"Permisi nyonya,apa benar ini kediaman milik nyonya 'Elyanna alluera'?"
'kirain tadi Anna udah beralih profesi'
"Nyonya" Tegur kurir tersebut.
El tersadar dari lamunan yang sedari tadi merutuk dirinya sendiri.
Bisa-bisanya dia mengira bahwa itu Anna.Jika sampai Anna tau dia pasti akan mencerca El dengan mulut cerewetnya itu."Ah maaf,iya benar saya sendiri"
"Saya mengantarkan kiriman,silahkan nona tanda tangan di sini" Kurir tersebut menyerahkan sebuah nota yang langsung ditandatangani oleh El.
"Saya permisi nyonya"
El hanya menggangguk lalu menutup pintu.Belum sempat ia melangkahkan kaki,suara ketukan kembali menahan, membuatnya mengurungkan niat untuk langsung menuju kamarnya yg berada diatas.
El berbalik,menggapai kembali handle pintu,berusaha membukanya.Sialnya belum sempat pintu terbuka dengan sempurna,seseorang langsung menyambarnya dengan pelukan erat.
'Eh anjir nafas gue,detik-detik terakhir ini mah'
"El,gue rindu ma lo bangke" Teriak Anna masih setia melingkarkan tangannya diantara punggung El.Tidak tau saja dia,tangan El bukan sedang membalas pelukannya,tapi malah berusaha membebaskan diri dari dekapan kuat itu.
"Lo niat bunuh gu-gue? Lepas biadap" El terengah-engah,ingin rasanya ia mencakar punggung gadis didepannya ini.
"Fyuhh" El menghirup rakus udara ketika merasa tidak ada lagi pelukan maut tadi.
Anna menggeplak pelan bahu El "Biasa aja lo! Secara gak langsung lo buat gue ngerasa badan gue kek galon,sampe bisa buat lo ngab-ngab an gitu!"
"Emang" Anna dibuat cengo dengan jawaban datar El.Yang benar saja!Badannya ini terbilang masuk ke kategori normal bahkan termasuk kedalam kategori ideal,bisa-bisanya El menganggap tubuh aduhai nya ini-ah sudahlah!
El segera menarik Anna berjalan mengikuti langkahnya menuju tangga.
"Kita kekamar gue,ada yang mau gue tunjukin""Haii ibu Anara" Dalam tarikan El,Anna masih sempat-sempat nya menegur heboh serta melambaikan tangan pada Anara,tatkala matanya menangkap sosok wanita paruh baya itu yang entah sedang berkutat dengan benda apa didapur.
"Haii Anaa.El gak boleh gitu! Berhati lembutlah dengan Anna,jangan menariknya seperti menarik segerombolan sapi"
Tanpa menghentikan langkah dan genggamannya pada pergelangan tangan Anna,El menjawab sembari terkekeh. "Dia baik-baik aja kok bu.Setidaknya sampai sekarang,gak tau nanti"
jawaban yang terlontar dari gadis cantik berambut coklat itu sontak membuat sahabatnya langsung melototkan mata.Ia meneguk salivanya.El bercanda kan? Mana tega ia berbuat macam-macam pada gadis cantik seperti Anna ini.
Sesampainya 2 gadis itu dikamar El,mereka langsung berjalan menuju balkon,mendudukan diri di kursi yang berada disitu.
"Kemana lo gak jenguk pas gue sakit?" Tanya El dengan tatapan menuntut jawaban.
"Kayak gatau aja,tugas noh banyak" Gumam Anna pelan.
Kening El mengerut heran ketika melihat Anna kini sibuk merogoh isi tas yang sedari tadi berada dibalik punggungnya.Ia mengeluarkan beberapa tumpukan buku dan menaruhnya di genggaman El.
"Nih gue bawain.Beberapa catatan dan tugas untuk putri El" Lanjut Anna menampilkan senyum devil
El hanya menatap malas tumpukan buku yang berada ditangannya.
'Neraka telah tiba'
"Btw lo hutang cerita sama gue El.Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa lo bisa berakhir dirumah sakit gitu" Anna penasaran.
"Gue panik banget pas ibu Anara nelfon ngasih tau kalo lo kecelakan. Gue sampe lupa kunci pintu rumah"
Sebenarnya El tak ingin membebani pikirannya dengan kembali mengingat kejadian yang membuat ia harus berujung dirumah sakit.
