"El gue cape,istirahat bentar dong" Rengek Anna.
"Dikit lagi sampe,nanggung"
"Nyesel gue turutin lo" Sungut Anna,ia berjalan sambil menendang-nendang minuman kaleng.Ia pastikan ini terakhir kalinya ia dibodohi.
Seusai pulang dari sekolah,Anna membujuk El agar memperbolehkan dirinya menginap dirumah gadis itu,mengingat ia kesepian dirumah karna hari ini pembantunya izin untuk tidak datang beberapa hari dan tentu saja El mengizinkannya.Lagipula,ini bukan pertama kalinya Anna menginap dirumah El.
Jadi setelah menemani Anna mengambil beberapa keperluan untuk menginap dirumahnya,mereka lebih memilih berjalan kaki ketimbang pergi dengan mobil Anna.
Ah,lebih tepatnya El memaksa Anna untuk pulang berjalan kaki dengan beralasan 'kalo siang gini,hot cogan banyak' ,jadi mau tak mau Anna mengikutinya.
Tapi,bodohnya dia mempercayai hal itu,bukan hot cogan yang ia temui,malah hot matahari yang ia rasakan.
Tak lama mereka pun sampai dirumah,El langsung memutar knop pintunya.
"Ibu El pulang,lihat siapa yang El pungut" Kata El mengencangkan suaranya,ia langsung dihadiahi toyoran dari tangan Anna "Laknat lo emang" Mendapat hal itu El hanya menampilkan tawa kecil nya.
'Kok kosong,ibu kemana?'
"Ibuu" El mengetuk kamar Anara,tapi nihil,tak ada suara membuat El segera membuka kamar itu.
El dan Anna berjalan mendekati ranjang,dimana disana terdapat Anara yang tengah berbaring membelakangi mereka.
"Ibu" Panggil El lembut.
Anara pun terbangun akibat gangguan kecil dari anaknya.
"Daritadi El manggil,tapi ibu gak dengar.Ibu sakit?" Tanya El,ia menaruh punggung tangannya di dahi Anara merasakan suhu tubuh Anara yang hangat.
"Ibu nggak papa,cuma demam biasa"
"Aku pergi beli obat" Belum sempat El melangkahkan kaki,Anna sudah menahan pergelangan tangan nya,membuat El menoleh.
"Biar gue yang pergi" Ujar Anna yang dibalas anggukan oleh El.Sementara itu,El pun segera pergi ke dapur membuatkan bubur untuk Ibunya.
~*~*~*~
Sesampainya dirumah,Anna segera menuju ke kamar Anara,memberikan obat itu kepada El yang sedang menyuapi ibunya.
"Maaf ibu ngerepotin kalian" Kata Anara usai meminum obat yang diberikan El.
"Ibu Anara jangan bilang gitu,ini memang udah tugas kami.Lagipula Anna udah anggap ibu Anara seperti ibu sendiri" Anna memeluk Anara yang sedang terbaring itu,El tak mau menyia-nyiakan hal itu,ia pun langsung ikut memeluk Anara.
"Jadi sekarang ibu punya dua anak?" Tanya Anara,ia menatap serta mengelus rambut kedua gadis yang berada dirangkulan nya itu.
"Iya dong dan El jadi adik An"
El melepas rengkuhannya terhadap Anara "Enak Aja,gue lebih tua dari lo" Dirinya tidak terima dianggap seorang adik oleh Anna,jelas-jelas dia lebih tua dibanding Anna dan apa itu tadi?
El adalah Adik?"Kita cuma beda beberapa bulan" Bela Anna menatap sengit kearah El.
"Tetap aja" Balas El menatap tajam.
Mereka menghabiskan jam makan siang untuk berdebat hal kecil itu. Bahkan setelah membiarkan Anara beristirahat dan berjalan keluar dari kamar Anara,mereka masih melanjutkan perdebatan mengenai siapa yang memegang jabatan sebagai adik dan kakak disini.Sungguh sangat kekanak-kanakan bukan?
Hingga waktu memaksa mereka untuk menyudahi itu semua,menyadarkan mereka bahwa sebentar lagi sudah waktu nya membuka toko.
Dan disinilah sekarang mereka berada,toko yang menyediakan keperluan sehari-hari seperti makanan dan hal lainnya,ditempat kerja mereka berdua.
Terlihat Anna dan El yang sibuk mengatur beberapa produk makanan ditempat seharusnya,produk yang sudah habis masa expayert akan mereka kumpulkan lalu menaruhnya digudang.Setelah selesai bekerja dan menutup toko,makanan-makanan itu akan segera dibuang ditempat penampungan sampah.
