The julidh 4

47 19 41
                                    

Happy reading

Minggu pagi ini, The Julidh berencana untuk joging pagi seperti yang biasa mereka lakukan di setiap hari minggu nya.

Sherly dan Mutiara menunggu Ana, Sitti, Icha dan Dea yang sedang menunaikan ibadah sholat subuh. Mereka berdua duduk di teras depan. Menikmati udara dingin pagi hari.

Sherly sibuk bertukar kabar dengan kekasihnya  lewat chatting udah baikan nich
Sedangkan Mutiara, perempuan itu terus terusan menguap karena masih mengantuk, dan bosan dicueki oleh Sherly.

"DORRR!" Icha berteriak mengageti Mutiara. Membuat gadis itu terpelonjat kaget.

"ASTAGHFIRULLAH!" teriak Mutiara. Loh mbak?

"Lohh lohh lohh ngga salah mba?" Ujar Sitti.

Mutiara yang tidak paham maksud ucapan Sitti,menatap Sitti bingung.

Dea menepuk bahu Mutiara, "gapapa mut, baru istighfar belum syahadat."

Mutiara hanya mengangguk. "Masih ga ngerti." Ujarnya membuat yang lain melengos.

Ana yang melihat Sherly masih sibuk dengan ponselnya segera merampas ponsel sahabatnya itu membuat Sherly membulatkan matanya terkejut.

"Gue kan udah sering bilang, kalo lagi kumpul gini ga boleh ada yang main hp. Kecuali ada hal penting yang emang cuma bisa lewat hp." Ana menasehati Sherly tentang hal yang sama, ke sekian kalinya.

Sherly menunduk, "sorry.."

Icha mengangkat dagu Sherly agar tidak menunduk lagi. "Jangan nunduk Sher, Ana ga marah sama Lo, dia cuma nasehatin Lo."

Ana menghela nafas, Ia merasa bersalah ketika melihat wajah polos Sherly yang memerah menahan tangis.

Ana menepuk rambut Sherly pelan. " Udah jangan sedih, gue ga marah sama Lo."

Sherly yang masih duduk mendongak menatap Ana yang berdiri di depannya, lantas ia peluk sahabatnya itu. "Maaf.."

Ana tersenyum, lalu membalas pelukan Sherly. "Iya, udah ah ayo ke taman, keburu siang." Ujarnya setelah melepas pelukannya.

Merekapun bergegas keluar, dan tidak lupa mengunci rumah yang merangkap menjadi markas mereka.

The Julidh mulai berlari kecil menuju taman terdekat. Ana dan Dea di barisan depan, Sitti dan Sherly dibarisan kedua, sedangkan Icha dan Mutiara dibarisan terakhir.

"Psstt Icha!" Mutiara berbisik kecil ketika masih berlari kecil.

Icha menoleh, menatap Mutiara dengan tatapan seolah bertanya. Apa?

"Nanti beli kopi ya," bisik Mutiara lagi.

"Emang boleh?" Icha bertanya polos.

"Jangan bilang bilang,"

"Apa kata nanti deh," balas Icha lalu kembali menatap ke depan.

Setelah 15 menit, akhirnya mereka sampai di taman tersebut. Banyak pemuda pemudi, orang tua, hingga anak kecil yang di taman itu. Rata rata dari mereka juga melakukan olahraga lari pagi.

The julidhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang