Terimakasih buat kalian yg udah ngevote dan komen.Dan makasih juga buat semangatnya! Kerasa banget dihargainnya.Huhu luvyu guys😭❤
Seperti biasaa
Follow dulu yuk dan vote baru lanjut baca☺Pada jam yang seharusnya orang lain tengah menikmati mimpinya El malah masih terjaga menikmati langit yang tengah diselimuti bintang.
Pikirannya gelisah memikirkan Anara,ibunya itu pasti juga belum bisa memejamkan matanya.Saat menelfon Anara lalu memberitahukan jika hari ini dirinya tidak akan pulang Anara langsung memberikan bantahan tidak setuju.Apapun alasannya itu Anara tidak memberikan izin.
Pasti setelah El pulang nanti Anara akan mendiamkannya,dan itu sudah pasti.
Selama Ayah El pergi,El belum pernah benar-benar meninggalkan Anara,bahkan memiliki niat sedikitpun itu tak ada.Kecuali ketika ia berkerja,itu sudah tugasnya.
Cukup Ayahnya saja,ia tidak ingin seperti itu juga.Ibunya sudah terlalu banyak melewati kesepian tanpa belahan jiwanya,jangan anak semata wayangnya juga.
Entah apa masalah yang tengah dihadapkan padanya,El berharap hal ini tak akan berlarut-larut.
Merasakan angin malam yang semakin menusuk kulitnya,El memilih masuk menghangatkan dirinya.
Gadis itu tidak langsung merebahkan dirinya pada kasur empuk milik Anzel.Dia lebih memilih keluar kamar untuk mengambil minum,saat ini tenggorokannya benar-benar minta dibasahi.
"Terjaga?" El terbatuk mendadak sebab suara dari seseorang yang kini berada disampingnya.
Anzel sama seperti dirinya,mengambil air.
"Lo sendiri?" El balik bertanya.
"Insomnia" Jawab Anzel dan langsung meneguk habis airnya.
El mengikuti Anzel yang mendudukan dirinya disofa,tepat didepan televisi yang sengaja tak dihidupkan.
"Separah itukah sampe gue gabisa pulang?" Anzel menyandarkan tubuhnya disofa,memejamkan matanya.
"Mereka berbahaya"
"Sampai kapan?"
"Gak bisa dipastikan"
"Mereka mau bunuh gue" El langsung dibuat terkejut oleh perkataan Anzel yang bahkan diucapkan dengan begitu santainya.Sebenarnya masalah apa yang tengah ia masuki ini?
"Gue pemilik perusahaan Utsher Corp"
"Lo udah kerja?" El pikir pria disebelahnya ini seangkatan dengannya atau tidak hanya berbeda satu tahun diatasnya,ternyata pemikirannya sangat salah.Pantas saja Anzel terlihat begitu berwibawa.
Anzel mengangguk singkat "Kakek gue yang dulu punya perusahaan itu.Dia gak punya anak cowo,karena itu gue yang disuruh melanjutkan perusahaan ini"
"Gue belum disahkan secara resmi.Makanya itu mereka jadiin ini kesempatan untuk ngehancurin gue,karna setelah itu gak ada lagi pewaris.Dan perusahaan pun jatuh" Jelas Anzel panjang.
"Ayah lo?"
Anzel mengendikkan bahu.
"Kakek gue gak percaya sama dia""Terus apa hubungannya sama gue?" Tanya El tak mengerti,kenapa mereka harus mengikuti dirinya juga.
"Karena lo selalu ada disaat gue celaka.Mereka rasa lo ancaman dan mereka pikir kita ada suatu hubungan"
El berdiri dari tempatnya,emosinya mendadak memuncak. "Kalo gitu gue tinggal jelasin kan kalo kita gak ada hubungan apa-apa.Baik secara keluarga maupun pasangan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERIHAL KEHILANGAN
SonstigesYUK Follow sebelum membaca JANGAN JADI SILENT READERS⚠️ -- Ayahnya pergi meninggalkan mereka berdua tanpa alasan apapun.Dan ibunya juga meninggalkannya sendiri di dunia yang kejam ini.Apakah ada lagi yang lebih menyakitkan daripada itu? Hari demi ha...