🐍17

84.5K 2.8K 149
                                    

Happy Reading!

"Siv."

Saat mendengar nama Siv, Hanum spontan menoleh ke arah pintu.

"Hiks_ Siv." Panggil Hanum dengan isakannya saat melihat sosok pria yang sedari tadi ia tunggu.

Siv mendekati Hanum lalu melepas ikatan pada lengan Hanum.

"Sakittt_" Rintih Hanum yang langsung memeluk perut buncitnya.

"Yang mulia_" Panggil Mirah yang langsung memeluk punggung tegap Siv.

"Lepas!" Titah Siv dingin.

Mirah menggeleng. "Aku hamil yang mulia . Aku hamil." Ucap Mirah membuat Siv berbalik lalu.

"Hakkk" Mirah meremas lengan Siv yang mencengkram lehernya.

"Hahhh_ " Mirah berusaha berontak namun sia-sia. Lengan Siv dengan kuat mencekik lehernya.

Hampir saja Siv membanting tubuh Mirah ke dinding kalau saja ia tak mendengar suara kesakitan Hanum.

"Siv sakitt hiks.. Ini sakitt".

Siv menoleh pada Hanum lalu.

Bukk

Tubuh Mirah merosot ke lantai setelah Siv melepas cekikannya.

"Uhukk.. Uhukk.. Huhh.. Haaa" Mirah terbatuk-batuk sambil mengelus dadanya. Sedang Siv tanpa peduli langsung mendekati Hanum.

Siv mengelus perut buncit Hanum lalu melebarkan kedua kaki Hanum.
Siv melihatnya. Sedikit lagi telur itu keluar.

"Mengejanlah!" Titah Siv yang langsung dituruti oleh Hanum.

"Arghhhhh" Teriak Hanum mengejan.

Siv memandang Hanum lalu meletakkan telapak tangannya diatas perut Hanum.

Hanum menggeleng. "Hiks.. Jangan tekan perutku hiks.. Itu sangat sakit.. Hikss" Ucap Hanum disela tangisannya sedang Siv langsung menarik tangannya.

Siv kembali menatap bagian bawah tubuh Hanum. Tidak bisa. Telur itu terlalu besar dan tidak mungkin bisa keluar jika hanya mengandalkan ejanan Hanum.

"Arghhhhhhhhhh" Teriak Hanum mengejan saat kontraksi kembali menghantamnya.

"Arghhhhh_ hikss.. "Tangis Hanum pecah saat merasa bahwa semua usahanya sia-sia.

Tak mau melihat penderitaan Hanum semakin lama, Siv segera berteriak memanggil tabib.

Tidak lama, tabib datang dan membantu proses melahirkan Hanum.

"Arrghhhhhh_" dan entah untuk keberapa kali Hanum harus terus mengejan dan mengejan bahkan dengan bantuan dorongan pada perutnya, hingga.

Plungg..

Telur besar itu keluar beriringan dengan teriakan keras Hanum yang terakhir.

"Hahhhh" Napas panjang Hanum kemudian langsung menutup matanya.

Tabib membungkus telur besar itu lalu meletakkannya di dalam sebuah keranjang. Setelah itu Siv mengambil keranjang itu dan membawanya pergi untuk ditetaskan.

HANUM PREGNANCY ( Terjebak Di Dunia Ular)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang