part 22

9 7 69
                                    

Vote duluuu yukk❤

1 minggu sudah terlewati,hari latihan telah usai berganti dengan hari yang ditunggu-tunggu oleh El.Hari ini dimana gadis itu harus membayar kerja kerasnya bersama dengan pengorbanan waktu Anzel serta pengertian Anna dan Axel untuknya.

Hari ini dimana ia harus menunjukkan kekuatannya tak akan pudar meskipun sudah cukup lama ia meninggalkan permainan ini.

Kini gadis itu tengah berdiri tepat dilapangan yang disediakan sekolah dengan ukuran 13,40 m x 6,10.Gadis itu bersitatap dengan lawannya yang cukup jauh didepannya.Keduanya dipisahkan dengan net berwarna gelap setinggi 1,55 m yang berada tepat di tengah lapangan.

Ya kini waktunya lomba badminton dimulai.Setelah tadi El menang melawan perwakilan dari kelas XII Ipa3 kini ia harus melawan perwakilan dari kelas XII Ips1,Malyan Cassanova.

Siapa yang tak kenal gadis itu,di balik keanggunan nya terdapat keganasan ketika sudah dipertemukan dengan Raket dan juga kok.Sedari mengikuti lomba saat menginjak MADDELYN hanya dialah yang menjadi lawan tangguh yang kuat menghadapi El.

Mereka berdua sudah dikenal dengan lawan yang sengit ketika bermain.Tak pernah akrab saat sudah berada di lapangan,bahkan kerap kali bertemu keduanya dengan jelas menunjukkan aura permusuhan yang menguar satu sama lain.

Dan sekali lagi mereka kembali di pertemukan dalam lapangan yang sama.

Setelah poin servis pertama jatuh kepada Aly,gadis itu tak menunggu waktu lama untuk langsung melambungkan kok dengan raket ditangan kanannya.

Seketika gemuruh tepuk tangan menjadi pembuka diawal perlombaan dimulai.
Seluruh pasang mata hanya tertuju kearah lapangan dengan pemain yang bersitegang.

Keduanya saling membalas pukulan,hingga belum satupun diantara mereka yang menghasilkan poin.

Kok melambung dengan cepat melawati atas net menuju kearah El,tapi dengan gerakan yang sempurna El berhasil menghalaunya ketika benda putih itu hampir saja terjatuh.

Hal itu langsung dibalas lagi oleh Aly,tak mau kalah ia langsung melakukan smash.

Detik seperti berhenti sejenak,siswa-siswi serta juri dibuat terpaku melihat kok melaju lalu El yang ingin memukulnya namun na'as gadis itu malah terjatuh diikuti dengan benda yang menjadi target perebutan kedua pemain.Alhasil 1 poin untuk Aly.

El menutup matanya berusaha menenangkan diri.Kembali teringat ucapan Anzel untuknya. 'Jangan habisin tenaga dibagian awal.Tenaga lo lebih penting diwaktu-waktu terakhir'
El akhirnya menarik napasnya pelan,mengatur detak jantungnya yang tak beraturan.

"SEMANGAT EL!!!!"
Dari tengahnya keramaian suara Anna menggelegar,seluruh penonton ikut menatap terkejut kearahnya,namun dirinya bersikap biasa saja seolah tak ada hal yang baru saja terjadi.Axel yang duduk disamping Anna pun hanya bisa menunduk menahan malu.

"An"

"Hm?" Jawab Anna tanpa menoleh pada sosok yang memanggilnya.

"Mau minum obat penenang gak?" Anna sontak menoleh kearah Axel,melirik nya tajam. "Gila lo!" Mendengar itu Axel hanya bisa tersenyum kecut,gadis disampingnya benar-benar tidak tahu diri plus tidak tau malu.

Kembali pada permainan,El tengah difokuskan dengan pergerakan dari Aly.Jika masalah kecepatan mungkin El kalah,tapi soal memukul kok El bisa membuat lawannya takluk dengan cara yang tak terduga.

Seiring waktu,poin yang dimiliki makin bertambah,persaingan begitu sengit meskipun ini hanyalah lomba sekolah keduanya bersikeras untuk menang.

Masing-masing dari keduanya mendapatkan poin 20-20.Memerlukan 2 poin lagi untuk menang.Entah akan berujung El yang menang atau Aly sehingga mereka harus memainkan babak kedua untuk menemukan pemenang dalam lomba ini.

1 poin sudah El raih.Aly dengan sisa-sisa akhir menghabiskan tenaga nya dengan melakukan smash berpikir bahwa itu cara ampuh agar ia bisa menang,tapi tanpa gadis itu duga El mampu menanganinya bahkan membalasnya dengan pukulan parallel shot,kecepatan Aly yang tak mampu lagi menghalau benda itupun harus merelakannya terjatuh di dekat net.

Seketika sorakan terdengar ricuh disertai penyebutan nama El ketika kemenangan kembali jatuh kepada gadis itu.El berjalan kearah sahabatnya yang tengah berlari menuju dirinya sembari bersorak girang.

Anna menubruk tubuh El,memeluk gadis itu erat.Sedangkan Axel hanya berani menatap mereka saja seraya tersenyum simpul.Mana mungkin ia juga melakukan hal yang sama seperti Anna,bisa-bisa El memukulnya tanpa ampun.

El melepaskan pelukan mereka.Tertawa melihat Anna yang berjingkrak layaknya bertemu mainan baru.

"Selamat El!! Anak ibu Anara hebat banget sih" Anna mengacak pelan surai El.

Anna meraih tangan El menggenggamnya dan berbicara dihadapan gadis itu dengan semangat. "Ibu Anara pasti bangga deh kalo tau gimana hebat anaknya pas main.Gue ikut kerumah lo ya?" pinta Anna.Gadis itu memainkan matanya berharap agar El memperbolehkan ia ikut,ia tak sabar melakukan kehebohan disana dan melihat ekspresi senang milik Anara nanti.

Axel yang melihat perubahan wajah El langsung menghentikan Anna. "APASIH AXEL?!" Suara Anna tanpa sopannya menggelegar,kejadian yang sama saat ia dilirik tajam oleh anak murid yang lain pun kembali terulang.Beruntungnya setelah itu mereka kembali menyibukkan diri menonton lomba lain yang tengah berlangsung.

"Anna mulut lo ya minta diamplas" Kesal El,pasalnya mereka sempat menjadi pusat perhatian akibat ulah Anna yang tak tahu kondisi.

Anna memberikan cengiran "Axel sih ganggu aja" Sungut Anna menatap kesal pada Axel.

"Lomba kecantikan bentar lagi mulai soalnya.Lo gak siap-siap?" Anna memasang wajah terkejutnya karena sempat melupakan hal itu.

Axel mengusap bahu Anna. "Lo pasti bisa kok" Ujar Axel yang mendapati kegusaran Anna.

"Udah jangan gugup An.Lo takut jadi pusat perhatian? Lo kan udah biasa malu-maluin" El terkekeh ketika Anna memukul lengannya. "Kurangajar lo"

"Yaudah gue siap-siap dulu.Doain gue!" El dan Axel hanya menampilkan kedua jempol mereka.

Bersambung.

22 oktober 2021.











PERIHAL KEHILANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang