"Jaemin... kenapa kamu begitu jahat hm?" Renjun menatap adiknya yang tengah tertunduk lesu itu lembut.
"A-aku... aku minta maaf."
Jeno menarik kerah adiknya itu keras membuat Jaemin tertarik berdiri kehadapan Jeno.
"Kau sudah kelewatan. Kau sangat buruk menjadi kakak. Kau! Kau adalah yang paling buruk!!" Ucap Jeno keras di depan wajah Jaemin.
"Bukan hanya aku. Kalian pun sama kan? Hanya diam memandang dengan santai ketika Jisung di hukum oleh ayah."-
"Aku tidak sendiri sebenarnya. Kalian juga sama. Kalian sama sama pernah membuat dia menderita. Walau tidak secara langsung." Lanjut Jaemin. Kini gantian Jaemin yang menatap kakak-kakaknya satu persatu.
"Munafik."
Bugh!
Pukulan itu tepat mengenai pipi Jaemin hingga membuatnya tersungkur di lantai. "Ck! Mengesankan." Ujarnya santai, kini ia mencoba berdiri.
"Jangan mencoba terlihat baik. Dosa kalian melebihi diriku." Ucapnya, Jaemin melangkah ingin meninggalkan kakak-kakaknya itu sebelum akhirnya Taeil keluar dari ruang rawat Jisung.
"Jisung sudah sadar-"
Jaemin berbalik berlari kencang kemudian berhenti di depan pintu. Jaemin mendesah, rasanya sangat berat melakukan hal kecil ini.
Ckitt
Suara decitan pintu itu menggema. Jisung membuka matanya menelisi pintu. Betapa terkejutnya dia.
"K-kak..??"
Jisung terisak. Ia menangis tanpa suara. Tak sanggup menahan semua rasa sakitnya. "Kak Jaem.."
"Aku di sini Jisung.. aku di sini.." Jaemin datang mengelus pelan kepala Jisung.
"Hiks.. Jisung merepotkan-hiks-maaf.." Isakan demi isakan terdengar. Jaemin yang mendengarnya merasa sakit hati. Ia menangis dalam gelapnya ruangan itu.
"Aku minta maaf Jisung, kakak minta maaf..."
Jisung menggeleng memegang erat tangan Jaemin. "Kakak tidak salah... kakak itu orang baik.."
"Aku salah Ji.. cepat sembuh ya? Aku ingin melakukan segala yang belum pernah kita lakukan bersama."
"Kak... aku cuma mau satu.."
Jaemin menatap adiknya itu, sesekali mengelus punggung tangannya. "Apa itu? Hm?"
"Peluk aku."
Siapapun! Katakan pada Jaemin untuk menolaknya. Siapapun.
"Hanya itu?"
Jisung mengangguk pelan. Ia melepaskan genggaman tangannya. Jisung merentangkan tangannya berusaha menerima pelukan dari Jaemin.
"Terima kasih dan maaf untuk ini kak Jaemin."
Pelukan itu berlangsung cukup lama. Lama sekali sampai akhirnya tangan itu terjatuh begitu saja.
"Ji? Jisung? H-hey? Jangan bercanda aku mohon. JISUNG?!" Tombol nurse call itu di tekan kasar oleh Jaemin. Tubuh Jisung di sana lemas. Nafasnya perlahan lahan, terlihat akan hilang seiring waktu.
"Jisung... please.. bertahan aku mohon.."
Dokter berlarian masuk ke ruangan itu hiruk pikuk teriakan doket mendominasi ruangan saat itu. Jaemin keluar dengan perasaan kalut.
Bruk
Jaemin terduduk pasrah di depan pintu. "Aku jahat.. aku jahat.. AGHHH SIAL!!"
Renjun mengelus pundak Jaemin. "Kamu tidak jahat. Tidak ada yang jahat. Jisung hanya ingin istirahat. Jisung hanya merindukan mama dan Chenle saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope You Hear Me ¦ Jisung NCT[✔]
Fanfic"Tidak ada yang mau mendengarkanku selain diriku sendiri." "Sudah cukup rasa sakit ini. Aku sudah lelah." Jisung dengan segala rahasianya. Jisung dengan segala kebohongannya. Jisung dengan segala rasa sakitnya. "Maaf.. aku tak sanggup lagi untuk ber...