Awalnya hanya Anna yang akan datang bekerja hari ini,sebab El yang harus menjaga Anara.Tapi,setelah melewati beberapa perdebatan dan Anara telah meyakinkan bahwa ia tak apa-apa jika ditinggalkan sendiri,El memilih mengalah.
Apalagi tadi Anara sempat berkata.
"Ibu nggak papa kalo sendiri dirumah,disini aman,cuma perlu istirahat dan ibu bakal sembuh. Tapi,apa El tega biarin Anna pulang malam sendiri? Ibu akan marah jika salah satu anak ibu kenapa-napa,jadi temani dia"Akhirnya dengan segala keras kepala dan usaha pumbujukan yang dilakukan oleh Anara,El jadi mau menurutinya meskipun dengan hati yang bimbang.
Apakah hal ini bisa disebut 'The power of emak-emak?' pasalnya El selalu kalah jika berdebat dengan Anara?Selesai menata beberapa produk yang terlihat kosong dipajangan,dan membersihkan lantai yang tak enak dipandang mata,mereka berdua akhirnya menghabiskan waktu dengan duduk dikasir,menunggu para pelanggan,lalu akan melayani mereka dengan baik.
~*~*~*~
Kurang dari 5 menit lagi sudah waktu nya El dan Anna pulang karena waktu telah menunjukkan jam 20.55.
Selagi menunggu beberapa menit, mereka berdua memilih membereskan kekacauan yang ada,seperti barang-barang yang terjatuh saat pelanggan mengambil nya dengan terburu-buru,maupun lantai yang terdapat bercak seperti sendal dan sepatu.Pintu terbuka menimbulkan decit suara,memberitahukan ada seseorang yang baru saja muncul darisana.
"Selamat datang" Ucap El ramah, namun orang itu hanya berjalan lurus mengabaikan suara yang sempat menyapanya.
'Datar sekali'
El dan Anna melihat dari meja kasir,menatap orang itu yang berjalan ketempat dimana bahan-bahan makanan tersedia.Tak perlu waktu lama orang itu kembali berjalan kearah kasir dengan membawa keranjang yang berisi keperluan nya.
Usai membayar,orang itu segera berlalu keluar dari toko,tanpa kata sepatah pun.El segera berlari keluar dari toko tempat ia bekerja,ketika menyadari jika pria itu tak menunggu uang kembalinya dan malah langsung pergi,membuat El bersusah payah harus berlari mengejarnya.
Pasalnya uang yang harus pria itu keluarkan hanya sebesar 250 ribu saja,tapi uang yang pria itu berikan berjumlah 300 ribu,alhasil El harus memberikan sisanya.
"Permisi,anda lupa mengambil uang kembalian" El memegang lututnya ngos-ngosan.Mengejar orang itu ternyata bukan hal yang mudah, melihat langkah lebar yang diambilnya.
Pria berkaos biru polos yang memamerkan lengan berotot putihnya hanya melirik El sekilas dan uang yang berada ditangan gadis cantik itu.El melongo dibuatnya ketika pria itu kembali melangkahkan kaki tanpa mengambil uang yang dipegang El.
El mendengus pelan. "Dih sombong banget.Lain kali harus ada orang yang beri dia pelajaran biar tau bagaimana susahnya cari uang"
El menatap sinis punggung pria yang kini sudah memasuki mobil yang diketahui jenis lamborghini veneno itu.Setelah melihat mobil itu melaju dengan kecepatan penuh,El pun kembali kedalam toko,tak ingin lebih lama berdiam diri ditempat gelap itu atau akan membuat bulu kuduknya kian meremang.
"Gimana? Lo udah kasih uangnya?Kenapa lama? Kenapa muka lo kusut gitu?" Tak tanggung-tanggung Anna langsung menyerbukan berbagai pertanyaan setelah melihat El kembali.
"Dia udah terlalu kaya,gak terima uang lagi" Jawab El sembari membantu Anna mengangkat kardus kosong, membuangnya ditempat sampah yang terdapat dibelakang toko.
Bersambung
28 juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PERIHAL KEHILANGAN
RandomYUK Follow sebelum membaca JANGAN JADI SILENT READERS⚠️ -- Ayahnya pergi meninggalkan mereka berdua tanpa alasan apapun.Dan ibunya juga meninggalkannya sendiri di dunia yang kejam ini.Apakah ada lagi yang lebih menyakitkan daripada itu? Hari demi ha...