part 14

60 60 21
                                    

Lagi pengen double up,hehe😂

"Puas sekarang?"

"Itu belum ada apa-apanya.Gimana kalo lo sampe dibawa?"

"Jangan bertindak gegabah" Tegur Anzel sesampainya mereka kembali di apartemen miliknya.

Dalam hati El sangat bersyukur bisa cepat sampai di apartemen milik Anzel.Bukan takut karena orang jahat yang menemuinya,melainkan aura Anzel didalam mobil sangat mencekam,membuat udara yang ada tetap serasa panas.

"Gue khawatir sama ibu" Gumam El pelan sambil memainkan jarinya.

Anzel menengok kearah El.Ia tidak ingin lebih memarahi gadis itu,sebab apa yang dilakukannya adalah hal wajar,siapapun pasti akan bersikap seperti itu jika orang tuanya sedang membutuhkan mereka.

"Pagi,gue antar lo pulang"

~*~*~*~

Benar saja apa yang dikatakan Anzel mengenai dirinya yang akan mengantar El pulang.Terlihat El sudah siap disamping mobil Anzel dengan wajah riang,sungguh ia sangat ingin bertemu ibunya.

Dirinya masih menunggu Anzel yang tengah bersiap-siap memakai jas. Walaupun dia belum menjadi CEO secara resmi,namun dia harus datang ke kantor sebagai CEO baru dan anggap saja itu sekaligus perkenalan dengan para pekerjanya.

El menengok pada Anzel yang baru saja keluar dari rumah.Melihat betapa gagahnya pria itu dengan setelan jas yang sudah terpatri sangat pas dibadannya yang bidang.

"Masuk" Ujar Anzel singkat dan langsung memasuki mobil.

El mengikuti.Didalam mobil keduanya hanya terdiam sibuk dengan pandangan masing-masing.Sejujurnya dalam hati El merasa bersalah sebab tadi malam menyusahkan Anzel.

Tapi satu hal yang bisa El tangkap dari sosok Anzel adalah,meskipun lelaki itu punya sifat yang dingin tapi dibalik itu semua dia sangat memiliki rasa bertanggung jawab.

"Maaf"

Anzel hanya diam,tak membalas apapun,membuat El mendengus kesal saat melihatnya.

"Lo dengar gak?"

Anzel menggangguk "Iya"

Tak ingin menganggu konsentrasi Anzel,El memilih diam tak ingin membalas.Lagipula apa yang akan ia katakan nanti malah berujung perdebatan nantinya dan El tak ingin mengawali harinya dengan hal tak berguna.

Mobil Anzel kini sudah terparkir indah di pekarangan rumah milik El.
Tak ingin berlama El segera membuka pintu mobil,tak lupa mengucapkan terimakasih dan segera berlari.

Anzel belum juga beranjak darisana,ia memilih keluar menghampiri rumah El berniat mengembalikan ponsel yang tertinggal didalam mobilnya.

Beberapa langkah telah ia lalui,laki² itu mendengar suara teriakan dari dalam rumah besar El.Merasa ada yang tidak beres ia segera berlari membuka pintu secara kasar.

Anzel berdiri tepat dibelakang El yang terkejut tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Wanita paruh baya yang menjadi ibunya tengah menjadi sandera oleh seseorang yang tak ia kenali.

Lain dengan Anzel,terlalu sering bertemu dengan orang itu,tak membuat ia tak mengetahui siapa dia.Sudah jelas terlihat disini,mereka mengancam dirinya melalui orang-orang yang tak bersalah.

PERIHAL KEHILANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang