Follow,vote,dan komen nya jangan lupa😄❤
Okee sekian happy reading
Sudah empat hari semenjak Anna memilih tinggal dirumah El,kini ia harus pulang membersihkan rumah beserta perabotannya mengingat ayahnya akan pulang besok dan pembantunya yang belum juga menunjukkan tanda-tanda akan kembali.Bahkan, Anna meminta cuti kerja sehari untuk hal ini.
Sedangkan El? Tentu saja ia merasa kesepian,biasanya disaat pulang malam seusai bekerja setidaknya akan ada sedikit suara yang mengganggu gendang telinganya,tapi untuk sekarang nihil.Dia harus benar-benar sendiri malam ini.
Eh tapi sepertinya tidak,masih ada ponsel yang bisa menemaninya lewat suara lagu yang ia putar dari benda itu.
Mengenai suasana sekolah El,sudah tiga hari pula setelah ia berkenalan dengan anak baru,kini terlihatlah tabiat asli dari pemilik nama Axel reon itu.
Tiap kali Anna dan El akan berjalan kemana pun itu saat waktu istirahat, pasti Axel akan datang dari arah belakang sambil merangkul mereka dan ikut bersama.El tau sekolah bukanlah miliknya jadi ia tak bisa melarang Axel untuk kemana saja,tapi haruskah Axel membuntuti kemana saja mereka pergi? Err kecuali toilet,tidak mungkin Axel mengikuti mereka kesana.
Bukan hanya sekali Axel mengikuti mereka,namun sudah semenjak kedatangan murid baru itu ke sekolah MADDELYN.
Ia benar-benar menjengkelkan, rasanya El akan mencekik Axel jika bisa.Ia menambah beban telinga El dengan suara khasnya yang menurut El itu sangat mengganggu.
Sepertinya Axel akan menjadi musuh utamanya.Dor!! Dorr!!
Langkah El seketika terhenti saat telinganya menangkap suara yang mengganggu suasana sunyi malam ini.
Ia sempat terpaku diam beberapa menit,ini bukanlah sebuah hal baik,pasti ada yang terjadi.Tidak mungkin pemilik pistol itu hanya ingin bermain sebab tak tahu lagi apa yang akan ia lakukan.
'Emm gabut?'
El tidak berlari,dirinya harus mencari tahu dulu sumber suara yang terdengar jelas tadi,darimana asalnya.
Ia pun segera mematikan benda yang berada ditangannya,ketika lagu bang toyib jarang pulang menjadi backsound malam menakutkan seperti ini.Itu tidak lucu!
El melangkahkan kakinya perlahan,ia terus menyusuri jalan setapak yang dipenuhi pepohonan yang selalu ia dan Anna lewati setiap kali pulang usai bekerja.
"Jangan bersembunyi Anzelo utscher!"
El segera berlari pelan bersembunyi diarah semak-semak yang rimbun ketika itu menjadi satu-satunya hal yang netra nya tangkap dengan sangat baik.Bagaimana tidak,semuanya seperti abu-abu disaat genting seperti ini.
Suara sepatu yang beradu dengan jalanan menjadi hal yang tidak enak untuk didengar sekarang.Suara itu kian mendekat.Apa yang harus El lakukan?Apakah El akan kehilangan nyawanya jika si penembak mendapati dirinya berada disini?
Pemikiran yang berkecamuk saat ini menjadi satu-satunya hal yang membuat otak El buntu.Yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah terus merapalkan doa.
El menyesal ia malah mengikuti nalarnya,jika tidak sudah pasti sekarang ini ia berada diantara para bantalnya.
Suara deringan telpon berbunyi,El panik.Ia merogoh sakunya dimana ia meletakkan barang laknat itu disana.
"Dia menghilang,tapi tidak perlu khawatir.Peluru gue sempat mengenainya.Hidupnya sudah pasti tidak akan lama" El menghembuskan napasnya lega,beruntungnya deringan itu bukan berasal dari miliknya.
El mengintip dibalik semak yang sekarang melindunginya.Terlihat orang yang memakai jas dengan dasi yang masih terpatri disana berjalan menjauh memasuki mobilnya.Ia membawa benda mewahnya itu dan segera menghilang dibalik belokkan.
El berdiri dari tempat persembunyian yang membawa keberuntungan itu.Ia menepuk-nepuk membersihkan pakaian putih yang kini malah terlihat dekil akibat ulahnya sendiri.
Seketika ia memberhentikan kegiatan nya itu saat sebuah suara rintihan terdengar jelas dipendengarannya.
'Yatuhan jangan lagi.El baru aja lolos dari seorang manusia jahanam,jangan membawa mahkluk tak kasat mata lagi'
Dirinya berusaha tetap tegar,ia tak boleh menjadi gadis putri malu saat ini. El kembali menengok ketempat tadi ia bersembunyi.Betapa terkejutnya ia saat mendapati seorang pria mengenaskan dengan lumpur yang memenuhi wajah dan pakaiannya tengah terbaring lemah disana.
Tanpa pikir panjang El segera memapah pria itu berdiri dengan sangat berhati-hati.
Keadaan orang disampingnya ini sangat jauh dari kata baik-baik saja, darah terus mengalir melalui celah tangan yang entah sejak kapan berusaha menutupinya."Tunggu sebentar" Ujar El pelan
El melepaskan syal yang ia gunakan untuk menutupi luka yang terletak diperut pria itu,berniat agar hal ini setidaknya bisa membantu memberhentikan darahnya agar tak terus mengalir,walaupun sedikit.
"Sepertinya rumah gue akan aman untuk lo saat ini" El memapah pria yang sedari tadi hanya mengeluarkan suara rintihan kesakitannya.
Tanpa mereka sadari,pergerakan mereka sedari tadi tak luput dari penglihatan pria berdasi yang berada didalam sebuah mobil yang sempat dikira El telah pergi menjauh.Pria itu hanya menatap datar keluar jendela mengintai mereka tanpa berniat menghampiri.
"Gadis itu ingin bermain-main ternyata"
Bersambung
Anzelo utscher
6 juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PERIHAL KEHILANGAN
RandomYUK Follow sebelum membaca JANGAN JADI SILENT READERS⚠️ -- Ayahnya pergi meninggalkan mereka berdua tanpa alasan apapun.Dan ibunya juga meninggalkannya sendiri di dunia yang kejam ini.Apakah ada lagi yang lebih menyakitkan daripada itu? Hari demi ha...