat bagian-bagian penting yang dijelaskan pria di depan itu.
sekitar 15 menit setelahnya, bel istirahat kedua akhrinya berbunyi, membuat subin bersorak ria dalam hati.
"bin, lo kenapa?"
ia menoleh dan mendapati teman dekatnya menghampiri. namun bukannya menjawab, subin justru bangkit dan merangkul pundak sang teman, mengajaknya untuk bergegas ke kantin.
subin sudah terlampau lapar.
"maverick, bisa gak jawab pertanyaan gue dulu sebelum narik-narik gini?"
yang diomeli terkekeh geli, "apasih, mark? gue gapapa."
"seriously? you never look confused gitu, kaya banyak yang dipikirin aja, frustasi banget."
subin menoyor kepala temannya kesal, "lo kira gue hidup main-main doang?"
mark terbahak, "biasa aja dong, anjir."
subin mendengus. dua anak anak adam itu kemudian duduk di bangku kantin yang kosong. mark langsung mendesis kasar, "alah, sial. tugas lagi, tugas lagi."
"tau, anjing. pening gue," balas subin.
"heyyy bro!" bahu subin tiba-tiba ditepuk kencang dari belakang, setelah itu kursi sebelahnya dan sebelah mark diduduki.
itu dua teman dekatnya yang lain, hyunsuk dan changbin. keduanya itu berada di kelas lain, ips 3 sementara subin dan mark berada di ips 1.
"lama amat, sih," cibir mark.
"baru juga lo duduk sini kan? gue liat ye dari ujung," gerutu changbin sembari menoyor kepala mark.
"sialan."
"udah-udah ayo pesen, lo pada mau apa?" lerai hyunsuk.
"apaan ya? bakso campur empat aja gimana?" usul subin, yang langsung diangguki tiga lainnya.
hyunsuk balas mengangguk, "oke deh." pemuda itu beranjak pergi, tak lupa menarik changbin untuk ikut memesan makanan.
selepas perginya hyunsuk dan changbin, subin menelungkupkan kepalanya di meja. ia tampak frustasi seperti yang mark bilang bukan tanpa alasan. sejak kemarin, bianca mendiamkannya setelah ia memberikan satu bogeman di rahang mulus sejun.
ah, pemuda itu yang membuat subin stres.
hubungannya bertahun-tahun dengan bianca berlalu dengan sangat baik. bianca selalu berada dalam pengawasan dirinya dan seungwoo. gadis itu juga selalu menurut pada seungwoo, yang artinya ia juga menghargai segala pendapat dari subin. tapi karena sejun... ah, memikirkannya saja membuat subin geram.
"bin," bisik mark.
"not in a good mood, mark. stop asking," balas subin tanpa mengangkat kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
bewitched by love
Fanfic"gue juga udah mulai jatuh cinta sama lo, kak." subin tahu, perasaan itu tidak seharusnya tumbuh. namun tanpa sadar, pesona sejun rupannya berhasil menyekap subin dalam belenggu cinta. membuat pikiran subin dikalahkan oleh hatinya sendiri. haruskah...