Namun,tatapan penasaran yang ada pada diri Anna,memaksanya untuk bercerita.Flashback
Dihari libur ini,El tidak ingin menyia-nyiakan waktu nya untuk tetap menahan diri dirumah.Setelah semua tugasnya selesai dengan tepat waktu,ia segera pergi berjalan santai dipinggiran kota sambil melantunkan lagu yang ia dengar dari earphone.
Hari itu jalanan kota tampak ramai tidak seperti hari biasanya yang terkesan sepi.Mungkin karena dihari lain orang-orang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan,sekolah,atau hal yang lainnya.
Sebab jalanan yang dipadati oleh banyak orang yang berlalu lalang,sesekali El membalas sapaan dari beberapa orang yang ia kenali.
Sampai tiba dimana El melihat seorang pria yang berlari diantara kerumunan, tak jarang ia menabrak seseorang yang berada didepannya.
El tak bisa melihat wajahnya dengan jelas sebab pria itu memakai topi serta masker."Itu dia kenapa? Kek dikejar orang aja" Gumam El.
Saat hanya tersisa pria itu yang akan menyebrang,El melihat ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang,membelah jalan.
Sang pengemudi seperti buta akan semua,ia seperti siap menabrak siapapun yang menghalangi jalannya. Ia bahkan tak memperdulikan orang-orang yang sibuk memakinya karena tak mematuhi peraturan.
Siapapun tau peraturan disana,jika pelican crossing berwarna hijau,para pengendara diharuskan berhenti agar para pejalan kaki dapat menyebrangi jalan.Tapi apa ini sekarang?
"Hey berhenti! Nanti lo ketabrak!!" El berteriak pada pria itu,tapi percuma ia tak mendengarnya dan tetap menyebrang.
Dari arah berlawanan,sebelum mobil sport menghantam tubuh pria itu,El segera berlari mendorongnya kuat.El terlempar akibat sambaran mobil itu,badannya terasa remuk,kepala nya bahkan berdenyut nyeri,tak lama setelah itu,kegelapan menyambutnya.
Flashback off
"Terus gimana keadaan pria itu?"
El mengendikan bahunya.
"Gak tau"Anna yang awalnya fokus menatap lawan bicara nya itu,kini beralih menatap sebuah kotak yang berada dipangkuan El.Tanpa bertanya pada pemiliknya,Anna langsung mengambil kotak itu.
"Apa ini?" Tanya Anna,ia memutar kotak berniat mencari nama barang itu, barangkali ada petunjuk mengenai benda apa yang ada didalamnya, sesekali Anna juga menggoyang-goyangkan kotak itu sehingga menimbulkan suara berisik.
El kembali merampas kotak itu lalu langsung menyobek bungkusannya. "Lama lo,tinggal gini doang juga"
"Buka sendiri" Perintah El seusai melempar kotak itu kembali kepangkuan Anna.
"El ini...cantik banget anjir!l" Anna melihat takjub kalung liontin yang ia genggam.Ia beralih menatap El dengan tatapan tak percaya.
"Belum lama ini lo ulang tahun,gue pengen beliin lo ini dari lama tapi uang gue belum cukup,jadinya baru ngasih sekarang" Jelas El panjang lebar.
Anna langsung memeluk El yang berada disamping nya,sedikit mengusap air mata nya begitu merasakan cairan bening yang akan tumpah.
Jujur ia merasa sangat terharu. Katakanlah ia lebay.Tapi,selama mereka bersahabat tak pernah terbayangkan di benak Anna jika El bisa bersikap seperti ini.Bahkan El mau bersahabat dengannya saja sudah membuatnya sangat bersyukur.
"Terimakasih El"
"Udah ah,melow bat lo kek permen kapas" Sarkas El
Liat,sifatnya kembali menjengkelkan.
Bersambung
Maaf kalo masih banyak kekurangan,aku masih belajar buat bikin karya yang terbaik.
Jangan lupa follow,vote dan komen ya❤19 juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PERIHAL KEHILANGAN
NezařaditelnéYUK Follow sebelum membaca JANGAN JADI SILENT READERS⚠️ -- Ayahnya pergi meninggalkan mereka berdua tanpa alasan apapun.Dan ibunya juga meninggalkannya sendiri di dunia yang kejam ini.Apakah ada lagi yang lebih menyakitkan daripada itu? Hari demi ha...